Misteri Mayat di Reservoir Siranda, PDAM Semarang Temukan Ventilasi Jebol

Misteri Mayat di Reservoir Siranda, PDAM Semarang Temukan Ventilasi Jebol

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 22 Agu 2025 12:29 WIB
Reservoir Siranda milik PDAM Tirto Moedal Semarang. Foto diunggah Jumat (22/8/2025).
Reservoir Siranda milik PDAM Tirto Moedal Semarang. Foto diunggah Jumat (22/8/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Moedal Semarang menemukan adanya kerusakan ventilasi di Reservoir Siranda. Temuan itu diduga terkait dengan misteri temuan mayat pria di penampungan air itu.

Direktur Utama PDAM Tirta Moedal, Yudi Indardo menjelaskan, akses masuk ke reservoir itu tertutup. Hal itu membuat orang yang tidak berkepentingan seharusnya tidak bisa masuk.

Dia menduga kerusakan ventilasi yang ditemukan terkait dengan misteri penemuan mayat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Reservoir Siranda bentuknya spesifik, di atas itu ada jendela angin-angin, itu sudah terdobrak dua pintu kalau nggak salah. Saya tidak tahu siapa yang mendobrak, apa korban apa orang lain," kata Yudi di Reservoir Siranda, Kecamatan Gajahmungkur, Jumat (22/7/2025).

Ia memastikan, sejak Maret lalu reservoir peninggalan Belanda tahun 1912 itu sudah tidak difungsikan lagi untuk distribusi air bersih. Air yang tersisa hanya setinggi 1-2 meter dari total kapasitas 5 meter, sekadar untuk menjaga struktur bangunan agar tidak retak.

ADVERTISEMENT

"Terakhir difungsikan 5 Juli itu cuma 7-8 jam karena untuk backup, ada perbaikan utama di Semarang Barat. Sehingga dia perlu untuk daerah sekitarnya di backup Reservoir Siranda. Itu saja," tuturnya.

Ia menyebut Reservoir Siranda digunakan sebagai cadangan saat ada perbaikan pipa sebelum kejadian korban hilang. Sehingga pelanggan tak perlu khawatir lantaran air PDAM yang mengalir ke pelanggan tetap aman.

Yudi menjelaskan, Reservoir Siranda sendiri berkapasitas 3.750 meter kubik, terbagi dua sekat. Namun yang digunakan selama ini hanya satu sekat dengan daya tampung 1.850 meter kubik.

"Area backup-nya juga cuman sekitar 3.000 pelanggan maksimal. Total pelanggan PDAM itu ada 200.000, jadi hanya 1,5 persennya (yang dialiri back up Reservoir Siranda), dan sejak Maret sudah tidak pernah kita pakai lagi," tegasnya.

Terkait temuan tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan hal itu bisa menjadi bahan penyelidikan bagi polisi.

"Ini menjadi bahan penyelidikan bagi penyidik untuk mengungkap bagaimana yang bersangkutan bisa meninggal dunia atau bisa masuk ke dalam reservoir," jelasnya.

Hingga kini penyidik Polrestabes Semarang bersama Polda Jateng sudah memeriksa delapan saksi terkait kasus tersebut. Saksi merupakan satpam tempat hiburan, keluarga, dan teman korban.

"Dari hasil pemeriksaan kita sudah mendapatkan delapan saksi yang dapat kita gunakan untuk bahan penyelidikan. Dan kita juga sudah melakukan visum terhadap jenazah yang akan menjadi petunjuk bagi penyidik untuk mengungkap kasus ini," ungkapnya.

Berdasarkan CCTV di sekitar lokasi yang sudah diperiksa, terlihat bahaa korban sempat ditinggal dua rekannya sebelum hilang jejak di sekitar reservoir.

"Korban datang boncengan tiga. Kemudian saat TKP-nya ada di depan ini (Reservoir Siranda), kemudian yang bersangkutan turun, karena posisi masih sempoyongan mau naik motornya lagi tapi ditolak sama teman yang lain," ungkapnya.

Korban lantas ditinggal dua rekannya dan berusaha memasuki rumah warga di dekat reservoir. Setelah berputar-putar di sekitar reservoir, korban pun tak lagi terlacak di CCTV.




(ahr/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads