Pertamina Pastikan Tidak Ada Pertamax Campur Air di SPBU Losari Banyumas

Pertamina Pastikan Tidak Ada Pertamax Campur Air di SPBU Losari Banyumas

Arina Zulfa Ul Haq, Anang Firmansyah - detikJateng
Jumat, 12 Sep 2025 21:21 WIB
Pengecekan kandungan air dalam tangki oleh Polresta Banyumas dan Dinas Perekonomian Banyumas.
Pengecekan kandungan air dalam tangki oleh Polresta Banyumas dan Dinas Perekonomian Banyumas. (Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga)
Banyumas -

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah memastikan tidak ada bahan bakar minyak (BBM) bercampur air di SPBU Losari Banyumas seperti yang sempat viral di media sosial. Tim gabungan pun sudah ke lokasi dan melakukan pengecekan.

Pemeriksaan dilakukan tim gabungan pada Kamis (11/9) kemarin. Tim gabungan dari Bagian Perekonomian dan SDA Setda Banyumas, Pertamina Patra Niaga Jateng-DIY dan Hiswana Migas melakukan pengecekan di SPBU Losari Banyumas. Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten Banyumas, Ngadimin menegaskan isu yang beredar di media sosial TikTok terkait dugaan BBM bercampur air tidak benar.

"Tim telah mengambil sampel dari pompa pengisian maupun dari tangki penyimpanan bawah tanah. Hasilnya tidak ditemukan adanya campuran air dalam BBM di SPBU Losari," kata Ngadimin saat ditemui wartawan di ruangannya Jumat (12/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngadimin menegaskan, pihaknya bersama Pertamina dan Hiswana Migas terbuka terhadap laporan masyarakat. Jika ada temuan dugaan kecurangan maka akan langsung ditindaklanjuti.

"Kalau memang ada temuan di lapangan, silakan disampaikan. Setiap aduan terkait BBM ataupun elpiji pasti akan kami tindak lanjuti," tegasnya.

ADVERTISEMENT


Sementara itu Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menjelaskan kronologi peristiwa itu. Konsumen diketahui melakukan pengisian pada Jumat (5/9) sebesar Rp 30 ribu atau sekitar 2,3 liter Pertamax. Kemudian beberapa hari setelahnya mengunggah dugaan BBM tercampur air di media sosial dan Senin (8/9) dia datang melaporkan dugaannya.

"Kita cek pada tanggal tersebut tidak ada aduan lain selain dari yang bersangkutan. Kemudian, kita cek langsung bersama yang bersangkutan, mengenai kandungan air dalam tangki," kata Taufiq saat dihubungi detikJateng, Jumat (12/9).

"Barangnya tidak pernah dibongkar-bongkar, tidak pernah ada pengiriman lagi setelah tanggal 5 (September). Barangnya masih barang yang sama, karena kita tidak merasa ada kandungan air," lanjutnya

Taufiq menyebut pihaknya bersama pengelola SPBU juga telah melakukan pengecekan kandungan air dalam tangki BBM menggunakan Automatic Tank Gauge (ATG). Alat itu membaca kondisi tangki secara real time, termasuk apabila ada air yang masuk.

"Hasilnya tidak terdeteksi adanya kandungan air. Kami juga lakukan pengujian fisik dengan pasta air, hasilnya sama tidak ada air," jelasnya.

Ia menambahkan, pengecekan juga melibatkan kepolisian dan Pemkab Banyumas. Hasil uji dari dua pihak tersebut pun sama, tidak ditemukan indikasi air bercampur BBM.

"Kita jamin bahwa produk yang kita edarkan ke masyarakat itu sudah melalui serangkaian pengujian berlapis, SPBU pun berhak menolak apabila tidak sesuai spesifikasi," jelasnya.

"Bisa jadi ada potensi air dari luar, seperti dari hujan. Tapi kan ATG tidak membaca ada itu. Dan air hujan itu dia tidak langsung masuk ke tangki. Tapi ada bagian luar yang dia menampung dulu air," sambung Taufiq.

Taufiq memastikan masyarakat tidak perlu khawatir. Pertamina dan seluruh SPBU di Jateng-DIY rutin melakukan pengecekan kualitas BBM, termasuk kandungan air, setiap hari.

"Kita juga tiap hari, tiap pagi, siang, sore itu di semua SPBU Jateng-DIY melakukan pengecekan water content, pengecekan kualitas produk di SPBU dan sebelum barang terima pun SPBU berhak menolak karena kan dia jatuhnya beli ke Pertamina," tegasnya.

Sementara terkait langkah hukum yang ditempuh pengelola SPBU, Pertamina menyerahkan sepenuhnya kepada pihak terkait.

"SPBU adalah badan hukum swasta sendiri, terpisah dari Pertamina. Kita hanya menyalurkan produk kita dan menjamin produk kita sesuai, kita lakukan serangkaian pengujian dan hasilnya sesuai," ucap Taufiq.

Diberitakan sebelumnya, salah satu pemilik akun media sosial Tiktok dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong usai mengunggah konten Bahan Bakar Minyak (BBM) bercampur air usai mengisi di SPBU Losari Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Merasa tidak terima, pengelola SPBU setempat memilih untuk melapor ke polisi.

Dalam video yang sempat diunggah, terlapor mengeklaim sepeda motornya mengalami kerusakan setelah mengisi bahan bakar Pertamax yang diduga bercampur air di SPBU setempat. Namun saat ditelusuri, unggahan konten tersebut sudah dihapus.




(aap/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads