Geger Bayi Dikubur Diam-diam oleh Ibunya di Magelang, Ada Luka di Kepala

Geger Bayi Dikubur Diam-diam oleh Ibunya di Magelang, Ada Luka di Kepala

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 23 Sep 2025 20:28 WIB
Lokasi pemakaman bayi di pemakaman umum warga Tidar Salakan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Selasa (23/9/2025).
Lokasi pemakaman bayi di pemakaman umum warga Tidar Salakan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Selasa (23/9/2025). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Magelang -

Warga Tidar Salakan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang digemparkan dengan penemuan jasad bayi yang baru dikuburkan diam-diam di pemakaman. Jasad bayi itu dikubur oleh ibunya yang kini diamankan polisi.

Informasi diperoleh detikJateng, pada Senin (21/9) sekitar pukul 17.00 WIB, warga melihat dua orang membawa kardus menuju makam di kampung Tidar Salakan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang. Warga yang curiga pada malam harinya melaporkan kepada Bhabinkamtibmas.

Kemudian kurang lebih pukul 22.00 WIB, petugas menuju makam melakukan pengecekan dan menemukan gundukan baru. Gundukan tersebut dibongkar dan ditemukan mayat bayi berjenis kelamin perempuan. Kemudian, mayatnya dievakuasi menuju kamar mayat RSUD Tidar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polres Magelang Kota sedang menangani perkara dugaan kekerasan terhadap anak di bawah umur. Yang mana berdasarkan keterangan para saksi, kita sudah mintai keterangan kepada terduga selaku ibu kandung bayi yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Magelang Kota, Iptu Iwan Kristiana kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).

ADVERTISEMENT

Bayi itu dikubur ibu bayi berinisial AD (30) ditemani seorang pria, SD (47). Keduanya yang merupakan warga Magelang itu kini telah diamankan.

"Berdasarkan keterangan ibu kandungnya (AD) melahirkan anaknya pada Minggu (21/9) sekitar pukul 16.15 di kamar mandi rumahnya. Kemudian yang bersangkutan memberikan minum melalui ASI-nya, tapi tidak keluar. Jadi, dia berikan air hangat putih melalui sendok," sambung Iwan.

"Kemudian dia (ibunya) menutupi dengan selimut terhadap bayi yang telah dilahirkan tersebut. Dia (bayi) tinggalkan ditaruh di kursi. Sekitar pukul 23.30 WIB, dia (ibu bayi) baru mengetahui dan mengecek lagi ternyata bayi tersebut sudah dingin," imbuh Iwan.

Iwan menyebut keduanya mengubur bayi itu pada Senin (22/9) pukul 17.00 WIB. Polisi kemudian mengevakuasi bayi itu usai mendapat laporan warga dan membawanya untuk diautopsi Biddokkes Polda Jateng.

"Kami menindaklanjuti dengan melakukan autopsi yang dilakukan oleh Biddokkes Polda Jateng," kata Iwan.

Untuk proses autopsi sendiri dilangsungkan di kamar mayat RSUD Tidar Kota Magelang, Selasa (23/9) siang. Kemudian, setelah selesai autopsi bayi berjenis kelamin perempuan untuk dimakamkan di pemakaman umum yang lokasinya berdekatan saat ditemukannya.

"Saat ini kami sedang memeriksa ibu kandung dari bayi tersebut. Tentunya kita akan menggelarkan dan menetapkan sesuai ketentuan dan prosedur UU yang berlaku. Ini masih dalam pemeriksaan (motifnya). Nanti kami sampaikan selanjutnya. Untuk statusnya janda (ibu bayi)," ujar Iwan.

"Dia (ibu bayi) datang (ke makam) bersama dengan S yang diduga ada hubungan khusus dengan yang bersangkutan. Saat ini, kami sedang mintai keterangan juga untuk kasus tersebut," imbuhnya.

Status AD dan SD, kata Iwan, masih diklarifikasi. Pihaknya nantinya bakal melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah naik dalam penyidikan maupun tidaknya.

"Saat ini, baru klarifikasi. Kemudian nanti tentunya kita lakukan gelar perkara untuk menentukan apakah naik sidik," katanya.

Terkait hasil autopsi saat ini masih menunggu dari pihak medis. Dari pemeriksaan sementara ada tanda-tanda kekerasan di kepala.

"Untuk lebih detailnya setelah keluar dari Bid Dokkes (hasil autopsi). Hasilnya akan kami sampaikan lebih lanjut. Kalau secara fisik saat (ditemukan) diperiksa oleh Dokter Puskesmas ada tanda-tanda kekerasan. Cuma hasil autopsi, kita sama-sama menunggu dari Dokter Biddokkes. Di bagian kepala belakang dan di bagian depan," ujarnya.




(aap/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads