Stasiun Solo Balapan berhenti memutar lagu Bengawan Solo. Namun hal serupa tak terjadi di Stasiun Purwokerto yang tetap memutar lagu Di Tepinya Sungai Serayu.
Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, mengungkapkan hingga saat ini pihaknya masih memutuskan untuk memutar lagu tersebut. Adapun alasannya dikarenakan sampai saat ini tidak ada yang melarang.
"Masih (memutar lagu Di Tepinya Sungai Serayu). Karena memang itu lagu daerah ikon Daop 5, dan sampai saat ini tidak ada yang melarang," kata Kris saat dihubungi detikJateng, Kamis (28/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kris tidak mengetahui persis terkait polemik pembayaran royalti lagu yang saat ini tengah bergulir. Namun sejauh ini tidak ada pihak yang mempermasalahkan lagu daerah ini diputar.
"Betul, tidak ada," ujar Kris saat menjawab pertanyaan tidak ada kendala permasalahan royalti.
Menurut dia, lagu daerah ini telah berkumandang di Stasiun Purwokerto sejak bertahun-tahun lalu. Tapi dia tidak mengetahui persis kapan awalnya.
"Persisnya saya tidak tahu. Tapi sudah ada lebih dari 10 tahun lalu," jelasnya.
Adapun selain Stasiun Purwokerto, lagu Di Tepinya Sungai Serayu ini juga berkumandang di sejumlah stasiun besar wilayah Daop 5 Purwokerto. Lagu ini diputar menyambut kedatangan dan keberangkatan kereta api.
"Stasiun Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Bumiayu, Slawi, Sidareja, Cilacap dan Maos memutar lagu itu semua," ujarnya.
Sementara itu, salah satu calon penumpang kereta api, Heri menanggapi adanya polemik royalti ini. Menurut dia, Stasiun Purwokerto harus selalu memutar lagu Di Tepinya Sungai Serayu.
"Masih dengar lagu itu (Di Tepinya Serayu Serayu) tadi kok. Aneh kalau tidak ada lagu, karena nanti jadi sunyi. Masa tempat keramaian tidak ada suara musik," kata Heri.
Ia yang kerap menggunakan moda transportasi kereta api menyayangkan jika lagu daerah ini stop diputar di stasiun.
"Karena ini kan sudah lama pemutaran lagu. Apalagi ini lagu daerah bisa buat mengenalkan ke anak-cucu. Aneh saja kalau misal tidak diputar di stasiun," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, lagu Bengawan Solo berhenti diputar saat kedatangan dan keberangkatan kereta api di Stasiun Solo Balapan. Pantauan detikJateng di Stasiun Solo Balapan, Rabu (27/8) pukul 16.00 WIB, suasana di keberangkatan kereta api terasa hening.
Tak ada alunan lagu Bengawan Solo saat kereta rel listrik (KRL) Jogja-Solo tiba. Pun juga saat kereta Joglosemarkerto tiba.
Dimintai konfirmasi, Manajer Humas Daop 6, Feni Novida Saragih, membenarkan lagu Bengawan Solo tidak lagi diputar di Stasiun Solo Balapan.
"Memang untuk sementara lagu tersebut tidak diputarkan dulu," katanya dihubungi detikJateng.
(aku/ams)