Diduga Lecehkan Mahasiswi, Dosen UIN Saizu Purwokerto Dipolisikan

Diduga Lecehkan Mahasiswi, Dosen UIN Saizu Purwokerto Dipolisikan

Anang Firmansyah - detikJateng
Rabu, 20 Agu 2025 15:03 WIB
Despair. The concept of stopping violence against women and human trafficking,  International Womens Day
Ilustrasi korban pelecehan seksual. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tinnakorn Jorruang
Purwokerto -

Seorang mahasiswi kampus UIN Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto berinisial A (23) diduga menjadi korban dugaan pelecehan seksual dosennya. Pengakuan korban, peristiwa itu terjadi pada tahun 2024.

Kuasa hukum korban, Esa Caesar Afandi, menjelaskan peristiwa ini terjadi sejak pertengahan Januari 2024. Awal kejadian itu dialami korban saat di rumah terlapor, di wilayah Kecamatan Sumbang.

"Saat itu, korban datang ke rumah terlapor yang merupakan dosen UIN Saizu dalam rangka bimbingan proposalnya. Usai peristiwa ini korban beberapa kali mengalami pelecehan seksual," kata Esa saat dimintai konfirmasi wartawan Rabu (20/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari kejadian itu korban mengalami beberapa pelecehan seksual. Terakhir, menurutnya korban merasa dilecehkan pada September 2024.

"Runtutannya panjang, hasil keterangan klien saya, ada sekitar 7 peristiwa yang dia alami, lokasinya ada di beberapa tempat, termasuk di sekitar parkiran kampus," terangnya.

ADVERTISEMENT

Atas peristiwa ini korban dan keluarganya memutuskan untuk melapor ke polisi dengan didampingi kuasa hukum pada bulan November 2024. Sampai saat ini, sudah ada beberapa saksi untuk dimintai keterangan.

"Pelaporan dilakukan pada 30 November 2024, saat ini sudah ada beberapa pihak yang diperiksa, korban, saksi korban dan perwakilan dari pihak kampus," jelasnya.

Esa menerangkan saat ini korban telah dinyatakan lulus dari kampus setempat. Namun kondisinya korban mengalami trauma.

"Trauma yang dalam sangat jelas dialami klien saya, karena saat dimintai keterangan, baru satu pertanyaan saja sudah menangis. Setiap melihat benda yang berkaitan dengan kejadian dia juga menangis," ungkapnya.

Sementara itu, Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Banyumas, Ipda Sigit Harmoko membenarkan adanya pelaporan tersebut. Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan termasuk memeriksa beberapa saksi.

"Benar mas, tapi anaknya sudah lulus. Sekarang masih dalam tahap penyelidikan. Sudah ada saksi yang kita periksa," pungkasnya.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads