3 Fakta Pekarangan Warga Tegal Kejatuhan Batu Hitam Diduga Meteor

Round-Up

3 Fakta Pekarangan Warga Tegal Kejatuhan Batu Hitam Diduga Meteor

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 08 Okt 2025 07:05 WIB
Penampakan batu hitam yang diduga meteor jatuh di pekarangan rumah Wasroni di Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Tegal, Selasa (7/10/2025).
Penampakan batu hitam yang diduga meteor jatuh di pekarangan rumah Wasroni di Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Tegal, Selasa (7/10/2025). Foto: dok. detikJateng
Solo -

Pekarangan rumah warga di Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, bernama Wasroni (55) mendadak ramai penduduk sekitar. Penyebabnya, sebongkah batu hitam pekat yang diduga meteor jatuh di sana.

Batu itu mempunyai tekstur kasar dan warnanya hitam pekat seperti bijih besi. Adapun beratnya diperkirakan mencapai tiga kilogram.

Dirangkum detikJateng, berikut fakta-fakta penemuan batu hitam tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Diawali Suara Dentuman Keras

Wasroni mengungkap, sebelum batu itu muncul di pekarangan rumahnya, warga sempat mendengar suara menggelegar pada Minggu (5/10) petang. Saking kerasnya, warga sampai keluar rumah dan menatap ke langit.

ADVERTISEMENT

"Ada suara dentuman sampai lima kali. Sumbernya dari arah utara, getarannya terasa sampai kaca bergetar," tuturnya kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

2. Batu Diketahui Tetangga

Tak lama usai suara dentuman terdengar, tetangga Wasroni yang bernama Ibnu (11) berteriak memanggilnya. Pasalnya, di pekarangan Wasroni terdapat lubang yang di dalamnya tergeletak sebongkah batu.

"Saya lihat seperti api jatuh dari langit, lalu tanah," tutur Ibnu.

Karena penasaran, Wasroni bersama warga lainnya bergegas mendekati lubang tersebut. Ia kemudian memegang batunya.

"Pas saya dekati, tanahnya berlubang dan batunya masih hangat. Saya pegang sendiri, nggak takut," sambung Ibnu.

Warga Tegal, Masroni menunjukkan batu yang diduga meteor.Warga Tegal, Masroni menunjukkan batu yang diduga meteor. Foto: Imam Suripto/detikJateng

3. Bersedia Dijual ke Pihak yang Tertarik

Karena batu itu berada di pekarangannya, Wasroni lantas membawanya ke dalam rumah. Sejak saat itu, rumah Wasroni banyak didatangi warga yang penasaran dengan keberadaan batu tersebut.

Wasroni mengaku tak menutup kemungkinan bakal menjualnya ke pihak yang tertarik atau bersedia meneliti batu itu.

"Kalau memang ada kolektor mau beli monggo. Atau bagi yang mau meneliti silakan," ucapnya.

Kepala Desa Jatilaba, Jumadi, membenarkan adanya penemuan tersebut.

"Benar, warga kami menemukan benda yang diduga batu meteor. Saat itu memang suaranya terdengar keras sekali," ucapnya.

Dia mengemukakan, hingga kini belum ada pihak dari lembaga resmi seperti LAPAN atau BMKG yang datang untuk memeriksa batu tersebut.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads