Gereja Purbayan Buka Suara soal Bising Event Balai Kota Solo Ganggu Misa

Gereja Purbayan Buka Suara soal Bising Event Balai Kota Solo Ganggu Misa

Tara Wahyu NV - detikJateng
Rabu, 27 Agu 2025 14:21 WIB
Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani saat memimpin apel di Balai Kota, Jumat (25/4/2025).
Balai Kota Solo. Foto: Dok Humas Pemkot Solo
Solo -

Pihak Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan menyebut bisingnya event di Balai Kota Solo tidak hanya dirasakan belakangan ini saja. Diketahui, gereja itu tepat berada di samping Balai Kota Solo.

Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan, Walterus Teguh Santosa mengatakan adanya event di Balai Kota Solo dengan suara yang keras mengganggu peribadatan. Meski demikian, ibadah tetap berjalan.

"Kalau terganggu ya memang terganggu. Cuma bisingnya aja ya, tapi tetap berjalan. Suasana gereja itu kan suasana khusyuk, hening, mengarahkan hati begitu, sehingga kalau di samping suasana apa keramaian itu ya kemudian mengganggu keheningan begitu. Itu yang terjadi," katanya saat ditemui di Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan, Rabu (27/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski menyayangkan kebisingan tersebut, Teguh menyebut ini menjadi pembuka komunikasi dengan Wali Kota Solo, Respati Ardi. Ia menyebut, setelah pergantian Wali Kota Solo, belum ada komunikasi lagi.

"Ya, peristiwa itu membuka mengenai hal yang kemudian tadi itu penting untuk di komunikasi ke depannya itu dikomunikasikan. Kalau selama ini kami memberikan jadwal dan kemudian dari Balai Kota sudah paham ini kemudian suaranya nggak boleh kencang, sebetulnya sudah begitu," bebernya.

ADVERTISEMENT

"Ini karena bapak wali kota masih baru tadi juga disampaikan 'saya belum tahu jadwal mengenai peribadatan di gereja' sehingga kemudian minta maaf gitu," sambungannya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Bidang Liturgi, Elisabet Selvya mengungkapkan bahwa keresahan jemaat dialami sejak lama bukan hanya baru-baru ini. Ia menyebut bahwa sejak era Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, halaman Balai Kota dibuka untuk umum.

"Sebenarnya itu enggak baru-baru kemarin hanya saja kemarin kebetulan ada umat yang sedang misa kemudian mengunggah di medsos yang tapi sebenarnya kan itu sudah dari tahun lalu tahun lalu juga kami cuman diam gitu loh ya," bebernya.

Ia mengatakan, viralnya video tersebut itu dari jemaat yang memang sudah mengeluhkan kebisingan. Ia mengatakan bahwa misa memang membutuhkan keheningan untuk beribadah.

"Kami cuman diam tapi sebenarnya jadi memang malah dari umat yang kebetulan beribadah misa kok mengeluhkan gitu kan terganggu dan nanti kami ibadah butuh keheningan tapi akhir-akhir ini, bukan akhir ini, sudah di mulai tahun-tahun kemarin juga seperti iya sering itu," ucapnya.

Menurutnya, apabila event yang berada di Balai Kota Solo harus tetap berjalan berbarengan dengan ibadah misa, ia menyarankan agar speaker tidak dihadapkan gereja.

"Tapi mungkin ke depan lebih ada komunikasi lagi seperti itu. Misalnya, contoh kecilnya speaker yang nggak dihadapi di sini ya arah mungkin speakernya di sebelah sana menghadap ke jalan atau ke sana itu mungkin sedikit mengurangi juga," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, viral event musik yang diselenggarakan di Balai Kota Solo mengganggu Misa di Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan. Diketahui, Gereja Katolik Santo Antonius berlokasi tepat berada di samping Balai Kota Solo.

Video tersebut viral di akun Instagram @mlampahsolo. Dalam unggahan tersebut, memperlihatkan suasana misa di Gereja Purbayan yang terdengar suara musik dari Balai Kota Solo. Meski terdengar suara musik yang keras, misa di Gereja tersebut tetap berjalan.

Mengenai unggahan tersebut, Wali Kota Solo, Respati Ardi meminta maaf. Ia menyebut kurang adanya koordinasi antara penyelenggara dengan panitia misa di Gereja.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads