Permukiman warga Desa Ketitang Wetan, Batangan, Kabupaten Pati, diterjang banjir. Sebelumnya sempat surut, air bah kembali datang dengan debit yang lebih besar.
Salah satu warga, Heni, menuturkan banjir pertama belum berdampak kepada rumahnya. Namun, banjir yang datang lagi merendam rumahnya hingga setinggi 50 sentimeter.
Berdasarkan pantauan detikJateng pukul 12.30 WIB, rumah Heni yang berlokasi di RT 1 RW 1 ini tergenang. Bersama tiga penghuni rumah lainnya, Heni memutuskan mengungsi ke rumah saudara yang lebih aman.
"Banjir sejak tadi malam jam 01.00 WIB, karena tempatnya rendah, terus ada tanggul jebol," jelas Heni kepada detikJateng ditemui di lokasi, Senin (27/10/2025).
Heni menjelaskan, banjir yang datang dengan cepat merendam lantai dalam rumahnya hingga setengah meter karena kontur rumahnya yang rendah. Untungnya, perabotannya telah diamankan ke lokasi yang tidak kebanjiran. Sedangkan penghuninya mengungsi ke rumah saudara.
"Kemudian kondisi rumah terlalu pendek, jadi terlalu dalam. itu ada 50 sentimeter," kata Heni.
"Perabotan sudah diamankan, jadi begitu air masuk tidak berdampak ke perabotan," Heni melanjutkan.
Menurutnya, banjir kali ini datang lebih awal. Ia mengungkap biasanya banjir datang saat puncaknya musim penghujan bulan Januari hingga Februari.
"Banjir (biasanya) datang setahun sekali, biasanya Januari-Februari. Ini Oktober sudah banjir," jelasnya.
Warga lainnya, Supami, berharap nasib warga yang terdampak banjir mendapat perhatian. Dia mengusulkan agar sungai di sekitar desanya dilakukan normalisasi. Begitu ada hujan deras air bisa mengalir ke laut bukan ke rumah warga.
"Kalau bisa dinaikkan, kalinya itu dilebarkan. Kalau kalinya sempit tidak bisa mengalir ke laut," harap dia.
Simak Video "Video Kondisi Terkini Banjir Merendam Permukiman hingga Pemakaman di Pati"
(apu/ams)