- Isi Gas Air Mata Terbuat dari Bahan Apa?
- Apakah Gas Air Mata Berbahaya? A. Efek Gas Air Mata Jangka Pendek B. Efek Gas Air Mata Jangka Panjang
- Pertolongan Pertama Jika Kena Gas Air Mata
- Cara Menghilangkan Perih Akibat Gas Air Mata
- Cara Melindungi Diri dari Gas Air Mata
- Adakah Fungsi Odol untuk Menangkal Gas Air Mata?
Saat demonstrasi terjadi, tidak jarang pihak berwajib mengeluarkan gas air mata. Benda ini biasa dikeluarkan untuk mengurai keberadaan para demonstran.
Gas air mata pertama kali ditemukan oleh dua ilmuwan Amerika Serikat pada tahun 1928 untuk keperluan militer. Saat itu, gas air mata digunakan untuk mengatasi kerusuhan yang terjadi pada tahun 1959.
Lantas, apakah gas air mata berbahaya bagi orang yang terpapar olehnya? Apa efek yang akan dirasakan dan bagaimana cara menghilangkan perihnya? Jawabannya sudah detikJateng rangkum di bawah ini dari laman Healthline, Medical News Today, US Centers for Disease Control and Prevention, Physicians for Human Rights, Telegraph India, dan detikHealth.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi Gas Air Mata Terbuat dari Bahan Apa?
Meskipun namanya gas air mata, benda ini sejatinya tidak berwujud gas. Gas air mata adalah kumpulan bubuk kimia yang akan menciptakan kabut saat ia digunakan.
Gas air mata umumnya adalah 2-chlorobenzalmalononitrile (CS), namun semprotan merica juga masuk dalam golongan gas air mata. Secara umum, gas air mata mengandung sejumlah bahan kimia seperti:
- Kloroasetofenon (CN)
- Klorobenzilidenemalononitril (CS)
- Kloropikrin (PS)
- Bromobenzilsianida (CA)
- Dibenzoksazepin (CR)
- Kombinasi bahan kimia lainnya yang berbeda-beda
Gas air mata sempat digunakan sebagai senjata kimia dalam Perang Dunia I. Namun, penggunaannya dalam perang kemudian dilarang berdasarkan Perjanjian Jenewa pada tahun 1993.
Hampir seluruh negara menandatangani persetujuan tersebut kecuali Korea Utara, Sudan Selatan, Israel, dan Mesir. Kini, meskipun penggunaan gas air mata dalam perang sudah dilarang, penggunaannya masih diizinkan di saat-saat tertentu seperti demonstrasi.
Apakah Gas Air Mata Berbahaya?
Gas air mata berbahaya bagi kesehatan manusia, namun intensitasnya berbeda-beda. Secara umum, gas air mata dapat mengakibatkan iritasi kulit, iritasi mata, dan gangguan pernapasan.
Tak hanya itu, paparan gas air mata juga dapat berdampak lebih lanjut tergantung pada banyaknya paparan gas air mata yang diterima oleh seseorang dan kondisi kesehatan mereka.
A. Efek Gas Air Mata Jangka Pendek
Efek gas air mata dalam jangka pendek dapat mengakibatkan mata berair, terbakar, kemerahan hingga kaburnya penglihatan. Di mulut dan hidung, orang yang terpapar akan merasakan sensasi terbakar.
Mereka juga akan kesulitan menelan, mulai mual dan muntah, batuk, sesak dada, bahkan kesulitan bernafas sampai merasa tercekik. Sementara jika gas air mata bersentuhan dengan kulit, orang yang terpapar akan mengalami iritasi dan ruam-ruam.
Dalam jangka pendek, efek gas air mata biasanya akan hilang 15 sampai 30 menit setelah kontak terjadi. Syaratnya, orang yang terpapar harus melepaskan pakaian yang terpapar dan menjauhi lokasi paparan hingga berada di tempat yang steril dari gas air mata.
B. Efek Gas Air Mata Jangka Panjang
Setelah orang yang terpapar berhasil menjauh dari keberadaan gas air mata, kemungkinan ia merasakan efek jangka panjang gas air mata sangatlah rendah. Namun, apabila ia terpapar cukup banyak gas air mata dan kesulitan keluar dari zona tersebut, ia mungkin akan merasakan dampak yang lebih berat.
Efek jangka panjang paparan gas air mata bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Orang yang berada dalam kondisi ini bisa mengalami glaukoma, kebutaan, luka bakar, serta gagal napas.
Efek gas air mata juga dapat berakibat lebih buruk dari itu. Seseorang dapat mengalami cacat permanen bahkan kematian apabila paparan gas air mata terlalu banyak dalam tubuhnya. Kondisi kesehatan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis juga dapat memperburuk efek gas air mata.
Pertolongan Pertama Jika Kena Gas Air Mata
Jika gas air mata mulai digunakan, segera menjauh dari area tersebut. Cari tempat yang tinggi, karena gas air mata memiliki massa jenis yang berat sehingga ia tidak akan terbang ke atas. Semakin dekat kamu dengan tanah, semakin besar kemungkinanmu terpapar gas air mata.
Jika terlanjur terjebak di zona gas air mata, segera menyingkir dengan berjalan. Jangan berlari karena tindakan ini akan mempercepat pernapasanmu dan gas air mata akan banyak terhirup.
Jangan coba-coba menyingkirkan pemantik gas air mata, karena tindakan ini akan meningkatkan bahaya dan efek gas air mata yang kamu terima. Daripada melakukan itu, lebih baik kamu membantu orang lain yang terpapar gas air mata lebih parah.
Bawa mereka ke tempat yang udaranya bersih. Bersihkan area tubuh yang terpapar gas air mata dengan air. Jangan gunakan tisu basah atau makeup remover karena dapat memperparah iritasi.
Jika efek gas air mata belum hilang setelah 30 menit, segera datangi fasilitas kesehatan dan jelaskan semua kronologi paparan serta gejala yang kamu rasakan.
Setelah sampai di rumah, ganti baju yang terpapar secepatnya. Mandilah dengan bersih dan menyeluruh, serta jangan memasukkan sepatumu ke dalam rumah. Jangan terburu-buru mencuci baju tersebut. Gantung terlebih dahulu selama 48 jam di tempat terbuka.
Jika tidak bisa menggantungnya di sana, kamu dapat menyimpannya di satu tas tertutup selama 2 hari. Baru kemudian cuci bersih baju tersebut.
Cara Menghilangkan Perih Akibat Gas Air Mata
Jika mata terpapar gas air mata dan terasa perih, sebaiknya jangan mengucek dan menyentuhnya. Segera menjauh dari lokasi gas air mata dan cari tempat steril darinya yang aman dan kondusif.
Cuci mata secepatnya dengan air berulangkali selama 10-15 menit. Gunakan air dari botol minum, atau air keran bersih terdekat. Jika masih terasa perih, segera cari pertolongan petugas kesehatan.
Cara Melindungi Diri dari Gas Air Mata
Perlindungan terbaik melawan gas air mata adalah dengan menggunakan masker karena efek gas air mata lebih berbahaya apabila terhirup jika dibandingkan dengan gas air mata yang menempel di kulit. Meski demikian, ada beberapa cara lain yang bisa digunakan sebagai cara melindungi diri dari gas air mata.
- Bawa bandana atau handuk kecil yang direndam dalam air lemon, susu, atau cuka dan dibungkus dalam plastik. Bawa plastik ini dan gunakan bandana atau handuknya saat kamu terpapar gas air mata. Bahan-bahan tersebut dapat menetralisasi zat kimia dalam gas air mata.
- Pakai kacamata utamanya yang melindungi matamu secara penuh. Kacamata renang bahkan paling ampuh untuk digunakan.
- Jika kamu pengguna lensa kontak, simpan dulu benda ini di rumah. Jangan gunakan lensa kontak di tempat yang memungkinkanmu terkena paparan gas air mata.
- Apabila tidak punya masker atau kacamata, kamu dapat menggunakan bajumu sebagai pelindung wajah. Bernapaslah melaluinya dan jangan menghirup udara dengan hidung telanjang.
Adakah Fungsi Odol untuk Menangkal Gas Air Mata?
Penggunaan odol sebagai penangkal gas air mata ramai digunakan dalam setiap demonstrasi. Namun ternyata, odol tidak memiliki fungsi sama sekali dalam menangkal gas air mata.
Menurut praktisi kesehatan dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB, penggunaan odol sama sekali tidak berpengaruh terhadap efek gas air mata. Penggunaan odol yang berlebihan di area wajah justru dapat menyebabkan efek kerusakan pada mata seperti iritasi.
Di sisi lain, secara fungsional odol sebenarnya bukan untuk menangkal gas air mata, melainkan cara yang disengaja untuk menyebabkan mata menangis. Air mata yang keluar diharapkan dapat mengeluarkan partikel gas air mata yang masuk ke mata.
Nah, sampai di sini detikers sudah paham apakah gas air mata berbahaya atau tidak? Semoga penjelasan tersebut membantu, ya!
(sto/ams)