Dapur MBG Giyanti Temanggung Ditutup Sementara, Ada Apa?

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 06 Okt 2025 14:55 WIB
SPPG di Kelurahan Giyanti, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, ditutup sementara mulai hari ini, Senin (6/10/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Temanggung -

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Lingkungan Giyanti, Kelurahan Giyanti, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, ditutup sementara mulai hari ini. Diduga dapur makan bergizi gratis (MBG) tersebut tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Pantauan detikJateng, SPPG yang ditutup sementara itu berada di Lingkungan Giyanti RT 03/RW 01. SPPG itu memiliki dua bangunan yang berada di sisi kanan dan kiri jalan.

Dari luar terlihat bangunan yang di kanan jalan terdiri dari dua lantai. Pada gerbangnya terdapat tulisan dan logo Badan Gizi Nasional.

Kemudian di sampingnya ada bangunan yang tertutup, ada tempelan stiker ruang cuci alat. Sedangkan di bangunan sisi kiri jalan ada mobil bertulisan BGN. Sekitar pukul 12.30 WIB, suasana SPPG itu tampak sepi.

SPPG di Kelurahan Giyanti, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, ditutup sementara mulai hari ini, Senin (6/10/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng

detikJateng mencoba menyapa, namun tak ada orang. Terlihat tak ada aktivitas sama sekali di SPPG tersebut.

"Nggih. Jadi, memang sudah ada surat pemberhentian dari pusat (BGN) untuk ditutup sementara. Namanya juga sementara, bisa dievaluasi, kemudian bisa dilanjutkan atau diberhentikan total," kata Pj Sekda Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

"Namanya sementara. Kita lihat pembuktiannya nanti karena data-data perlu masih validasi. Jadi, validasi semua baik secara teknis, jumlah maupun penyebab-penyebabnya yang di lapangan kita validasi dulu. Kemudian nanti (hari ini) Insya Allah rapat koordinasi secara komprehensif, nanti langkahnya seperti apa kita sampaikan kemudian," sambungnya.

Ripto mengatakan, di Temanggung ada 40 SPPG yang telah beroperasi. Juga ada sekitar 30-an SPPG yang belum beroperasi.

"Hasil evaluasi, sebenarnya kan barusan (evaluasi) di Parakan. Rapat evaluasi, ada beberapa yang harus diperbaiki. Sebaik apapun program kalau dievaluasi kan mesti ana kurange (ada kurangnya). Yang penting iktikadnya bersama dalam rangka memperbaiki kinerja semuanya bareng-bareng," ujar Ripto.

Ditanya perihal penutupan sementara SPPG itu apakah karena kasus dugaan keracunan, Ripto mengaku belum tahu.

"Saya belum bisa matur (bilang) seperti apa, walaupun sudah ada data, tapi data perlu divalidasi," ucap dia.

"Jadi saya belum bisa memberikan statement apakah itu keracunan atau tidak. Kita tunggu saja," sambungnya.

Disinggung perihal evaluasi itu meliputi apa saja, Ripto bilang secara teknis nanti dinyatakan Dinas Pendidikan yang khusus kesehatan.

"Tapi, yang lebih tahu adalah korwil BGN itu seperti apa, syarat-syaratnya kan itu SOP-nya lengkap semua. Sehingga evaluasi ya dasarnya itu, SOP sudah dilaksanakan apa belum. Cara mencuci seperti apa, masaknya berapa jam sebelum disajikan dan lain sebagainya, ada SOP-nya. Sehingga indikator kita lihat satu per satu," kata dia.

Ripto menambahkan, SPPG Giyanti melayani SMAN 3 Temanggung dengan lebih dari 970 penerima makan bergizi gratis (MBG) dan SMAN 2 Temanggung dengan 1.066 penerima MBG.

"Itu yang dilayani. Sehingga hari ini kita tunggu. Jadi kemarin sudah ada komunikasi karena sudah ada surat pemberhentian sementara dari pusat itu ya cooling down semua. Kita lihat semua, secara fair sehingga nanti tindak lanjutnya seperti apa setelah ada bukti yang pasti," pungkasnya.



Simak Video "Video: SPPG Polri Pejaten Sediakan 108 Menu MBG Bersertifikat Halal"

(dil/afn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork