14 Gejala Cacingan pada Anak Beserta Cara Mengatasinya

14 Gejala Cacingan pada Anak Beserta Cara Mengatasinya

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 20 Agu 2025 15:42 WIB
Ilustrasi anak cacingan
Ilustrasi anak cacingan. Foto: Getty Images/GOLFX
Solo -

Cacingan menjadi sebuah gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Oleh sebab itu, ada baiknya para orang tua mengenali gejala cacingan pada anak agar dapat mengetahui cara mengobatinya.

Sebelum mengenali gejalanya, tidak sedikit orang mungkin dibuat penasaran dengan cacingan ini sebenarnya apa sih? Dijelaskan dalam buku 'Mengenali Keluhan Anda' oleh Dr Ayustawati, PhD, cacingan adalah sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman parasit. Nah, karena adanya kuman parasit inilah yang membuat cacingan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak.

Saat kuman parasit tadi menginfeksi tubuh, maka penyakit cacingan akan terjadi. Biasanya hal ini bisa terjadi saat tubuh berkontak dengan telur atau larva cacing. Inilah yang membuat masalah kesehatan yang satu ini disebut sebagai cacingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun menjadi sebuah gangguan kesehatan yang wajar terjadi dan bisa dialami oleh seluruh kalangan usia, cacingan perlu ditangani dengan segera. Ini dikarenakan ada berbagai gejala yang bisa saja muncul saat anak-anak cacingan yang membuatnya tidak nyaman. Apa saja ya? Simak penjelasannya berikut.

ADVERTISEMENT

3 Jenis Cacing yang Menyerang Anak-anak

Sebelum mengetahui berbagai gejala cacingan pada anak, terlebih dahulu mari mengenal jenis-jenis cacing yang biasanya ada di dalam tubuh manusia. Setidaknya ada tiga jenis cacing yang bisa menjadi penyebab anak-anak cacingan. Dihimpun dari buku 'Kelangsungan Hidup Anak' karya Fatimah dan Rahmah Juliani Siregar, berikut tiga di antaranya.

1. Cacing Kremi

Jenis cacing pertama yang bisa saja menyerang anak-anak adalah cacing kremi. Cacing ini umumnya muncul saat anak-anak berkontak langsung dengan benda-benda yang kotor. Misalnya saja tanah.

Lebih lanjut, cacing kremi akan hidup saat telur cacing tersebut berkontak langsung dengan bagian tubuh anak-anak. Sebut saja jari-jari tangan. Apabila anak-anak tidak dibiasakan mencuci tangan terlebih dahulu, maka telur cacing tadi akan masuk ke dalam mulut dan menetas di usus kecil.

Kemudian cacing kremi akan masuk ke usu besar. Nah, di dalam usus besar inilah cacing kremi akan ikut mengambil sari-sari makanan yang dimakan oleh anak-anak. Tak hanya sekadar hidup, cacing kremi juga bisa menetas di dalam tubuh. Inilah yang menjadi salah satu penyebab anak cacingan akan merasakan gatal di area tubuh tertentu, termasuk anus.

2. Cacing Gelang

Selanjutnya, ada cacing gelang yang menjadi penyebab cacingan pada anak. Berbeda dengan cacing kremi yang biasanya hidup di tempat kotor, cacing gelang justru dapat dijumpai pada makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi sebelumnya.

Berbeda dengan cacing kremi yang akan menunjukkan gejala tertentu, cacing gelang baru bisa diketahui saat mereka keluar bersamaan dengan tinja. Cacing gelang biasanya hidup di bagian usus halus dan menjadi parasit. Bahkan cacing gelang bisa masuk ke dalam paru-paru, sehingga menyebabkan anak batuk.

3. Cacing Tambang

Lain halnya dengan dua cacing yang telah disebutkan sebelumnya, ada jenis cacing yang bisa dibilang berbahaya bagi tubuh. Disebut sebagai cacing tambang yang dianggap sebagai parasit bagi manusia. Mengapa? Alasannya karena cacing ini biasanya melekat pada usus dan akan menghisap darah.

Cacing tambang biasanya masuk melalui kulit di bagian kaki. Tak hanya sekadar menghisap darah saja, cacing ini juga punya kemampuan untuk menginfeksi bagian tubuh yang lain. Bahkan cacing tambang juga bisa melewati aliran darah ke paru-paru atau jantung.

Kontaminasi cacing tambang membuat anak-anak bisa saja mengalami malnutrisi. Cacing tambang juga bisa berpengaruh pada sistem imun anak, sehingga para orang tua perlu memberikan perhatian lebih terhadap kondisi ini.

14 Gejala Cacingan pada Anak

Gejala cacingan pada anak memiliki berbagai variasi, baik itu secara umum maupun khusus yang mengacu pada jenis cacing itu sendiri. Seperti dikutip dari buku 'Panduan Pintar Merawat Bayi & Balita' oleh dr Eveline PN SpA, IBCLC dan Nanang Djamaludin, ada beberapa gejala umum yang muncul saat anak-anak terkena cacingan. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Gatal di area dubur atau anus
  2. Muncul cacing di bagian feses
  3. Nafsu makan yang mulai hilang dan terlihat lesu
  4. Tubuh terlihat kurus, tapi perut justru buncit
  5. Mengalami gangguan pencernaan misalnya mual, muntah, kembung, diare, hingga sakit perut

Sementara itu, ada gejala cacingan pada anak yang patut diperhatikan oleh orang tua. Terutama saat adanya perubahan perilaku pada anak-anak yang tidak seperti biasanya. Di dalam buku 'Toddlercare' oleh June Thompson, terdapat beberapa gejala cacingan yang bisa dilihat secara kasat mata. Misalnya saja:

  1. Adanya benang tipis berwarna putih di sekitar anus anak
  2. Sakit perut yang membuat anak merasa tidak nyaman
  3. Kebiasaan mengompol bisa terjadi lagi padahal sebelumnya sudah tidak
  4. Kebiasaan anak menggaruk bagian pantat

Sementara itu, di dalam buku 'Therapy Herbal Back To Nature: Pengobatan Berbagai Penyakit Dengan Metode Herbal Kembali ke Alam' oleh Aditya Bagus Pratama dan Firzatullah Dwiko R, turut dijelaskan tentang beberapa gejala cacingan yang bisa dialami oleh anak-anak. Gejala yang dimaksud meliputi:

  1. Anak-anak akan lebih rewel dibandingkan biasanya karena rasa tidak nyaman
  2. Kurangnya tidur yang diakibatkan istirahatnya di malam hari terganggu akibat rasa gatal di sekitar anus
  3. Nafsu makan yang berubah dan cenderung berkurang
  4. Gatal atau iritasi di bagian vagina anak perempuan
  5. Iritasi di sekitar anus karena infeksi yang diakibatkan penggarukan

Cara Mengatasi Cacingan pada Anak

Lantas, apa yang bisa dilakukan saat anak-anak terkena cacingan? Mengutip dari buku 'Penyakit Menular' karya Agnestya Widyarati, mengatasi cacingan bisa dimulai dengan mengurangi infeksi cacing tersebut. Caranya adalah dengan memusnahkan cacing-cacing tersebut.

Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi obat cacing yang mampu menekan intensitas infeksi sekaligus memperbaiki derajat kesehatan. Ada berbagai obat cacing yang tersedia di pasaran, tapi baiknya coba konsultasikan kepada ahli farmasi tentang jenis atau dosis yang diperlukan sesuai dengan usia anak-anak.

Selain mengonsumsi obat cacing, diharapkan juga pola hidup yang lebih bersih diterapkan. Cobalah membiasakan anak-anak agar menerapkan hidup bersih dan juga sehat. Misalnya saja menerapkan kebiasaan sederhana dengan mencuci tangan setelah beraktivitas atau sebelum menyentuh makanan maupun minuman yang akan disantap.

Kemudian ada kebiasaan sederhana lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah cacingan ataupun perawatan usai cacingan. Kebiasaan yang dimaksud adalah memakai alas kaki saat berada di luar ruangan atau sekadar membersihkan kuku secara rutin.

Sementara itu, di dalam buku 'Mengatasi Penyakit & Masalah Belajar Anak Usia Sekolah (6-12)' oleh Redaksi Health Secret, dijelaskan pengobatan cacingan tidak hanya berlaku bagi anak-anak yang terkena. Sebaliknya, seluruh anggota keluarga juga dapat turut mendapatkan pengobatan tersebut. Ini dikarenakan adanya kemungkinan tertular cacingan kepada anggota keluarga lainnya.

Tidak hanya sekadar mengonsumsi obat cacing, anggota keluarga yang lain juga turut membiasakan berperilaku bersih dan sehat. Terutama dalam kegiatan sehari-hari di rumah maupun luar ruangan.

Demikian tadi penjelasan mengenai gejala cacingan pada anak lengkap dengan jenis cacing yang menjangkit dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!




(par/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads