Santri Asal Cilacap Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Banyumas

Santri Asal Cilacap Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Banyumas

Anang Firmansyah - detikJateng
Kamis, 23 Okt 2025 10:51 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam di saluran irigasi Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Kamis (23/10/2025).
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tenggelam di saluran irigasi Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Kamis (23/10/2025). Foto: dok. Basarnas Cilacap
Cilacap -

Seorang santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin ditemukan tewas di saluran irigasi Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Santri berinisial M (14) ini sebelumnya dilaporkan tenggelam pada Rabu (22/10) sore.

Komandan Tim SAR Gabungan, Suyanto, menjelaskan korban tenggelam merupakan warga Desa Karangmangu, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Sebelum ditemukan tim SAR gabungan membagi empat regu.

"SRU 1 melakukan penyisiran di permukaan air menggunakan LCR sejauh 3 km ke arah hilir dari lokasi kejadian hingga percabangan Wakeran. SRU 2 melakukan penyisiran body rafting sejauh 2 km dari percabangan Wakeran ke arah Kemranjen," kata Suyanto dalam laporannya, Kamis (23/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu SRU 3 melakukan penyisiran darat sejauh 2 km dari percabangan Wakeran ke arah Danasri serta menyebarkan informasi kepada masyarakat.

ADVERTISEMENT

"SRU 4 melakukan pemantauan di titik-titik penyempitan arus dan percabangan yang berpotensi menghambat laju korban," terangnya.

Pencarian terhadap jasad korban membuahkan hasil. Usai dilakukan penyisiran jasad santri ini ditemukan tak jauh dari pertama kali korban terlihat tenggelam.

"Sekitar pukul 07.40 WIB, tim akhirnya menemukan korban di sekitar lokasi kejadian awal, sekitar 50 meter ke arah barat dari titik terakhir korban terlihat. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa," jelasnya.

Tim kemudian mengevakuasi jenazah dan membawanya ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Rabu (22/10) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Korban dilaporkan terseret arus saat bermain di saluran irigasi hingga akhirnya tenggelam.

"Informasi dari warga korban habis bermain lempar-lemparan lumpur di bantaran irigasi. Kemudian saat hendak mencuci tangan, terpeleset dari undakan atau tangga yang ada di area bantaran irigasi," ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun korban tidak bisa berenang. Kondisi arus sungai juga sedang deras usai diguyur hujan.

"Survivor nggak bisa berenang, dan saat itu masih sekitar 4 meteran kurang lebih, karena arus lagi tinggi," ujar dia.

Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian resmi ditutup dan seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads