Banjir menerjang Kelurahan Tlogosari, Muktiharjo Kidul, dan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Imbasnya, sejumlah keluarga mulai mengungsi karena rumahnya terendam.
Pantauan detikJateng di Jalan Nogososro, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kamis (23/10), banjir sudah menggenang sejak pagi tadi. Arus lalu lintas pun cukup tersendat.
Sekitar pukul 08.00 WIB, ketinggian banjir mencapai betis orang dewasa. Walhasil, sebagian kendaraan sulit menerobos. Beberapa orang memilih putar balik, sementara lainnya nekat menerjang banjir.
"Sudah biasa kalau di sini hujan pasti banjir. Kalau banjir lama surutnya," kata salah satu warga yang melintas, Diana (36) kepada detikJateng, Kamis (23/10/2025).
Sementara itu di masjid Kelurahan Tlogosari Kulon, tampak satu keluarga tengah mengungsi. Mereka tidur seadanya beralas karpet hijau masjid dan menyantap nasi bungkus bantuan dari kecamatan.
"Rumah udah nggak bisa dilewati motor, kamar mandi nggak bisa dipakai, masak juga nggak bisa. Terus langsung menghubungi nomor darurat 112, karena ada lansia nggak bisa jalan juga," kata warga yang mengungsi, Dian (42) warga Truntung 2 RT 6 RW 11.
Dian mengatakan, keluarganya dievakuasi malam tadi sekitar pukul 22.00 WIB. Terdapat enam anggota keluarga yang ikut mengungsi ke masjid kelurahan.
"Karena airnya sudah tinggi, Bapak juga stroke, jadi kita cari tempat yang lebih aman. Semalam air sudah setinggi lutut, di luar sudah sampai sepaha," ungkapnya.
"Ada enam anggota (keluarga). Tetangga juga ada yang kena (banjir) tapi ndak mau dievakuasi. Tahun kemarin juga seperti ini waktu hujan selalu banjir, tapi besar tahun kemarin, saya sampai ngungsi di USM," lanjutnya.
Menurutnya, antisipasi banjir lebih maksimal tahun lalu. Terlebih karena tanda-tanda banjir lebih bisa terlihat. Tahun ini, menurutnya cuaca tak menentu sehingga sulit memperkirakan banjir.
"Kalau ini karena salurannya nggak bagus, ada kiriman (air) jadi langsung banjir. Sekarang kondisi di rumah masih tinggi, tetangga-tetangga juga pada mengungsi di rumah yang lebih tinggi," tuturnya.
"Sudah langganan, sekarang banjir terus dua tahun ini. Dulu (banjir) bulan Desember mau tahun baru. Sudah dua kali ini mengungsi. Ini kebetulan anak-anak juga libur, diliburkan dua hari karena akses ke sekolah banjir," lanjutnya.
Camat Pedurungan, Agus Junaidi mengatakan banjir lumayan parah di daerahnya membuat beberapa orang diungsikan.
"Karena pompa Kali Tenggang pompanya nggak jalan tiga. Kita selama ini mengandalkan pompa yang di Tenggang. Makanya ini agak kesulitan," ujarnya saat dihubungi detikJateng.
Baca juga: Dalang Ki Anom Suroto Meninggal Dunia |
Ia mengatakan, banjir parah menerjang dua kelurahan yakni Muktiharjo Kidul dan Tlogosari Kulon. Menurutnya, banjir baru bisa surut jika pompa Kali Tenggang difungsikan maksimal.
"Banjirnya dari semalam, ketinggian 50 cm, tapi sebagian masuk rumah soalnya, yang di RW 24 sama RW 25 itu juga tinggi," tuturnya.
Ia pun berharap pompa Kali Tenggang bisa segera difungsikan agar banjir di wilayahnya bisa segera surut.
"Ini sementara warga sudah banyak yang mengungsi di balai RW masing-masing. Nanti rencana mungkin kita akan buat dapur umum di masing-masing RW," katanya.
Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"
(dil/ahr)