Tim SAR masih berupaya untuk mengecakuasi seluruh korban yang masih terjebak di reruntuhan Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo. Memasuki hari kedua, sebanyak 11 korban berhasil dievakuasi meski bangunan yang rapuh sangar rentan ambruk kembali.
"Kendalanya struktur bangunan rentan ambruk lagi," ungkap Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit di lokasi, Selasa (30/9/2025) dilansir detikJatim.
Lebih lanjut Nanang mengatakan, posisinya beton di bangunan runtuh, melintang. Kondisi ini membuat evakuasi harus dilakukan dengan ekstra karena menutupi korban dan terjebak di dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harus berikan akses dengan memberikan akses memberi lubang atau memotong bagian dari struktur," ucapnya.
Nanang juga mengatakan, kondisi reruntuhan bangunan sangat rentan ambruk saat proses evakuasi berlangsung. Untuk itu, SAR memasang alat deteksi getaran. Dengan alat ini bisa mempermudah tim di dalam bangunan. Hal ini karena ketika ada getaran bisa terdeteksi dan segera keluar.
"Tadi pagi kami pasang alat mendeteksi getaran. Tim di luar memantau, tim di dalam cukup nyaman evakuasi, ketika ada getaran sedikit alarm bunyi dan bisa secepatnya keluar," jelasnya.
Sementara untuk jumlah korban yang masih terjebak di dalam reruntuhan diperkirakan mencapai lebih dari 30 orang.
"Ada sekitar 38 (korban masih terjebak). Tapi belum pasti (jumlah yang masih terjebak," ujarnya.
Nanang mengatakan, secara keseluruhan jumlah korban yang berhasil dievakuasi ada 102. Sebanyak 91 korban di RS dan selamat, dan berdasarkan konfirmasi 10 korban sudah kembali ke keluarga.
(apl/apu)











































