Ratusan porsi nasi kuning dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 5 Rembang dikembalikan ke penyedia. Dari pantauan detikJateng, nasi yang harusnya disantap siswa itu justru terlihat berair dan lembek, namun tidak berbau.
Menu MBG hari ini yang ditolak SMPN 5 Rembang yakni nasi kuning, ayam goreng tepung, kering tempe, sayur tomat potong, dan selada serta satu buah jeruk.
Tumpukan kotak berisi nasi kuning itu masih berada di lobi sekolah pada pukul 11.02 WIB. Aroma nasi tidak begitu menyengat, namun teksturnya tampak menggumpal dan lengket ketika dibuka. Kondisi itu membuat pihak sekolah menolak membagikannya ke ratusan siswa penerima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Satgas MBG SMPN 5 Rembang, Indri Lestari, mengatakan pihaknya sudah mencicipi nasi tersebut. Hasilnya, rasa nasi tidak enak di lidah.
"Tidak mungkin saya kasihkan ke anak saya dengan kondisi seperti ini. Nasinya berair menuju proses basi, berair, berlendir," tegas Indri, Rabu (1/10/2025).
Indri menjelaskan, sebelum dibagikan pihaknya memang selalu mengecek isi menu MBG.
"Kita buka dulu, lihat apa menunya. Ternyata nasinya berair. Langsung kita cicipi juga, kelet semua, lengket. Rasanya tidak enak. Ada 763 porsi dikembalikan ke dapur SPPG," ujarnya.
![]() |
Petugas Satgas MBG dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang turut datang mengecek. Menurut mereka, meski nasi belum benar-benar basi, kondisi fisiknya tetap berisiko.
"Rasanya tidak basi, hanya eksistensinya berlendir dan waktu makan juga jam 10 lebih. Jadi berisiko. Dinkes merekomendasikan dikembalikan dulu," kata Maria Rehulina, petugas Dinkes Rembang.
Sementara itu, pihak penyedia makanan, SPPG Mondoteko, menyatakan siap bertanggung jawab.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada seperti ini. Ini di luar kendali kami. Tapi akan jadi PR besar untuk SPPG supaya berbenah lagi. Terima kasih pihak sekolah sudah mengonfirmasi cepat agar segera kami evaluasi," ujar Riyaduz Sholikin dari SPPG Mondoteko.
"Terkait penolakan SMPN 5 dengan adanya temuan nasi yang bau sebenarnya tidak bau itu sedikit lembek teksturnya. Dan itu dikonsumsi aman. Dan kita juga melayani beberapa sekolah ada 14 sekolah yang menolak cuman SMP 5. Dan distribusinya juga barengan SMP 6. Setelah ini untuk SMP 5 ini mau diputus atau dilanjut MoU-nya," sambungnya.
(aku/apl)