Sebanyak 13 pasangan di Klaten mengikuti nikah massal dalam rangka Baznas Klaten Mantu, Rabu (3/9/2025) siang. Acara yang dikemas sebagaimana resepsi pernikahan pada umumnya itu digelar di pendapa gedung Sunan Pandanaran Jalan Pemuda.
Resepsi dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 11.30 WIB. 13 pasangan pengantin dari berbagai wilayah di Klaten diiringi oleh keluarga masing-masing.
Mereka naik ke panggung, duduk berdampingan sebagaimana acara resepsi dengan pakaian pengantin warna putih. Pernikahan mereka dihadiri dan dibuka Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo bersama Wakil Bupati, Benny Indra Ardhianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berfoto dengan Bupati dan Wakil Bupati, prosesi nikah dilakukan lengkap. Mulai dari pembukaan, bacaan kitab suci Al-Qur'an, khutbah nikah, ijab kabul, penyerahan mahar, penandatanganan dokumen, sampai penyerahan buku nikah, KTP serta KK baru.
Salah satu peserta, Sarjono (67) menuturkan dirinya senang akhirnya bisa nikah dan secara massal. Dirinya berkenalan dengan sang istri hanya tiga bulan.
"Kenalan hanya tiga bulan. Kenalan sendiri, berteman langsung saya tembung orang tuanya," ungkap Sarjono kepada wartawan usai prosesi, Rabu (3/9/2025) siang.
Menurut Sarjono, istrinya, Sukarti merupakan warga tetangga desa. Wanita yang sudah menjanda itu dikenalnya lewat ponsel (HP).
"Lewat HP, tetangga sebelah desa tapi satu kecamatan. Ya semoga jadi teman hidup, teman hidup selamanya," imbuh Sarjono yang warga Kecamatan Manisrenggo.
Peserta lainnya, Santoso (47) menyatakan dirinya mengetahui ada nikah massal dari Pak RT. Dirinya merasa senang bisa menikah.
"Senang, istri saya tetangga RW dan kenal sudah lama. Ini yang keempat, sebelumnya karena masalah ekonomi semua dan semoga ini yang terakhir," kata Santoso.
"Senang, plong. Tadi juga ketemu pak Bupati," imbuhnya.
Terpisah, Ketua Baznas Klaten, Muchlis Hudaf menyatakan ada 13 pasangan agama Islam yang dinikahkan. Ada yang sudah lama kenal tapi belum nikah karena banyak hal.
"Ada yang karena tidak tahu atau karena hal lain sehingga Baznas berinisiatif menikahkan sehingga sah secara agama dan negara. Memang tidak mudah, sebenarnya kami ingin banyak pasangan tapi hanya 13 pasangan kali ini," terang Muchlis.
(aku/ahr)