Nama Desa Kleteran, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang mendadak viral di media sosial. Ini tidak terlepas dari logo desa yang dipakainya mirip dengan logo klub sepakbola asal Inggris Manchester United (MU).
Sontak logo tersebut ramai menjadi perbincangan di media sosial baik TikTok maupun Instagram.
Awal Mula Pembuatan Logo Mirip MU
Logo mirip MU itu terdapat di kantor Desa Kleteran di Dusun Paingan, Tegalrandu, Kleteran, Grabag. Setidaknya ada dua logo ini ditempelkan yakni di meja pelayanan dan pintu gerbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Logo yang ditempelkan di meja pelayanan ukuran lebih kecil. Sedangkan yang ditempelkan di gerbang bagian samping belakang ukurannya lebih besar. Kepala Dusun Kleteran, Tri Asmoro, mengatakan, pemasangan logo awalnya hanya mengisi space yang kosong saja.
"Awal mula kan pagar sudah pudar catnya terus diperbaharui kok ada space-nya, ada yang kosong. Yang satu (sebelah kanan) sudah ada simbol Kabupaten Magelang, sebelahnya yang unik apa. Kebetulan saya sama Pak Carik satu frekuensi untuk bola (penggemar MU)," terang Tri Asmoro, kepada detikJateng saat ditemui di Balai Desa Kleteran, Rabu (17/9/2025).
"Terus duplikasi dari ini bagaimana (logo MU). Terus dikasih tidak apa-apa (tidak menyalahi aturan), terus buat desain kemudian saya kasih ke teman-teman (perangkat). Terus ditempel saja di pintu, sisa sedikit tempel di sini (meja)," sambungnya.
![]() |
Dipasang Setahun Lalu
Tri menambahkan, pemasangan logo baik di pagar maupun meja, sudah dilakukan setahun yang lalu.
"Itu pas pemasangan sebelum final Piala Eropa (Euro) tahun 2024. Kebetulan ini dipasang pas posisi kalah, terus ada teman dari Dinas Pendidikan main ke sini (jadi bahan) bully-bullyan," kata Tri.
"Itu langsung viral di TikTok. Ini viral (lagi) kedua kalinya. Pas acara ulang tahun SMAN 1 Grabag acara di gedung (serbaguna) belakang balai desa ambil video lagi," sambung dia.
Alasan Pasang Logo Mirip MU
Tri mengungkap alasan pihaknya memasang logo desa itu mirip logo klub MU. Selain sebagai penggemar, dia juga mengambil spiritnya.
"Itu simbol kesetiaan. Kesetiaan untuk melayani masyarakat. Kegigihan dalam berjuang. Sudah dapat nama besarnya, lain kalau ambil logo klub lainnya sampai seheboh ini," tuturnya.
Pihaknya menambahkan seragam olahraga berupa kaus juga berwarna merah dengan logo yang juga mirip MU.
"Kaus olahraga. Peraturan yang baru sudah nggak dipakai, tadinya kan tiap hari Jumat. Kalau sekarang Jumat pakai batik. Acara tertentu saja (dipakai)," tambahnya.
Sering Dibully
Tri menuturkan pemasangan itu bukannya tanpa 'konsekuensi'. Terutama jika ada warga yang kebetulan punya urusan di kantor desa, namun kebetulan preferensi klubnya berbeda, mereka akan meledek logo tersebut.
"Kalahan kok dipasang," ujar dia.
(apl/apl)