Kalender Hijriah Hari Ini 26 Agustus 2025 dan Status Basmalah dalam Al-Fatihah

Kalender Hijriah Hari Ini 26 Agustus 2025 dan Status Basmalah dalam Al-Fatihah

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 26 Agu 2025 08:39 WIB
Ilustrasi Muslim Salat
Ilustrasi sholat dan membaca basmalah. Foto: Getty Images/iStockphoto/shironosov
Solo -

Umat Islam di seluruh dunia selalu berpatokan dengan tanggalan Hijriah untuk menjalankan ibadah, seperti puasa sunnah. Oleh karena itu, penting mengetahui tanggalnya dengan tepat. Nah, berikut konversi kalender Hijriah hari ini 26 Agustus 2025.

Disadur dari NU Online, kalender Hijriah didasarkan atas peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini mengikuti siklus sinodik Bulan yang berlangsung sekitar 29 hari 12 jam 44 menit atau dibulatkan menjadi 29,5 hari. Dengan demikian, lama 1 tahun Hijriah minimal 354 hari.

Lain halnya dengan kalender Masehi yang mematok hitungannya berdasar peredaran Bumi mengelilingi Matahari. Kalender yang juga dikenal dengan nama Gregorian ini memakai siklus tropis Matahari. Setiap siklusnya berdurasi sekitar 365 hari 5 jam 48 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbedaan lain dari kalender Hijriah dan Masehi adalah waktu pergantian hari. Disadur dari laman Djuanda University, pergantian hari kalender Hijriah terjadi saat Matahari terbenam/waktu maghrib. Sementara itu, kalender Masehi berganti hari setiap pukul 00.00 malam.

Simak kalender Hijriah 26 Agustus 2025 menurut NU-Muhammadiyah via uraian berikut!

ADVERTISEMENT

Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Agustus 2025

Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Agustus 2025 Versi NU

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menetapkan awal Rabiul Awal 1447 H pada Senin, 25 Agustus 2025. Informasi ini termaktub dalam Surat Keputusan LF PBNU Nomor 92/PB.08/A.II.01.13/13/08/2025 tentang Pengumuman Awal Rabiul Awal 1447 H.

"Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan Senin Wage 25 Agustus 2025 M (mulai malam Senin) atas dasar istikmal," bunyi keterangan dalam surat tersebut, dilansir Instagram Lembaga Falakiyah NU, @falakiyahnu.

Dalam Almanak Tahun 2025 yang dirilis Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LF-PCNU) Kabupaten Bojonegoro, 1 Rabiul Awal ditulis jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025. Hal ini dikarenakan posisi hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah pada tanggal 29 Safar. Alhasil, Safar digenapkan menjadi 30 hari.

Berdasar acuan tanggal pertama Rabiul Awal tersebut, menurut NU, 26 Agustus 2025 dikonversi menjadi 2 Rabiul Awal 1447 H.

Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Agustus 2025 Versi Muhammadiyah

Dilansir situs Masjid Muhammadiyah, Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Muharram 1447 H pada Kamis, 26 Juni 2025. Penetapan ini didasarkan penggunaan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang memakai dasar kriteria imkanur-rukyat dan ijtimak.

"Dengan dasar ini, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Muharram 1447 H jatuh pada hari Kamis, 26 Juni 2025," bunyi keterangan dalam laman tersebut.

Sebagai informasi, KHGT mulai dipergunakan secara resmi oleh Muhammadiyah per 1 Muharram 1447 H. KHGT merupakan inisiatif global yang harapannya dapat diterapkan secara luas oleh seluruh umat Islam.

Setelah Safar berakhir, masuklah Rabiul Awal. Dalam KHGT-nya, Muhammadiyah menuliskan bahwasanya 1 Rabiul Awal jatuh pada Minggu, 24 Agustus 2025. Kendati begitu, sejatinya 1 Safar sudah dimulai pada Sabtu, 23 Agustus 2025 saat Matahari terbenam.

Berdasar acuan itu, menurut Muhammadiyah, 26 Agustus 2025 bertepatan dengan 3 Rabiul Awal 1447 H.

Tanggal Hijriah Hari Ini 26 Agustus 2025 Versi Pemerintah

Untuk mengetahui tanggalan versi pemerintah, detikers dapat mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama. Dalam kalender tersebut, tertulis bahwa 1 Rabiul Awal 1447 H dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025.

Berdasar acuan tersebut, pemerintah menetapkan 26 Agustus 2025 menjadi 2 Rabiul Awal 1447 H. Akhir kata, baik NU dan pemerintah bersepakat mengonversi Selasa, 26 Agustus 2025 menjadi 2 Rabiul Awal. Sementara itu, Muhammadiyah menganggap 26 Agustus 2025 bertepatan dengan 3 Rabiul Awal.

Status Basmalah dalam Surat Al-Fatihah

Bila detikers sholat berjamaah di masjid, terkadang imam membaca basmalah sebelum melantunkan surat al-Fatihah dan kadang pula tidak. Hal ini menimbulkan pertanyaan, sebenarnya, basmalah itu termasuk salah satu ayat surat al-Fatihah atau tidak?

