Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Tidar (Untidar) menerapkan kuliah daring buntut gelombang demo yang terjadi di berbagai kota. Kuliah daring berlangsung 1-4 September.
Kebijakan kuliah daring Unnes berdasar Surat Edaran Nomor B/17019/UN37/DI.06.04/2025. Dalam surat edaran itu disebutkan, kuliah daring diberlakukan untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Mahasiswa juga diminta tetap menjaga suasana kondusif.
"Pelaksanaan perkuliahan pada Senin-Kamis, 1-4 September 2025 agar dilaksanakan secara daring. Mahasiswa Unnes agar tetap menjaga situasi dan kondisi yang kondusif," tulis surat tersebut, dilihat detikJateng, Senin (1/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Humas Unnes, Rahmat Petuguran, membenarkan. Kebijakan tersebut dikatakan merupakan respons terhadap dinamika di masyarakat, termasuk aksi demonstrasi yang belakangan terjadi.
"Benar. Ini respons terhadap situasi di Indonesia," kata Rahmat saat dihubungi detikJateng.
Rahmat juga mengungkap, sebelumnya sempat ada sejumlah mahasiswa Unnes yang diamankan polisi saat mengikuti aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan (21). Namun, mereka sudah dipulangkan.
"Ada (mahasiswa Unnes yang tertangkap) tapi sudah disilakan pulang, ada 13 orang," ujarnya.
Untidar Juga Umumkan Kuliah Daring
Hal yang sama juga diberlakukan Untidar, Magelang. Kebijakan itu diumumkan melalui surat Nomor: B/3053/UN57/PK.01.00/2025 tentang pembelajaran secara daring tanggal 1-4 September 2025.
Dalam pengumuman ini disebutkan memperhatikan situasi dan kondisi sosial dan politik saat ini di Indonesia serta mempertimbangkan kondisi keamanan di Kota Magelang dan sekitarnya.
"Maka perlu dilakukan penyesuaian proses pembelajaran demi menjamin keamanan serta kenyamanan seluruh civitas akademika Universitas Tidar. Oleh karena itu proses perkuliahan pada tanggal 1-4 September 2025 dilakukan secara daring," tulis dalam pengumuman seperti yang diperoleh detikJateng.
Rektor Untidar, Prof Sugiyarto, mengatakan pengumuman dikeluarkan, Minggu (31/8) malam, setelah rapat dengan Menristikdikti.
"Kami putuskan untuk kuliah daring selama 4 hari. Tapi, untuk yang urgent dan pratikum tetap luring," kata Sugiyarto saat dihubungi.
(afn/apl)