Sebagai seorang pendidik profesional guru diharapkan dapat menerapkan prinsip altruisme dalam proses pembelajaran yang menjadi bagian dari kode etik guru. Namun, sebenarnya apa itu prinsip altruisme dalam kode etik guru?
KBBI mendefinisikan altruisme sebagai paham (sifat) yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain (kebalikan dari egoisme). Pengertian altruisme juga bisa dimaknai sikap yang ada pada manusia, yang mungkin bersifat naluri, berupa dorongan untuk berbuat jasa kepada orang lain.
Altruisme sebenarnya punya cakupan yang cukup luas dan tidak hanya berkaitan dengan dunia pendidikan saja. Kendati begitu, altruisme merupakan prinsip yang penting dan perlu diterapkan oleh setiap guru. Tidak hanya di dalam kelas saat proses pembelajaran, tapi juga lingkungan kerja maupun kesehariannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, prinsip altruisme sebagai bagian dari kode etik guru patut diperhatikan dan dipahami dengan baik oleh setiap pendidik. Sebagai gambaran, berikut penjelasan lengkapnya.
Poin Utamanya:
- Altruisme dalam profesi guru menekankan keikhlasan dan kepedulian untuk mengutamakan kebutuhan peserta didik di atas kepentingan pribadi.
- Kode Etik Guru berfungsi sebagai pedoman moral dan profesional yang menjaga integritas, tanggung jawab, serta martabat guru dalam menjalankan tugasnya.
- Pemahaman terhadap Kode Etik penting agar guru mampu mengambil keputusan etis dalam setiap situasi dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesinya.
Apa Itu Guru dalam Kode Etik Guru?
Sebelumnya sudah dijelaskan sedikit tentang arti altruisme secara umum yang berkaitan dengan berbuat baik kepada orang lain. Sebagai antonim dari kata egoisme, altruisme dapat dimaknai sebagai prinsip untuk mengutamakan kepentingan orang lain.
Lalu apa yang dimaksud prinsip altruisme dalam kode etik guru? Istilah tersebut ternyata menjadi bagian dari karakteristik profesi secara fundamental yang perlu diterapkan oleh guru. Seperti halnya dijelaskan dalam buku 'Ilmu Pendidikan Islam' karya Dr Hj Ira Suryani MSi, altruisme atau mengutamakan kepentingan orang lain pada guru berarti memberikan layanan kepada para siswa saat bantuan diperlukan.
Melalui altruisme ini guru dapat memberikan bantuan bagi peserta didik. Entah itu saat mereka berada di dalam kelas selama proses pembelajaran, lingkungan sekolah, hingga setelah jam belajar selesai.
Lebih lanjut, dikutip dari publikasi berjudul 'Kode Etik Profesi Guru' yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, salah satu etika yang harus diterapkan oleh guru terhadap peserta didik adalah altruisme atau mendahulukan kepentingan orang lain. Artinya, guru diharapkan dapat menghormati kepentingan orang yang dididik.
Dengan begitu, guru bisa lebih menempatkan kepentingan peserta didik di atas kepentingan dirinya sendiri. Hal ini dilakukan guna menumbuhkan sikap harga diri dan memahami pendidikan adalah proses yang cukup interaktif. Termasuk memberikan kontribusi terhadap peserta didik.
Manfaat Altruisme Guru
Lantas, apa manfaat di balik prinsip altruisme yang dilakukan oleh pendidik kaitannya dalam kode etik guru? Salah satu sifat yang akan timbul saat altruisme diterapkan adalah empati. Melalui adanya prinsip altruisme ini setiap pendidik dapat merasakan empati untuk bertindak sesuai hati nuraninya.
Terutama yang berkaitan dengan sikap terhadap peserta didik. Seperti halnya dijelaskan dalam buku 'Optimalisasi Kinerja Guru UKS' karya Teuku Salfiyadi, altruisme mengajarkan guru akan adanya tanggung jawab dan saling jaga. Diharapkan dengan adanya prinsip ini, setiap pendidik menyadari tidak ada manusia yang dapat berdiri sendiri.
Kemudian altruisme guru juga bermanfaat guna membentuk pola pikir tentang kesadaran akan melakukan tindakan nyata sebagai wujud tanggung jawab sekaligus perhatian kepada sesama, terutama peserta didik. Mengingat konsep altruisme adalah mengutamakan kepentingan peserta didik.
Contoh Altruisme Guru
Nah, setelah memahami konsep dasar tentang prinsip altruisme dan manfaatnya bagi pendidik sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan, saatnya untuk mengerti contoh atau tindakan nyata yang bisa dilakukan. Sebenarnya contoh altruisme guru cukup luas karena tidak hanya melibatkan proses pembelajaran di dalam kelas, tapi juga bantuan lain yang diberikan saat ada di lingkungan sekolah maupun luar lingkungan tersebut.
