Seorang relawan asal Boyolali, Murtopo (44), meninggal dunia usai disengat tawon vespa, saat akan mengevakuasi sarang tawon tersebut. Warga Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, itu sempat dibawa ke rumah sakit, namun tak tertolong.
"Disengat tawon saat akan OTT (Operasi Tangkap Tawon, red)," kata relawan yang juga teman korban, Dwi Supriyadi, kepada wartawan Selasa (9/9/2025).
Peristiwa itu terjadi pada Senin (8/9) malam kemarin. Korban bersama sejumlah relawan lain, hendak mengevakuasi sarang tawon vespa di rumah warga di daerah Makam Haji, Kartasura, Sukoharjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu korban turun dari ambulans terlebih dahulu untuk mengecek sarang tawon yang akan dievakuasi, sedangkan relawan lain masih di dalam ambulans. Tak lama, korban kembali ke mobil ambulans dan mengabarkan jika tangannya disengat tawon.
Korban kemudian menghisap jari tangan yang disengat itu dengan maksud untuk mengeluarkan racun. Namun, kemudian korban muntah dan mengalami sesak napas.
"Kemudian langsung kami bawa ke Rumah Sakit UNS, untuk mendapatkan pertolongan medis," imbuhnya.
Senada disampaikan salah satu anak korban, Ridwan Alvin Saputra (19). Ridwan mengatakan bapaknya disengat tawon dan sempat memberitahu rekannya yang berada di ambulans.
"Bapak mau mengeluarkan racun itu tapi dihisap," kata Ridwan.
Setelah menghisap tangan yang disengat tawon itu, korban mengalami panas, muntah, dan sesak napas. Oleh rekannya, korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Dibawa ke rumah sakit UNS, sudah tidak bisa diselamatkan," terangnya.
Ridwan mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum bapaknya meninggal dunia. Ridwan mengenang semasa hidup, bapaknya sangat rajin mengikuti kegiatan relawan, baik evakuasi sarang tawon, ular maupun menjadi sopir ambulans. Jenazah Murtopo sudah dimakamkan siang tadi di pemakaman umum dukuh setempat.
(ams/afn)