5 Pertolongan Pertama bila Digigit Ular Berbisa, Berapa Lama Bisanya Menyebar?

5 Pertolongan Pertama bila Digigit Ular Berbisa, Berapa Lama Bisanya Menyebar?

Nur Umar Akashi - detikJateng
Rabu, 20 Agu 2025 11:30 WIB
Ular king cobra atau ular kobra raja
Ular king cobra, salah satu jenis ular berbisa. (Foto: David Clode/Unsplash)
Solo -

Kejadian nahas akibat gigitan ular berbisa sudah sering kali terjadi di Indonesia. Belum lama ini, seorang wanita paruh baya di Brebes meninggal dunia akibat patukan ular yang masuk rumahnya.

Melihat ular berbisa yang menyelinap masuk rumah, korban, Sumyati (57), meraih gagang sapu dan berusaha memukul. Ular tersebut kabur masuk kolong lemari. Sumyati melanjutkan usahanya untuk memburu ular tersebut.

Tanpa disangka, binatang melata itu menyerang balik dan mematuk kaki korban. Dua jam kemudian, racun ular yang masuk tubuh mulai bereaksi. Sumyati mendatangi tetangganya yang dikenal bisa mengobati bisa ular.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kondisinya tak kunjung membaik. Sempat dibawa ke RSUD Bumiayu untuk mendapat penanganan lebih lanjut, korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.30 WIB. Paginya, jenazah langsung dimakamkan.

Serangan ular berbisa di Indonesia adalah kejadian yang patut diwaspadai. Selain melakukan berbagai cara untuk mencegah mereka masuk rumah, detikers juga perlu mengetahui pertolongan pertama bila digigit ular berbisa agar korban bisa mendapat penanganan secara cepat dan tepat.

ADVERTISEMENT

Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pertolongan Pertama Gigitan Ular Berbisa

1. Tenangkan Korban yang Kena Gigit

Dirujuk dari laman resmi The University of Alabama, kunci pertama keselamatan dari gigitan ular berbisa adalah tetap tenang. Meski normal merasa panik, detikers mesti sebisa mungkin membantu korban agar tak merasa panik.

"Langkah pertama yang harus Anda ambil setelah gigitan ular berbisa adalah menarik napas dalam-dalam dan tetap tenang," ujar William Rushton, salah satu direktur UAB Comprehensive Snakebite Program.

Catat juga waktu perkiraan gigitan ular agar nanti bisa melaporkan ke layanan medis. Hal ini akan membantu tim medis menentukan langkah yang harus diambil.

2. Buat Bagian yang Kena Gigit Tidak Bergerak

Menurut keterangan dari Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa, dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur rilisan Kementerian Kesehatan RI, selanjutnya, lakukan imobilisasi terhadap bagian tubuh yang kena gigit.

Imobilisasi adalah membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tidak bergerak. Pasalnya, setiap gerakan atau kontraksi otot yang terjadi dapat mengakibatkan bisa menyebar lebih luas. Kamu bisa membuat imobilisasi dengan memanfaatkan splint (dengan kayu, bambu, atau kardus yang kuat) atau sling (bermodalkan kain atau selendang).

Lebih lanjut, berdasar penjelasan dari Journal of the Indonesian Medical Association bertajuk 'Gigitan Ular: Manajemen Terkini' tulisan Niken Wahyu Puspaningtyas dkk, imobilisasi untuk gigitan ular golongan Elapidae sebaiknya menggunakan perban elastis. Sebaliknya, tidak direkomendasikan untuk gigitan ular kelompok Viperidae.

3. Kenali Ciri-ciri Ular yang Menggigit

Sembari meminta korban gigitan diam, kamu bisa menanyakan ciri-ciri ular yang menyerang. Dengan demikian, ketika petugas kesehatan dari layanan kesehatan terdekat tiba, pertolongan yang tepat bisa segera diberikan.

Dikutip dari laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Indonesia, terdapat 77 jenis ular berbisa. Angka tersebut terbagi menjadi 55 jenis dari kelompok Elapidae, 21 jenis dari Viperidae, dan 1 dari Colubridae.

Berhubung sulit untuk mengenali semua tipe ular berbisa yang mungkin ada, detikers disarankan sedikit banyak membaca karakteristik ular di lingkungan sekitar tempat tinggal. Di pulau Jawa secara terkhusus, tipe-tipe ular berbisa yang sering dijumpai adalah ular weling, ular welang, ular kobra jawa, dan ular king kobra.

4. Panggil Ambulans Lewat Telepon

Sembari melakukan pertolongan pertama, panggil juga ambulans. Alhasil, mereka bisa datang tak lama kemudian. Hal ini akan memperkecil kemungkinan bisa keburu meluas ke bagian tubuh yang lain.

Berdasar Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 10 Tahun 2016 tentang Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat, detikers bisa menelepon 112 untuk memanggil ambulan. Nomor ini juga bisa digunakan untuk meminta pertolongan seputar masalah kebakaran, kecelakaan, hingga bencana alam.

Selain 112, kamu juga dapat menghubungi nomor ambulans dari rumah sakit terdekat atau ambulans swasta/volunteer yang dihafal. Yang terpenting, segera panggil ambulans beserta tenaga medisnya untuk melakukan penanganan.

5. Hindari Memberi Perawatan Tambahan Tanpa Tahu Ilmu

Terkadang, perawatan tambahan tanpa ilmu yang bertujuan meringankan penderitaan korban gigitan justru memperparah efeknya. Oleh karena itu, detikers disarankan tidak melakukan tindakan-tindakan tersebut. Berikut daftarnya dilansir Health Direct:

  • Jangan mencuci area gigitan, racun yang tertinggal di kulit dan pakaian bisa digunakan untuk mengidentifikasi tipe ular.
  • Jangan memakai torniket (torniquetes), semacam pengikat untuk menghentikan aliran darah.
  • Jangan memotong luka gigitan.
  • Jangan mencoba menyedot bisa ular.
  • Jangan coba-coba menangkap atau membunuh ular yang menyerang. Alih-alih, jauhi.

Berapa Lama Bisa Ular Menyebar Setelah Gigitan?

Sejauh penelusuran detikJateng, tidak ditemukan penjelasan pasti mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan bisa ular untuk menyebar. Kemungkinan, waktunya bervariasi bergantung pada jenis ular, tipe bisa, jumlah bisa yang disuntikkan, dan kondisi tubuh korban.,

Sebagai contoh, dirunut dari A-Z Animals, ular weling atau juga dikenal sebagai malayan krait mendapat julukan 'five-step snake'. Maksudnya, setelah kena gigit, seseorang mungkin hanya mampu berjalan lima langkah saja sebelum meninggal. Tentu saja, julukan ini terlalu berlebihan, tanpa mendiskreditkan kemampuan mengerikan bisa ular weling.

Sementara itu, berdasar penjelasan di laman resmi University of Michigan, bisa kobra dapat membunuh korbannya hanya dalam waktu 30 menit saja. Hal ini disebabkan bisanya bertipe neurotoksin postsinaptik yang menyebar cepat dalam aliran darah. Jenis bisa ini menyebabkan kegagalan sistem pernapasan yang berujung terenggutnya nyawa seseorang.

Demikian pembahasan ringkas mengenai lima pertolongan pertama apabila digigit ular berbisa. Semoga bermanfaat!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads