Sejumlah warga menggelar aksi mengirim surat ke KPK untuk meminta Bupati Pati Sudewo segera ditetapkan tersangka. Di antara massa aksi ada sosok 'Spiderman' yang juga menyuarakan tuntutan itu.
Pantauan detikJateng, Senin (25/8/2025) sosok Spiderman KW alias palsu ini ikut aksi damai yang digelar aliansi Masyarakat Pati Bersatu. Dia ikut rombongan berjalan dari depan kantor Bupati Pati menuju kantor Pos.
Sosok Rafa Maulana yang memakai penutup wajah Spiderman ini menuai perhatian. Sosoknya terlihat mencolok saat naik di atas truk menuju kantor Pos Pati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rafa juga membawa bendera Merah Putih. Dia juga membawa tulisan KPK harus bijak dan adil.
Dia mengaku ikut aksi damai dengan mengenakan pakaian sosok pahlawan di dunia perfilman. Dia ingin membasmi tikus-tikus berdasi yang korupsi.
"Sengaja pakai kostum Spiderman. Menjadi pahlawan mau membasmi tikus-tikus, korupsi," kata Rafa kepada detikJateng saat ditemui di lokasi.
![]() |
Dia berharap KPK tegas kepada Bupati Pati Sudewo yang diduga terlibat kasus korupsi jalur kereta pada Kementerian Perhubungan RI.
"KPK harus adil dan bijak," tegas dia.
Kesempatan yang sama, Koordinator aksi Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Hanif Wagiri, mengatakan aksi ini rangkaian dari rencana aksi di gedung KPK pada awal September 2025 mendatang. Sebelum ke Jakarta, Masyarakat Pati Bersatu mengirim surat kepada KPK terlebih dahulu.
"Bahwa ini menandakan ini di Pati ada aksi terus untuk memberikan sinyal kepada KPK nanti pada 31 Agustus 2025 kami akan datang ke sana, dan surat ini yang datang pertama ke sana," jelas Hanif saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, ada seribuan surat yang rencananya akan dikirim ke KPK. Tak hanya di Pati, tapi juga akan diikuti warga seluruh wilayah Pati.
"Jumlah surat 1.000 lebih. Kemarin ada Tayu yang sudah kirim surat nanti akan nyusul di daerah lain. Kirim surat tiga hari ke depan. Kalau bisa lebih ya nggak apa-apa," ungkap dia.
Terkait rencana ke Jakarta, Hanif mengaku sudah tersedia 10 bus. Dia mengatakan warga yang ingin ikut aksi ke Jakarta diminta menyerahkan nomor HP.
"Sementara jumlah bus yang resmi sudah ada 10 bus dan mungkin akan bertambah," jelas Hanif.
(ams/apl)