Densus 88 Antiteror mengungkap media sosial digunakan kelompok ISIS untuk merekrut anak-anak muda. Propaganda disebarkan via media sosial.
Hal itu diungkapkan Katim Semarang Raya Satgaswil Jateng Densus 88 Antiteror, AKP Yusuf, saat Tim Satgas Wilayah Jawa Tengah Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror menyambangi kediaman Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Tengah (Jateng), Nawal Arafah Yasin di Kota Semarang. Ia menjelaskan, pola penyusupan itu terdeteksi lewat media sosial.
"Kelompok ISIS menggunakan media sosial untuk menyampaikan propagandanya dan hal tersebut juga berpengaruh pada anak, media sosial bersifat luas dapat mempengaruhi anak," kata Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (ISIS) menyerukan di propagandanya dengan menambahkan postingan-postingan misalnya tentang ketidakadilan," lanjutnya.
Yusuf menyebut, perekrutan anak-anak lewat medsos sudah terjadi sejak ISIS mendeklarasikan diri pada 2014. Doktrinasi dilakukan bertahap, mulai dari propaganda, pemetaan reaksi, pendekatan personal, hingga perekrutan.
"Pada tahap ini mereka mulai mengikat dengan baiat dan doktrin-doktrin keras untuk mengarahkan dan mengendalikan, untuk melakukan tindakan kekerasan sampai pada tindakan teror," terangnya.
Data kepolisian mencatat, dalam kerusuhan akhir Agustus itu ada 1.747 orang diamankan di Jateng. Dari jumlah itu, 1.058 di antaranya disebut masih anak-anak.
"Ini menjadi miris. Saat dijemput ibunya, mereka menangis. Inilah kami melihat, kuatnya peran ibu, orang tua, untuk memberikan edukasi ke anak-anaknya," tambah Yusuf.
Kepala Unit Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Satgaswil Jateng Densus 88, Kompol Ghofar, menekankan strategi kelompok radikal kini memang bergeser ke generasi muda.
"Ketika menyasar pelaku dewasa, kami lebih mudah melakukan deradikalisasinya, nah sekarang mereka (kelompok teror) masuk ke anak-anak, bergeser menyasar anak-anak, strategi mereka seperti itu," tuturnya.
Untuk mencegah fenomena ini, Densus 88 bersama ruangobrol.id menggandeng Ketua TP PKK Jateng, Ning Nawal, guna mengedukasi orang tua dan ibu-ibu PKK. Harapannya, peran keluarga bisa lebih aktif dalam mengawasi aktivitas digital anak-anak agar tidak terjebak propaganda radikal maupun doktrin kekerasan.
(Ada penyuntingan pada judul dan sebagian isi berita berdasarkan penjelasan lebih lanjut dari narasumber pada Kamis (10/9/2025) pukul 09.12 WIB. Mohon maaf dan terima kasih)
(apl/alg)