Warga di Tegal dikejutkan dengan keberadaan sebongkah batu yang diduga meteor jatuh. Begini detik-detik momen batu tersebut 'jatuh' dari langit dan ditemukan di pekarangan rumah.
Diketahui, pada Minggu (5/10) sempat melintas benda menyilaukan di langit yang diduga sebagai meteor. Fenomena alam yang terjadi pada pukul 18.35 WIB itu tidak hanya menghebohkan warga dari berbagai daerah, namun juga warga Desa Jatilaba, Margasari, Tegal.
Selain menyaksikan bola api melintas di langit disusul dentuman keras mirip petir, warga desa ini juga menyaksikan jatuhnya sebongkah batu diduga pecahan meteor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wasroni (50), warga Desa Jatilaba menceritakan, pada Minggu petang selepas Magrib, warga dihebohkan adanya semacam bola api melintas di langit. Tidak berselang lama, terdengar dentuman keras mirip petir. Dentuman ini bahkan menyebabkan kaca jendela bergetar.
Warga desa yang mendengar suara ini banyak yang keluar rumah dan melihat langit. Mereka penasaran terhadap suara yang baru saja didengarnya.
"Ada suara dentuman sampai lima kali. Sumbernya dari arah utara, getarannya terasa sampai kaca bergetar," tuturnya kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
Tak lama setelah muncul suara keras itu, sebuah benda keras jatuh di tanah kosong di samping rumah Wasroni. Menurut Wasroni, jatuhnya benda itu pertama diketahui oleh Ibnu (11).
"Dia berteriak saat melihat batu yang menyala jatuh. Dia bilang seperti api jatuh di langit, lalu tanah," Wasroni menceritakan.
Merasa penasaran, Wasroni bersama warga mencari benda itu. Saat melihat sebuah lubang di tanah, dia menemukan batu yang diduga sebagai meteor.
"Pas didekati, tanahnya berlubang dan batunya masih hangat," sambungnya.
Karena batu itu jatuh di tanah pribadi, Wasroni kemudian mengamankan batu itu ke dalam rumah. Sejak saat itu rumah Wasroni banyak didatangi warga.
Hingga kini batu tersebut masih disimpan di rumah Wasroni. Ia bahkan tak menutup kemungkinan untuk menjualnya jika ada kolektor atau pihak yang tertarik meneliti.
"Kalau memang ada kolektor mau beli monggo. Atau bagi yang mau meneliti silakan," pungkas Wasroni.
(apu/dil)