Sebanyak 763 porsi nasi kuning dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 5 Rembang ditolak pihak sekolah. Makanan itu dikembalikan karena nasi dalam kondisi berlendir dan tidak layak konsumsi.
Ratusan porsi MBG itu selanjutnya ditumpuk di lobi sekolah untuk dikembalikan kepada pihak penyedia. Ketua Satgas MBG SMPN 5 Rembang, Indri Lestari, menyebut pihaknya menolak membagikan makanan tersebut ke siswa karena tidak layak konsumsi. Ia mengatakan kondisi nasi sudah lembek, lengket, berlendir, dan tidak enak saat dicicipi.
"Iya ini ditolak dikembalikan karena nasinya sudah tidak layak. Tidak mungkin saya kasihkan ke anak saya. Nasinya berair menuju proses basi, bahkan sudah berlendir," jelas Indri, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Indri pihak sekolah sudah mencicipi beberapa sampel makanan MBG tersebut dan terasa tidak enak di lidah. Ia menyebutkan, total ada 763 porsi menu nasi kuning dari Program MBG yang dikembalikan ke pihak SPPG.
"Sebagai petugas kita buka dulu, lihat apa menunya terus dilihat kok berair. Langsung kita cicipi juga ternyata kelet semua. Kalau rasa tadi yang merasa katanya di lidah sudah tidak enak. Ada 763 dikembalikan ke dapur (SPPG)," sambung Indri.
Sementara itu, dari pantauan detikJateng di lokasi, ratusan porsi nasi kuning itu terlihat menumpuk di lobi sekolah pada pukul 11.02 WIB. Makanan sama sekali belum sempat dibagikan kepada siswa.
Sejumlah petugas Satgas MBG dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang langsung mendatangi sekolah. Mereka memeriksa kondisi makanan dan menilai berisiko jika tetap dibagikan kepada anak-anak.
"Rasanya tidak basi hanya eksistensinya berlendir dan waktu makan juga sudah lewat. Jadi berisiko. Dinkes merekomendasikan dikembalikan dulu," ujar Maria Rehulina, petugas Satgas MBG dari Dinkes Rembang.
Diberitakan sebelumnya, pihak sekolah SMPN 5 Rembang menolak ratusan porsi MBG karena dianggap tidak layak. Saat dilakukan pengecekan, kondisi makanan tersebut sudah lengket, berlendir, dan tidak enak saat dicicipi.
(apl/aku)