Detik-detik Siswa SMP Grobogan Tewas di Sekolah, Berkelahi 2 Kali Lalu Kejang

Detik-detik Siswa SMP Grobogan Tewas di Sekolah, Berkelahi 2 Kali Lalu Kejang

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Selasa, 14 Okt 2025 16:16 WIB
Conceptual shot of feet with a hospital information ring and tag representing death
Ilustrasi orang meninggal. (Foto: Getty Images/nico_blue)
Grobogan -

Polisi mengungkap soal kronologi siswa SMP di Grobogan yang tewas di sekolah. Dari hasil penyelidikan, polisi menyebut korban ABP sudah tidak bernapas saat berada di UKS.

"Hasil penyelidikan kita di lapangan pada hari Sabtu (11/10) kemarin di SMP 1 Geyer terjadi perkelahian awalnya mulai 07.30 WIB di mana di sana jam tambahan kemudian di situ ada salah paham," kata Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto Wicaksono, kepada awak media di Mapolres Grobogan, Selasa (14/10/2025).

Ike menyebut korban dikatai perempuan saat ada kegiatan korve atau kerja bakti di sekolah oleh salah satu terduga pelaku. Korban kemudian terlibat perkelahian dan sempat dilerai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban dibilangnya oleh salah satu yang diduga pelaku 'kamu ini wadon (perempuan), kalau wadon kamu di dalam' karena di dalam kelas itu ada korve. Jadi hari itu ada korve, yang laki-laki itu korve di luar, yang perempuan korve di dalam. Kemudian di sana terjadilah perkelahian, mulai perkelahian. Kemudian dilerai, selesai," ungkap Ike.

ADVERTISEMENT

Ike mengatakan korban kembali terlibat perkelahian usai jam istirahat. Perkelahian ini membuat korban kejang-kejang dan dibawa ke UKS.

"Setelah itu jam 11.30 WIB selesai jam istirahat mulai perkelahian kedua di mana pelaku ini mendorong korban, sempat terjadi pemukulan di sana dan jatuh kepala terbentur lantai. Setelah itu kejang-kejang dibawa ke UKS," jelas Ike.

Ike mengungkapkan korban sudah tak bernapas saat berada di UKS. Pihak sekolah kemudian membawa korban ke puskesmas dan dinyatakan meninggal.

"Setelah sampai di UKS, korban karena sudah tidak ada napas dibawa ke puskesmas oleh guru. Kemudian di puskesmas dicek ternyata korban sudah meninggal," ujar Ike.

Ike mengatakan pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi yang terdiri dari guru dan siswa. Saat ini pihaknya masih mendalami penyelidikan dan melakukan gelar perkara.

"Saat ini kami sudah memeriksa 10 orang saksi yang terdiri dari 6 orang siswa kemudian 4 orang guru," jelas Ike.

"Kemudian saat ini kami masih mendalami penyelidikan, kemudian hari ini kita adakan gelar perkara untuk menentukan bahwa yang bersangkutan apakah bisa dinaikkan untuk menjadi tersangka atau tidak," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMP di Grobogan berinisial ABP diduga meninggal dunia di sekolah tengah ditangani kepolisian. Polisi menyebut korban sempat terlibat dua kali perkelahian.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan korban berkelahi pada pagi dan siang hari. Perkelahian itu dilakukan dengan dua anak yang berbeda.

"Jadi pagi hari itu sempat korban ada perkelahian dengan satu anak. Lalu siangnya sebelum meninggal itu dengan satu anak yang lain," kata Artanto saat ditelepon wartawan, Senin (13/10).

Pada perkelahian kedua, korban disebut sempat jatuh dan kejang. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tetap tak tertolong.

"Lalu korban jatuh terlentang. Dia setelah jatuh kejang-kejang lalu dibawa ke UKS, lalu ke rumah sakit. Tapi kemudian meninggal dunia," ungkap Artanto.




(aap/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads