RSI Sultan Agung Bentuk Tim Kawal Kasus Dokter Dianiaya Dosen Unissula

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 15 Sep 2025 12:51 WIB
Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Islam Sultan Agung, Agus Ujianto di RSI Sultan Agung, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Senin (15/9/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq
Semarang -

Direktur Utama RSI Sultan Agung, Agus Ujianto, mengatakan pihaknya akan mengawal kasus penganiayaan terhadap dokter oleh dosen Unissula. Pihaknya juga telah menyediakan tim advokasi untuk kasus ini.

Agus menyebut, pihak keluarga pasien sudah menyampaikan permintaan maaf dalam forum yang dihadiri organisasi profesi hingga pihak fakultas kedokteran. Agus bahkan berpikir kedua pihak telah berdamai.

"Sudah minta maaf di forum yang kita hadirkan. Jadi ada IDI Jateng, IDI Semarang, Komite Medis, Dekan FK, Dekan FH sudah datang semua untuk berterima kasih dan minta maaf kepada dokter yang bersangkutan," kata Agus di RSI Sultan Agung, Kecamatan Genuk, Senin (15/9/2025).

Meski begitu, Agus menegaskan proses hukum tetap berjalan sesuai mekanisme. Pihak rumah sakit juga sudah menyiapkan tim advokasi untuk mendampingi tenaga medis yang menjadi korban.

"Penegakan hukum itu kan nanti mengikuti hasil penyidikan dari para penyidik. Jadi saya nggak bisa berandai-andai, yang penting saya sebagai direksi sudah membawa tim advokasi, kemudian juga tim pengawal bagi mereka," jelasnya.

Agus menyebut, memang sempat ada upaya damai karena keluarga pasien dan korban sudah bertemu. Namun, ia menegaskan proses hukum tetap menjadi kewenangan pihak berwajib dan kuasa hukum korban.

"Pada awalnya kan si istri sudah terima kasih, kemudian suaminya kemarin juga datang di depan forum, saya kira kan sudah (damai), dokter Astranya waktu itu ya sebenarnya sudah (damai)," kata dia.

"Tapi kan karena ini alur aduan dan sebagainya, silakan ke kuasa hukumnya lah. Saya kan tidak bisa menganda-andai," lanjutnya.

Agus menambahkan, dokter Astra yang menjadi korban saat ini tengah menjalani cuti selama satu bulan. Pihak rumah sakit, kata dia, memastikan berada di sisi tenaga medis yang mengalami kejadian tersebut.

"Ya kita kan harus melindungi. (Nggak sungkan dengan Unissula?) Ya nggak tuh. Ini kan urusannya beda pasien dan keluarga, jangan dulu bawa-bawa ke situ," jelasnya.

Saat ditanya terkait kondisi dokter Astra saat ini dan adakah luka yang diterimanya, ia enggan berkomentar.

"Itu nanti biar visum lah yang jawab. Saya kan nggak lakuin visum," ujarnya.

Sementara itu, saat dimintai konfirmasi, humas Unissula memilih tak memberikan tanggapan.

"Maaf, sampai dengan hari ini belum ada yang bisa saya sampaikan," kata Humas Unissula Setiawan Widiyoko, melalui pesan singkat kepada detikJateng.




(afn/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork