Siswa sejumlah sekolah di wilayah Boyolali Kota, sudah dua hari ini tidak mendapat makan bergizi gratis (MBG). Penyebabnya, satu SPPG berhenti beroperasi.
Salah satu sekolah yang tidak mendapatkan pasokan MBG adalah SDN 1 Siswodipuran, Boyolali. Pihak sekolah menyebut pengiriman MBG terhenti dalam 2 hari terakhir.
"Untuk dua hari ini (MBG) setop," kata Kepala SDN 1 Siswodipuran, Sri Sulasmi, kepada para wartawan Rabu (17/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, program MBG di sekolahnya sudah berjalan sekitar satu bulan terakhir. Namun pada hari Senin (15/9), dia mendapat informasi secara lisan dari pengurus jika MBG akan dihentikan sementara. Dalam dua hari terakhir yakni Selasa (16/9) dan Rabu (17/9) hari ini, tidak ada pengiriman MBG untuk para siswa.
Menurut dia, kehadiran program MBG tersebut dinilai betul-betul membantu dan bermanfaat bagi para siswa untuk memenuhi makan siang. Bahkan, anak-anak juga bisa request menu makanan dalam program MBG tersebut. .
"Senang sekali kami. Kami selaku yang dituakan, (MBG) betul-betul membantu anak-anak makannya sesuai selera, bahkan anak bisa request. Betul-betul mengurangi uang jajan," jelasnya.
Setelah mendapat informasi penghentian sementara program MBG ini dari SPPG, pihaknya langsung memberitahukan ke orang tua siswa melalui paguyuban wali murid di setiap kelas. Berhentinya pengiriman MBG ini, kemungkinan berdampak pada uang saku.
Salah seorang siswa Reza mengaku, uang sakunya bertambah karena tidak mendapat MBG. Jika mendapat MBG, dia hanya jajan Rp 5.000, namun karena MBG berhenti sementara uang jajannya tambah jadi Rp 10.000.
Kendala Pencairan Dana
Sementara itu Kepala Regional Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Provinsi Jawa Tengah, Reza Mahendra, membenarkan ada satu SPPG di Boyolali yang berhenti beroperasi dua hari terakhir. Penghentian tersebut dikarenakan kendala pencairan dana. Ini terjadi di SPPG Siswodipuran 2.
"Yang dua hari itu, betul itu berhenti operasional setelah saya dalami itu ada error sistem untuk pencairan dana. Tapi untuk besok sudah operasional," kata Reza Mahendra, dikonfirmasi para wartawan melalui telepon selulernya Rabu (17/9/2025).
Dikemukakan dia, informasi dari pihak bank, bahwa ada persoalan pada password saat SPPG tersebut untuk pencairan. Pihak SPPG salah memasukkan password saat login.
"Baru saja dilaporkan oleh dari bank itu ada persoalan di password ketika dia ingin masuk pencairan. Tapi hari sudah, sehingga besok sudah operasional lagi. Ini yang di (SPPG) Siswodipuran 2. Saya pastikan besok operasional," tandasnya.
(aku/ahr)











































