Sebuah fenomena unik terjadi di Gunung Telomoyo di perbatasan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Gunung itu tertutup kabut tipis seperti gelembung.
Video penampakan fenomena itu pun viral di media sosial salah satunya akun Instagram @jawatengahcity. Momen itu diabadikan oleh Rizky Setun yang memiliki akun Instagram @rizkystone.
Visual Fenomena yang Indah
Dilihat detikJateng pada video yang beredar, tampak bangunan-bangunan di area Gunung Telomoyo mulanya berselimut kabut putih keemasan. Gedung dan menara di wilayah itu masih tampak samar-samar dari pantauan udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat matahari semakin tinggi, terlihat bahwa kabut semakin tebal dan memutih menutupi seluruh gedung yang makin menegaskan wilayah itu seperti berselimut kabut gelembung. Namun tampak ada bagian puncak menara yang keluar dari lapisan kabut karena terlalu tinggi.
Menara yang tidak terselimuti kabut itu membuat pemandangan dari ketinggian ini lebih estetik. Kabut yang terbelah oleh menara menjadi terlihat seperti air terjun kabut putih yang mengalir.
Cerita Pengambil Gambar
Saat dihubungi, pemilik akun @rizkystone, Rizky Setun mengatakan fenomena ini ia abadikan pada Minggu, (21/9) pukul 05.22 WIB. Cuaca pagi itu menurutnya dingin dan berangin kencang.
"Cuaca saat saya mulai naik ke puncak memakai motor dari pintu masuk dan mau menerbangkan drone (sedang) berkabut yang membuat suhu dingin, mungkin di kisaran 9-11 derajat celsius dan angin yang lumayan kencang waktu itu saat di pertengahan jalan," kata Rizky ketika dihubungi detikJateng, Selasa (23/9/2025).
Rizky juga menyebut pengunjung di Gunung Telomoyo sedang ramai saat dirinya menerbangkan drone untuk menangkap pemandangan indah itu. Dia mulai merekam saat sang fajar mulai menyingsing.
Penjelasan BMKG
Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Rany Puspita, menjelaskan fenomena ini kerap disebut sebagai valley fog atau kabut lembah. Ini terjadi akibat pendinginan di wilayah lembab.
"Fenomena di video Gunung Telomoyo juga bisa disebut kabut lembah atau valley fog yang terbentuk akibat pendinginan malam hari di wilayah lembah pegunungan. Kabut ini tertahan oleh inversi suhu sehingga tampak seperti lautan awan," kata Rany melalui pesan ke detikJateng, Selasa (23/9/2025).
Fenomena ini juga disebut bukan fenomena alam yang langka. Menurut Rany, kabut lembah ini biasa terjadi di pagi hari setelah malam yang dingin.
"Fenomena kabut radiasi atau lembah yang terjadi di daerah pegunungan sebenarnya bukan fenomena langka, biasanya terjadi pada pagi hari setelah malam yang dingin dan tenang," terang Rany.
Ia berpendapat fenomena ini menjadi tampak sangat dramatis karena prosesnya direkam secara jelas.
"Fenomena seperti ini jarang terlihat jelas dan dramatis, sehingga disebut super langka oleh masyarakat," ujar Rany.
"Saat pengambilan video itu alat yang digunakan dapat merekam dengan jelas proses terbentuknya kabut tersebut dari atas, sehingga terlihat seperti di video tersebut," sambung dia.
(aap/aap)











































