Asap pekat membubung mengganggu pengendara yang melintas di Jalan Jogja-Solo Desa Klitak, Kecamatan Delanggu, Klaten siang tadi. Asap itu berasal dari bakaran lahan seluas sekitar 3 hektare.
Pantauan detikJateng, Senin (1/9/2025), asap putih kecokelatan sekitar pukul 13.00 WIB terlihat membubung ke angkasa dan terlihat dari kejauhan. Angin yang bertiup ke barat menyebabkan asap masuk ke jalan Jogja-Solo.
Jarak jalan dengan lahan yang terbakar sekitar 30 meter mengakibatkan asap mengepul hingga ke ruas jalan. Sampah dari semak-semak yang terbakar ikut beterbangan ke jalan raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendaraan pun harus mengurangi kecepatan karena jarak pandang yang terbatas karena ada dua titik lokasi yang terbakar yaitu di utara dan selatan. Baik kendaraan yang dari arah Solo maupun Jogja berjalan dengan hati-hati.
Sementara itu, salah seorang warga setempat, mengaku kaget dengan asap pekat yang membubung ini. Asap ini baru bisa ditangani usai satu mobil pemadam kebakaran Pemkab Klaten dikerahkan ke lokasi.
"Kita satu mobil dengan lima personel. Perkiraan luas area total tiga hektare, kebakaran di dua titik," kata Komandan Regu 2 Damkar Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Tri Pamungkas kepada detikJateng.
![]() |
Dijelaskan Tri, laporan diterima sekitar pukul 12.45 WIB. Dugaannya karena ada yang membakar lahan di lokasi.
"Kalau membakar lahan sebaiknya ditunggui meskipun di sawah. Sebaiknya di berikan sekat sehingga tidak merembet," jelas Tri.
Ternyata Sengaja Dibakar untuk Usir Tikus
Sementara itu, pengelola lahan, Maryanto (60), mengaku awalnya membakar lahan di sawahnya untuk mengusir tikus. Namun tidak disangka angin besar sehingga merembet.
"Wa angin ke barat dan merembet ke sini. Tikusnya banyak, pada lari, angin ke barat besar," ungkap Tri kepada detikJateng di lokasi.
"Bakarnya tadi satu titik tapi merembet ke Selatan. Karena angin besar api jadi besar, saya lalu keluar rumah," imbuhnya.
(ams/dil)