Viral warga dinarasikan menjarah sembako saat minibus Susuki Carry tertabrak kereta api (KA) Argo Merbabu di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di pintu di desa Penaruban kecamatan Weleri, viral di media sosial. Begini kata polisi.
Aksi warga yang diduga mengambil sembako itu sebagaimana diunggah oleh salah satu akun Instagram @insta_kendal. Dalam unggahan itu juga disertakan narasi jika ada warga yang berebut sembako dari mobil yang tertabrak KA.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, selalu hati- hati dalam berkendara lur.
Menurut info dagangan si pemilik mobil jadi rebutan warga, sangat disayangkanπ" tulis dalam unggahan tersebut seperti dilihat detikJateng, Kamis (4/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanit Gakkum Satlantas Polres Kendal, Ipda Heru M Ardiantoro, membenarkan peristiwa kecelakaan yang melibatkan satu unit mobil dengan kereta api penumpang.
"Pagi tadi sekitar pukul 06.16 WIB telah terjadi kecelakaan yang melibatkan mobil mini van dengan kereta api penumpang KA Argo Merbabu. Kecelakaan terjadi di perlintasan sebidang ikut desa Penaruban kecamatan Weleri," kata Heru saat dimintai konfirmasi detikJateng.
Diduga kecelakaan terjadi karena mobil dengan nomor polisi H 1335 PM diduga mengalami masalah pada mesin dan berhenti di tengah-tengah perlintasan. Di saat bersamaan melintas KA Argo Merbabu dengan nomor loko 23 jurusan Surabaya-Jakarta.
"Dugaan sementara ada masalah pada mesin mobil milik korban yang membuat mobil berhenti di tengah perlintasan kereta api. Mesinnya tidak mau hidup," jelasnya.
Heru menjelaskan kejadian berawal saat mobil yang membawa bahan sembako yang dikemudikan Faizin warga desa Penaruban kecamatan Weleri melaju dari utara desa Penaruban menuju ke arah selatan desa Penyangkringan. Saat melewati perlintasan sebidang, mobil berhenti dan muncul KA Argo Merbabu yang dimasinisi Anggi Panji Suherman dari arah timur Semarang menuju arah barat Jakarta.
"Mobil yang dikemudikan Faizin dari arah dari utara desa Penaruban menuju ke arah selatan desa Penyangkringan. Tiba-tiba mobil sempat berhenti dan muncul KA Argo Merbabu dari arah timur Semarang menuju arah barat Jakarta," terangnya.
"Kecelakaan pun tidak terhindarkan," sambungnya.
Dalam kejadian itu, Heru mengatakan, sopir selamat dan hanya mengalami luka-luka. Petugas yang mendapat informasi dari masyarakat mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Petugas dibantu warga langsung mengevakuasi mobil korban.
"Mendapat informasi tersebut, kami mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Warga juga membantu kami untuk meminggirkan bangkai mobilnya," ujarnya.
Sementara itu, KA Argo Merbabu kembali melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.
Polisi Bantah Ada Penjarahan
Heru berharap masyarakat tidak terprovokasi adanya berita hoax yang memberitakan bahwa barang dagangan milik korban dijarah warga.
"Kami berharap masyarakat jangan terprovokasi adanya berita hoax yang mengatakan bahwa barang dagangan milik korban dijarah warga. Itu hoax dan warga justru membantu dengan mengumpulkan barang milik korban," harapnya.
Kasus kecelakaan ini, kini dalam penanganan Satlantas Polres Kendal dengan meminta keterangan korban dam saksi.
Penjelasan KAI
Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, membenarkan insiden yang terjadi di KM 39+8 antara Stasiun Weleri dan Krengseng tersebut. Franoto menyayangkan ketidakhathatian pengemudi kendaraan yang melintas sehingga mengakibatkan KA 23 Argo Merbabu menabrak mobil tersebut.
"KAI Daop 4 Semarang sangat menyayangkan adanya ketidakhati-hatian pengemudi kendaraan bermobil yang melintas sehingga berakibat tertabraknya KA 23 Argo Merbabu," ujarnya.
Franoto menjelaskan bahwa sebelum kejadian, masinis KA Argo Merbabu, Anggi Panji Suherman, telah berulang kali membunyikan klakson peringatan, namun kecelakaan tidak terhindarkan. Insiden ini mengakibatkan kerusakan pada lokomotif, berupa lampu kabut retak, cowhanger, dan tangga yang bengkok.
Meskipun terjadi insiden, perjalanan KA Argo Merbabu dapat dilanjutkan menuju Stasiun Gambir tanpa mengalami penundaan yang signifikan. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini.
Franoto juga mengingatkan keselamatan di perlintasan sebidang adalah tanggung jawab bersama.
"Masyarakat wajib berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, pastikan tidak ada kereta api yang melintas, baru kemudian menyeberang," tegasnya.
Sebagai langkah penanganan, KAI bersama stakeholder terkait akan melakukan evaluasi terhadap kondisi perlintasan di lokasi kejadian. Jika dinilai membahayakan, perlintasan tersebut akan ditutup.
KAI menegaskan bahwa aturan keselamatan di perlintasan sebidang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian serta Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009. Aturan tersebut mewajibkan setiap pengguna jalan untuk mendahulukan perjalanan kereta api.
"Kami mengajak masyarakat untuk senantiasa mengutamakan keselamatan. Ingat, kereta api tidak bisa berhenti mendadak karena memiliki jalur khusus. Utamakan keselamatan bersama dengan selalu mendahulukan perjalanan kereta api," pungkasnya.
(apl/ams)