Dalam buku Shalatlah Sebagaimana Melihatku Shalat! tulisan Yulian Purnama, para ulama memang sudah bersepakat bahwa basmalah adalah ayat Al-Quran. Hanya saja, mengenai hukumnya dalam surat al-Fatihah, terjadi silang pendapat.

Ulama-ulama Hanafiyyah, Hanabilah, dan Malikiyyah berpendapat bahwa basmalah bukan bagian dari surat al-Fatihah. Mereka berargumen dengan hadits:

"Allah Tabaraka Wa Ta'ala berfirman, 'Aku membagi sholat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, setengahnya untuk-Ku dan setengahnya untuk hamba-Ku sesuai dengan apa yang ia minta. Ketika hamba-Ku berkata, 'Alhamdulillahirrabil 'alamiin'. Allah Ta'ala berkata 'Hamba-Ku telah memuji-Ku." (HR Muslim no 395)

Di sisi lain, ulama Syafi'iyyah berpendapat basmalah masuk bagian al-Fatihah. Di antara dalil yang digunakan adalah sabda Nabi Muhammad SAW:

Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽΨ§ أُمُّ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΨ±Ω’Ψ’Ω†ΩŽ, ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ…Ω Ψ₯Ψ°Ψ§ Ω‚ΩŽΨ±ΩŽΨ£ΩŽΨͺُمِ : Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΩ…Ω’Ψ―Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΩΩŽΨ§Ω‚Ω’Ψ±ΩŽΨ‘ΩΩˆΨ§ : بِسْمِ اللهِ Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ…Ω Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΩ… Ψ§Ω„ΩƒΨͺΨ§Ψ¨ ΩˆΨ§Ω„Ψ³Ψ¨ΨΉ Ψ§Ω„Ω…Ψ«Ψ§Ω†ΩŠ, ΩˆΨ¨Ψ³Ω…Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΩ†Ω Ψ§Ω„Ψ±Ω‘ΩŽΨ­ΩΩŠΩ…Ω Ψ₯ΩΨ­Ω’Ψ―ΩŽΨ§Ω‡ΩŽΨ§

Artinya: "Jika kalian membaca 'Alhamdulillahi rabbil aalamiin' maka bacalah 'Bismillahir rahmanir rahim', karena ia adalah ummul qur'an, ummul kitab dan 7 rangkaian ayat, dan bismillahΔ±r rahmanir rahim salah satunya." (HR al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra 2181. Hadits ini dishahihkan Syaikh al-Albani)

Wallahu a'lam bish-shawab.

Cara Membaca Basmalah dalam Sholat

Jawaban dari sub bahasan ini berkaitan dengan status basmalah dalam surat al-Fatihah. Para ulama terpecah menjadi 2 pendapat. Pertama, dibaca dengan keras alias jahr. Kedua, dibaca lirih atau sirr.

Ulama-ulama Syafi'iyyah adalah penyokong pendapat pertama. Mereka berargumen dibaca keras karena basmalah adalah salah satu ayat dari surat al-Fatihah. Di antara dalil hadits yang dijadikan landasan adalah:

"Dari Nu'aim al-Mujmir, ia berkata, 'Aku pernah sholat bermakmum pada Abu Hurairah, ia membaca bismillahirrahmaanirrahiim, lalu membaca Ummul Qur'an sampai pada waladh dhaalliin. Lalu Abu Hurairah berkata 'Amin', kemudian diikuti para makmum mengucapkan 'Amin'. Dan setiap akan sujud, ia mengucapkan 'Allahu Akbar'. Selepas salam, Abu Hurairah berkata, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sholatku adalah sholat yang paling mirip dengan Rasulullah SAW.'" (HR Hakim no 804 dengan sanad shahih)

Sementara itu, di antara ulama yang memedomani tidak perlunya dibaca jahr adalah Imam Bukhari, Ibnul Qayyim, ulama Hanafiyyah, ulama Hanabilah, dan Imam Muslim. Mereka berdalih tidak adanya dalil shahih dan sharih dari Nabi SAW bahwa beliau mengeraskan basmalah.

Ψ΅Ω„ΩŠΨͺ Ω…ΨΉ Ψ±Ψ³ΩˆΩ„ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω… ، وأبي Ψ¨ΩƒΨ± ، ΩˆΨΉΩ…Ψ± ، ΩˆΨΉΨ«Ω…Ψ§Ω† ، فلم Ψ£Ψ³Ω…ΨΉ Ψ£Ψ­Ψ―Ω‹Ψ§ Ω…Ω†Ω‡Ω… ΩŠΩ‚Ψ±Ψ§ Ψ¨Ψ³Ω… Ψ§Ω„Ω„Ω‡ Ψ§Ω„Ψ±

Artinya: "Aku sholat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, dan aku tidak mendengar mereka membaca bismillahirrahmanirrahim." (HR Muslim no 399)

Wallahu a'lam bish-shawab

Demikian informasi ringkas mengenai kalender hijriah hari ini 26 Agustus dan status kalimat basmalah dalam surat al-Fatihah yang sudah sepatutnya umat Islam ketahui. Semoga bermanfaat!




(par/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads