Mendengar tentang ular cincin emas mungkin tidak sedikit orang mengaitkannya dengan ular welang mengingat corak tubuhnya yang punya kemiripan. Tak hanya itu saja, ada juga orang yang penasaran tentang, "apakah ular cincin emas membawa keberuntungan?"
Seperti namanya, ulang cincin emas memiliki pola atau corak yang menyerupai cincin emas. Ini lantaran warna dasar tubuhnya yang hitam legam dengan adanya belang-belang atau garis-garis kuning keemasan. Meskipun hampir mirip dengan ular welang, keduanya adalah jenis ular yang berbeda.
Menurut buku 'Kamus Nomenklatur Flora & Fauna' karya Tomi Zapino dan Chairi Fitri, ular welang punya nama ilmiah Bungarus fasciatus schneider. Sementara itu, ular cincin emas atau yang disebut juga sebagai ular taliwangsa bernama ilmiah Boiga dendrophila boie. Oleh karenanya, kedua ular ini jelas jenis yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu saja, ada juga hal menarik yang patut diketahui soal ular cincin emas. Mengingat jenis ular yang satu ini cukup jarang dikenal oleh masyarakat luas, sehingga kemunculannya masih sering membuat heboh.
Salah satunya mengenai ular cincin emas yang disebut-sebut membawa keberuntungan. Lantas, benarkah demikian? Simak penjelasannya berikut.
Poin Utamanya:
- Ular cincin emas sering disamakan dengan ular welang karena corak tubuhnya mirip, padahal keduanya berasal dari jenis berbeda.
- Nama ilmiah ular cincin emas adalah Boiga dendrophila, sedangkan ular welang bernama Bungarus fasciatus, sehingga jelas tidak sama.
- Karena jarang dikenal masyarakat, kemunculan ular cincin emas kerap memicu rasa penasaran, termasuk anggapan bahwa hewan ini membawa keberuntungan.
Apa Itu Ular Cincin Emas?
Sebelum mengetahui kebenaran di balik ular cincin emas membawa keberuntungan atau tidak, mari terlebih dahulu mengenal secara lebih dekat reptil yang satu ini. Mengutip dari buku 'Kekayaan Fauna Gianyar, Bali: Udang, Ikan, Amfibi, Reptil, Burung dan Mamalia' karya Rury Eprilurahman, dkk., ular cincin emas dengan nama Latin Boiga dendrophila boie punya ciri khas pada tubuhnya yang mudah dikenali.
Bagian tubuhnya berwarna hitam dengan lingkar cincin berwarna kuning di sepanjang tubuhnya. Ular cincin emas punya habitat alami yang banyak ditemukan pada hutan mangrove, hutan dataran rendah, hingga rawa gambut.
Daerah persebaran ular cincin emas cukup luas karena tak hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa saja. Lebih dari itu, ular cincin emas juga hidup di wilayah Bali, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera maupun pulau kecil di sekitarnya.
Sementara itu, di dalam buku Dr Diana Hernawati, SPd, MPd dan Diki Muhamad Chaidir, SPd, MPd, dengan judul 'Reptilia Tasikmalaya & Sekitarnya', dijelaskan panjang tubuh ular cincin emas bisa mencapai 250 cm atau 2,5 m.
Ular cincin emas termasuk jenis ular yang cukup agresif. Terlebih lagi saat ular ini merasa terganggu, maka dirinya tak segan untuk menggigit.
Ular cincin emas bukanlah jenis reptil yang dilindungi. Status konservasi ular versi International Union for Conservation of Nature (IUCN) adalah Least Concern atau kekhawatiran terendah. Tak heran, jenis ular ini masih sering menjadi hewan peliharaan yang diperjualbelikan di Indonesia.
Ular Cincin Emas Berbisa atau Tidak?
Sebagai ular yang mirip dengan welang, ternyata ular cincin emas tidak seberbahaya ular tersebut. Di dalam buku 'Rahasia Ular' oleh Wong Comic, ular welang dikenal punya bisa neurotoksin yang bisa memberikan dampak merusak sel saraf korbannya. Termasuk manusia yang tergigit bisa kehilangan kesadarannya.
Lain halnya dengan ular cincin emas yang justru punya tingkat bisa tergolong menengah. Dijelaskan dalam buku 'Jenis-jenis Ular' karya Sarah Nila Adinsyah, terdapat jenis ular berbisa menengah. Biasanya ular jenis ini punya taring bisa yang cenderung pendek yang letaknya agak berada di bagian belakang rahang atas. Kondisi ini disebut juga sebagai ophistoglypha.
Sementara itu, 'Scout Book - Materi Lengkap Pramuka' karya Toni Hermanto, mendefinisikan ophistoglypha sebagai struktur taring ular berbisa yang pendek dan terletak agak ke belakang rahang atas. Ular jenis ini punya tingkat bisa yang ada di level menengah.
Lebih lanjut, ular cincin emas punya mangsa yang menyasar hewan berukuran lebih kecil atau besar dibandingkan tubuhnya. Makanan ular cincin emas dapat berupa kadal, katak, burung, telur burung, tikus, kelelawar, bajing, hingga ular lain.
Biasanya ular cincin emas akan menggigit mangsanya dan menyuntikkan racun bisa. Baru setelah itu, mereka akan menelan mangsanya.
Benarkah Ular Cincin Emas Membawa Keberuntungan?
Mengenai hal ini, belum ada informasi tentang adanya mitos atau kisah tertentu yang menyatakan secara gamblang tentang ular cincin emas sebagai simbol keberuntungan. Kendati begitu, ada fakta menarik dari ular jenis ini yang patut untuk diketahui.
Mengacu dari laman How Stuff Works, ular cincin emas memang punya bisa yang memiliki tingkat menengah. Meskipun tidak berpotensi menghilangkan nyawa mangsanya, justru keberadaan bisa inilah yang membuat ular cincin emas dapat berburu dengan lebih mudah.
Mereka akan menggunakan bisanya untuk melumpuhkan mangsa. Nah, saat mangsanya sudah lumpuh, maka ular cincin emas akan melahap tubuh mangsanya secara utuh.
Kemudian ada juga kepercayaan tentang ular secara umum yang bisa memberikan pengetahuan tambahan untuk kamu. Dikatakan dalam Crestec, ular di dalam mitos Asclepius atau dewa pengobatan disimbolkan mampu berperan dalam penyembuhan dan peremajaan.
Beberapa cerita rakyat di Tiongkok menggambarkan ular dengan cara yang cenderung negatif. Entah itu penipu, godaan, hingga kejahatan. Kendati begitu, di sisi yang lain, di Tiongkok ular juga dikenal mampu menjadi simbol terhadap kebijaksanaan dan juga umur yang panjang.
Bahkan tahun 2025 ini adalah Tahun Ular dengan simbol kebijaksanaan, intuisi, dan kecerdasan. Bahkan beberapa masyarakat Jepang punya kepercayaan ular mampu memberikan keberuntungan, terutama berkaitan dengan kemakmuran dan juga bisnis.
Tak heran, sebagian orang sering kali menyimpan sedikit bagian dari kulit ular yang sudah terkelupas di dalam dompetnya agar mendapatkan keberuntungan ke mana pun mereka pergi. Artinya, meski ular cincin emas bukanlah hewan yang dianggap mampu membawa keberuntungan secara spesifik, tapi keunikan yang dimiliki tetap patut dihargai. Sebaliknya, keberuntungan melekat pada ular secara umum yang dikaitkan dengan kepercayaan di kalangan masyarakat tertentu.
Demikian tadi penjelasan mengenai ular cincin emas sebagai jenis ular berbisa menengah yang tidak berkaitan dengan keberuntungan. Semoga menjawab, ya.
(sto/apl)