Contoh altruisme bisa diambil dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang melibatkan pendidik dan peserta didik. Misalnya saja upaya guru untuk membantu peserta didik yang sulit memahami materi tertentu. Meski penjelasan sudah disampaikan, tapi pendidik tetap berusaha mengulangi penjelasan sampai peserta didik paham.
Kemudian ada juga beberapa contoh penerapan altruisme dalam kode etik guru yang diuraikan dalam buku 'Literasi Media Pembelajaran Inovatif' karya Dr Kinkin Yuliaty Subarsa Putri, meliputi guru membuat peserta didik menyukainya dengan cara membantu apabila diperlukan, memberikan bahan yang diperlukan untuk memudahkan pengerjaan tugas. Kemudian ada juga contoh berupa memberi saran kepada peserta didik yang meminta masukan, hingga memberikan perhatian apabila ada peserta didik yang merasa kesulitan.
Seperti Apa Kode Etik Guru?
Sebelumnya sudah banyak disebutkan tentang kode etik guru yang di dalamnya terdapat prinsip altruisme. Lantas, sebenarnya apa itu kode etik guru? Secara umum, kode etik guru adalah sebuah pedoman atau acuan yang diperlukan bagi guru untuk menjalankan tugasnya sebagai pendidik bagi para peserta didik.
Menurut buku 'Etika & Profesi Keguruan' oleh Norbertus Tri Suswanto Saptadi, dkk., kode etik guru adalah tujuan bagi guru sebagai tenaga profesional agar terhindar dari penyalahgunaan maupun penyimpangan. Melalui kode etik guru, ada rambu-rambu yang mengikat tentang proses pembelajaran dalam upaya meraih tujuan pendidikan itu sendiri.
Di dalam publikasi 'Kode Etik Guru Indonesia: Pembukaan' yang diunggah melalui laman SMA N 1 Kutasari, pengertian kode etik guru adalah norma dan asas yang telah disepakati sekaligus diterima oleh guru-guru di Indonesia. Utamanya guna menjadi pedoman bagi mereka dalam bersikap maupun berperilaku dalam melaksanakan tugas atau profesinya sebagai pendidik, warga negara, hingga anggota masyarakat sekali pun.
Selain itu, kode etik guru juga berfungsi sebagai pedoman yang menempatkan guru sebagai profesi yang terhormat, bermartabat, dan mulia di bawah naungan undang-undang. Inilah yang membuat kode etik guru menjadi hal penting dalam kaitannya dengan profesional guru.
Isi Kode Etik Guru
Setelah memahami konsep mengenai kode etik guru, saatnya untuk membaca poin demi poin kode etik guru secara lebih dekat. Setidaknya ada 9 butir kode etik guru di Indonesia yang diharapkan tak hanya sekadar menjadi sebuah prinsip atau pemahaman semata, tapi juga diamalkan dalam kehidupan nyata.
Mengutip dari laman resmi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), berikut bunyi kode etik guru secara lengkap:
"KODE ETIK GURU INDONESIA
- Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
- Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
- Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
- Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
- Guru memelihara hubungan baik dengan orangtua siswa dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. - Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya. - Guru memelihara hubungan seprofesi,semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
- Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya.
- Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan."
Fungsi Kode Etik Guru
Lantas, mengapa kode etik guru penting untuk diterapkan? Ini tidak terlepas dari fungsi kode etik guru sebagai pedoman bagi setiap pendidik dalam bertingkah laku. Menurut buku 'Etika Profesi Guru' karya Shilphy A Octavia, kode etik suatu profesi tentu akan dijadikan sebagai norma yang harus diamalkan oleh siapa saja yang terlibat di dalamnya.
Termasuk kode etik guru yang ditujukan sebagai norma maupun asas untuk menjadi landasan tingkah laku pada guru atau pendidik. Kemudian kode etik guru juga berfungsi untuk memberikan pedoman bagi setiap pendidik tentang prinsip profesionalitas yang telah ditetapkan atau digariskan.
Kode etik guru turut menjadi sarana kontrol bagi masyarakat terhadap profesi ini. Dengan adanya kode etik guru diharapkan tidak ada campur tangan pihak luar organisasi profesi soal etika yang melekat pada profesi ini.
Sementara itu, melalui buku karya Dr Syarifah Normawati, MPdI, dkk, berjudul 'Etika dan Profesi Keguruan', fungsi kode etik guru dapat menjadi perlindungan sekaligus pengembangan profesi itu sendiri. Adanya kode etik guru bisa menjadi pedoman bagi setiap pendidik agar tetap bersikap sebagai seorang yang profesional.
Kemudian kode etik juga dapat berfungsi sebagai dukungan agar pendidik dapat menyelesaikan misi untuk mendidih setiap peserta didik. Dengan begitu, kode etik guru adalah hal yang sangat penting dan perlu dipahami dengan baik.
Demikian tadi penjelasan mengenai istilah altruisme dan kode etik guru yang perlu dipahami oleh setiap pendidik. Semoga menjawab, ya.
(sto/apu)