Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Klaten tidak lagi memakai sirine 'tot tot wuk wuk' saat melakukan pengawalan Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Klaten. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada kesan arogansi.
Sirine 'tot tot wuk wuk' tengah menjadi sorotan dan keluhan masyarakat nasional. Penggunaan sirine tersebut dinilai mengganggu.
Kepala Dishub Klaten, Supriyono, menerangkan dirinya telah menyampaikan hal tersebut kepada personelnya. Nantinya, Dishub Klaten tidak akan menggunakan sirine tersebut saat mengawal Bupati maupun Wabup Klaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (tidak akan memakai sirine 'tot tot wuk wuk'), itu secara nasional. Kita terapkan, kita sampaikan ke personel," kata Supriyono saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (22/9/2025).
Dalam pengawalan, Supriyono menerangkan, pihaknya bakal menimbang situasi dan kondisi atas mekanisme apa yang akan diterapkan. Dia menegaskan, pihaknya tidak menggunakan sirine tersebut agar tidak terkesan arogan.
"Istilahnya kita kan lihat situasi dan kondisi. Jadi kesannya jangan sampai arogan dan sebagainya.
Lebih lanjut, Supriyono mengungkapkan, pihaknya turut menghargai pengguna jalan yang lain.
"Kita juga menghargai pemakai jalan yang lain. Lampunya dinyalakan tapi sirinenya tidak dinyalakan," jelasnya.
Bahkan, kataa Supriyono, pihaknya akan berhenti mengawal saat lampu lalu lintas menyala merah. Hal itu dilakukan jika situasi kondisi jalan memungkinkan.
"Ya, kita lihat situasi kondisi. Kalau memungkinkan berhenti. Tapi lebih baik kita menaati aturan lalu lintas, kalau tidak kesusu, ya, berhenti," pungkasnya.
Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJateng
(akn/ega)