Warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, digegerkan oleh penemuan jasad seorang ibu inisial EN (34) dan anaknya inisial AA (9) dan AAP (11 bulan). Temuan itu berawal saat YS, suami EN, pulang kerja dan menemui rumah dalam kondisi terkunci.
"Dia (YS) manggil-manggil istrinya nggak ada jawaban gitu. Makin ke sini kan makin lama makin kencang suaranya kan suara ketukannya, sehingga kan yang lain keluar, ikut nanyain kenapa yang itu gitu," kata warga setempat, Yogi Ramdani (23), dilansir detikJabar, Sabtu (6/9/2025).
YS kemudian mengintip lewat ventilasi pintu untuk melihat kondisi di dalam. Saat itu YS melihat kaki anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas dilihat ada kaki anaknya, yang dipanggil-panggil nggak ada yang nyahut itu. Terus atas persetujuan suaminya, minta didobrak. Baru bisa saya dobrak bersama warga lainnya," jelasnya.
Usai didobrak, YS pun langsung histeris menemukan istri dan 2 anaknya dalam kondisi tak bernyawa.
"Iya, pas kebuka pintunya, dia langsung histeris. Dia langsung syok berat pas ini," imbuhnya.
Warga juga tidak pernah menyangka tetangganya diduga bunuh diri. Pasalnya pasutri tersebut sering berkomunikasi dengan warga sekitar.
"Saya juga kaget pasti. Syok tiba-tiba kan yang biasanya lewat kan ketemu tiap hari. Nggak nyangka aja gitu. Terakhir lihat itu waktu sore malam kemarin. Dia lagi jajan-jajan dulu gitu, lagi jajan ke sana," bebernya.
Polisi Selidiki
Polisi saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi. Mereka adalah suami korban inisial YS, ayah korban, tetangga, hingga rekan korban.
Polisi tidak menemukan adanya luka terbuka dari tubuh ketiga jenazah tersebut. Pasalnya kondisi kontrakannya terkunci dari dalam dan harus didobrak oleh warga setempat.
"Dari hasil olah TKP langsung, kami tidak menemukan adanya luka terbuka, terhadap ketiga korban, termasuk pintu dan jendela dalam keadaan terkunci dari dalam. Itu dibuktikan dari grendel pintu, yang mana didobrak langsung oleh warga. Dan itu posisi pintu dalam keadaan terkunci," kata Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara, Jumat (5/9/2025).
Luthfi menduga telah terjadi penganiayaan terlebih dahulu yang dialami dua korban anak, AA dan AAP. Kata dia, penganiayaan tersebut diduga dilakukan oleh sang ibu sebelum akhirnya melakukan aksi gantung diri di kusen pintu kamar.
"Melihat dari TKP, kami menyimpulkan sementara bahwa ketiga korban ini tidak dilakukan oleh orang luar, melainkan orang ada di dalam TKP. Dan kemungkinan, orang yang melakukan penganiayaan terhadap anak ini ibu dari anak itu sendiri dan adanya surat wasiat," bebernya.
Dia menambahkan saat melakukan olah TKP Polisi turut menemukan surat wasiat. Surat tersebut ditempel di dinding kontrakan.
(aku/aku)











































