Nasabah Koperasi BLN 'Segel' Penggilingan Batu di Ampel Boyolali

Nasabah Koperasi BLN 'Segel' Penggilingan Batu di Ampel Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 07 Okt 2025 17:49 WIB
Puluhan nasabah Koperasi BLN mendatangi tempat penggilingan batu di Tanduk, Ampel, Boyolali, Selasa (7/10/2025) siang.
Puluhan nasabah Koperasi BLN mendatangi tempat penggilingan batu di Tanduk, Ampel, Boyolali, Selasa (7/10/2025) siang. (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Boyolali -

Sejumlah nasabah Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) menggeruduk tempat usaha penggilingan batu di wilayah Dukuh Banyusodo, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Para nasabah menyebut lokasi tersebut merupakan salah satu usaha yang dijalankan oleh Koperasi BLN.

"Ya, kita bersama korban (koperasi BLN) pada hari ini untuk melanjutkan inventarisasi untuk aset-aset BLN," kata juru bicara korban koperasi BLN, Aris Carmadi, di lokasi, Senin (7/10/2025).

Puluhan nasabah itu datang secara bersama-sama sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, saat tiba di lokasi, tidak ada satupun aktivitas yang terlihat di dalam area pabrik penggilingan batu itu. Pintu gerbang pun dikunci menggunakan gembok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para korban kemudian membuka paksa kunci gembok. Setelah berhasil masuk, hanya terlihat mesin pemecah batu yang masih ditinggalkan. Tidak ada alat berat maupun kendaraan operasional yang berada di dalam area pabrik yang cukup luas itu.

Aris mengatakan untuk lahan pabrik penggilingan batu ini, belum atas nama BLN. Tetapi aset yang ada di dalamnya merupakan milik koperasi BLN.

ADVERTISEMENT

"Asetnya milik BLN, kalau tanahnya masih punya Pak Santoso," jelasnya.

Kedatangan para nasabah ini, lanjut dia, untuk mengecek aset-aset yang masih ada. Karena pabrik penggilingan batu ini sudah cukup lama tutup.

"Di sini terdapat alat berat yang nilainya sekitar Rp 5 sampai Rp 6 miliar," katanya.

"Jadi kita di sini mengamankan, karena ini sudah masuk ke proses hukum, kita mengamankan sampai proses hukum selesai. Kita tidak mau mengambil secara pribadi tidak, kita tidak ingin melakukan perampasan tidak, tapi kita mengamankan supaya tidak hilang barang-barang bukti ini bahwa ini termasuk punya aset dari BLN dan saat ini BLN dalam situasi sedang dilaporkan," sambung Aris.

Menurut dia, nasabah yang ikut mendatangi lokasi ini tak hanya dari wilayah Boyolali. Tetapi juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah maupun DIY.

"Ada dari Rembang, Jogja, Solo, Wonosobo, Magelang," tambahnya.

Para nasabah kemudian juga memasang spanduk di pintu gerbang. Spanduk itu bertulisan 'Aset di dalam lokasi ini milik korban BLN'.

Mereka juga mengambil kunci remot alat berat pemecah batu. Lalu pada pukul 14.30 WIB, mereka meninggalkan lokasi menuju ke Polres Boyolali untuk menyerahkan kunci remot tersebut.

"Kita akan serahkan kunci remot ini ke penyidik Polres Boyolali. Juga untuk menanyakan status pelaporan kami di Boyolali," terang Aris.

Aksi puluhan nasabah BLN ini pun mendapat pengamanan dari petugas Polsek Ampel dan Polres Boyolali.

Kapolsek Ampel, Kompol Sunarto, mengatakan pihaknya mengamankan agar tidak sampai terjadi tindak pidana lain dalam aksi tersebut. Pihaknya menerjunkan sekitar 15 personel untuk mengamankan aksi tersebut.

Sempat Datangi Rumah Bos Koperasi BLN

Diberitakan sebelumnya, puluhan nasabah Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) juga sempat menggeruduk rumah pimpinan koperasi BLN, Nicholas Nyoto Prasetyo di Boyolali, Rabu (1/10) siang. Mereka merupakan nasabah asal sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Dari pantauan detikJateng di lokasi, kedatangan nasabah Koperasi BLN itu juga mendapat pengamanan dari Polsek Mojosongo dan Polres Boyolali. Rumah yang disebut milik Nicho, pimpinan BLN di Boyolali ini terlihat megah.

Rumah bertingkat tersebut, dengan pagar dan pintu gerbang yang tinggi. Pintu gerbang warna hitam itu terlihat digembok.

"Kita ke sini kan kita klarifikasi di rumahnya Pak Nicho, yang infonya Pak Nicho ada di sini," kata Anton Sopahella, anggota BLN Surabaya kepada para wartawan di depan rumah Nicholas Nyoto Prasetyo, di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.




(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads