Polisi masih menyelidiki kasus ABP, seorang siswa SMP di Grobogan, yang diduga tewas di sekolah. Polisi menyebut kemungkinan menetapkan tersangka hari ini.
Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto Wicaksono mengungkapkan kemungkinan ada dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka anak atau anak berhadapan dengan hukum.
"(Penetapan tersangka) kami mungkinkan hari ini. Tetapi kami juga harus mempertimbangkan sistem perlindungan anak untuk menentukan yang bersangkutan sebagai tersangka," ungkap Ike saat ditemui awak media di Mapolres Grobogan, Kecamatan Purwodadi pada Selasa (14/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diduga (anak) berhadapan dengan hukum ada dua orang, ini masih kami dalami semua, masih dalam tahap pemeriksaan," tambahnya.
Untuk itu, polisi telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan kasus yang melibatkan tersangka anak ini.
"Selain itu kami sudah menghubungi Bapas, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, untuk sama-sama menangani hal tersebut," ujar dia.
Polisi telah memeriksa 10 orang saksi. Para saksi itu terdiri dari guru dan siswa.
"Saat ini kami sudah memeriksa 10 orang saksi yang terdiri dari 6 orang siswa kemudian 4 orang guru," kata Ike.
Hingga saat ini, lanjut Ike, pihaknya belum menemukan indikasi perundungan. "Kalau sampai (adanya dugaan) perundungan, belum ada. Ini masih kami dalami," kata dia.
Ike menyatakan jika kasus ini merupakan tindak pidana murni. Pihaknya juga masih mendalami terkait kemungkinan adanya kelalaian dari pihak sekolah.
"Kalau ini (kemungkinan adanya kelalaian dari pihak sekolah), karena ini di sekolah masih kami dalami kembali," jelas Ike.
"Yang pasti ini memang tindak pidana murni, untuk dari pihak sekolah belum arah ke sana," lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, siswa SMP di Grobogan berinisial ABP diduga meninggal dunia di sekolah tengah ditangani kepolisian. Polisi menyebut korban sempat terlibat dua kali perkelahian.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan korban berkelahi pada pagi dan siang hari. Perkelahian itu dilakukan dengan dua anak yang berbeda.
"Jadi pagi hari itu sempat korban ada perkelahian dengan satu anak. Lalu siangnya sebelum meninggal itu dengan satu anak yang lain," kata Artanto saat ditelepon wartawan, Senin (13/10).
Pada perkelahian kedua, korban disebut sempat jatuh dan kejang. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tetap tak tertolong.
"Lalu korban jatuh terlentang. Dia setelah jatuh kejang-kejang lalu dibawa ke UKS, lalu ke rumah sakit. Tapi kemudian meninggal dunia," ungkap Artanto.
(aku/ams)