Update Keracunan Massal di Banjarnegara: Korban 146 Santri, 34 Diinfus

Update Keracunan Massal di Banjarnegara: Korban 146 Santri, 34 Diinfus

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 16 Sep 2025 19:13 WIB
Seratusan santri di Kecamatan Rakit dirawat di Puskesmas lantaran diduga mengalami keracunan, Senin (15/9/2025).
Seratusan santri di Kecamatan Rakit dirawat di Puskesmas lantaran diduga mengalami keracunan, Senin (15/9/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Jumlah kasus santri yang mengalami keracunan di Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Banjarnegara bertambah menjadi 146 kasus. Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banjarnegara tengah memeriksa makanan dan minuman yang dikonsumsi para santri tersebut.

Kepala DKK Banjarnegara, dr Latifa Hesti, mengatakan berdasarkan data terakhir pada Selasa (16/9) siang, total ada 146 kasus anak yang diduga keracunan. Rata-rata keluhan para santri ini seperti demam, mual, diare, pusing, dan nyeri perut.

"Sampai dengan Selasa siang ini terdata total 146 kasus. Keluhan sebagian besar: demam, pusing, mual, muntah, diare, nyeri perut," sebutnya saat dihubungi detikJateng, Selasa (16/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah tersebut 112 anak rawat jalan di Puskesmas Rakit 1 dan Puskesmas Mandiraja 1. Sedangkan beberapa anak dirawat di Puskesmas dan RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara.

"Pasien yang diberikan penanganan dengan pemberian cairan infus 34 anak. Itu di Puskesmas Rakit 1 ada 15 orang. Di Puskesmas Wanadadi 1 ada 10 orang, Puskesmas Mandiraja 1 ada 4 orang, Puskesmas Klampok 1 ada 2 orang, dan di RSUD 3 orang," paparnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi terakhir sebelum ada keluhan. Awal mula ada keluhan pada Minggu (14/9) sore.

"Itu awalnya Puskesmas Rakit hari Senin malam menerima keluhan demam, pusing, mual, muntah, diare, nyeri perut. Tapi sebelumnya pada hari Minggu sore sudah ada 19 yang datang dengan keluhan yang kurang lebih sama. Saat ini kami sudah melakukan investigasi makanan dan minuman yang dikonsumsi terakhir sebelum timbul gejala," kata dia.

Makanan yang dicurigai menjadi penyebab keracunan masal ini dibawa ke Labkesda Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan untuk minuman yang juga dicurigai menjadi penyebab keracunan dibawa ke Labkesda Kabupaten Banjarnegara.

"Pengambilan sampel air minum untuk diperiksa di Labkesda Kabupaten Banjarnegara dan sampel makanan untuk dikirim ke Labkesda Propinsi Jateng," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Aji Piluroso, menyebut ada 130 santri yang dibawa ke Puskesmas Rakit 1. Mereka menderita kondisi yang mengarah ke gejala keracunan makanan.

"Telah terjadi dugaan keracunan makanan di Pingit, Rakit. Jumlah santri yang mengalami sakit ada 130 anak," ujarnya saat dihubungi detikJateng, Selasa (16/9).




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads