- Hukum Mengerjakan Sholat Rebo Wekasan
- Niat Mengerjakan Sholat Rebo Wekasan
- Kapan Sholat Rebo Wekasan Bisa Dikerjakan?
- Tata Cara Mengerjakan Sholat Rebo Wekasan 1. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat 2. Membaca Niat Sholat 3. Takbiratul Ihram 4. Membaca Iftitah 5. Membaca Al-Fatihah 6. Membaca Surat Pendek Al-Quran 7. Rukuk 8. I'tidal 9. Sujud 10. Duduk di Antara Dua Sujud 11. Sujud 12. Bangkit Rakaat Selanjutnya 13. Tasyahud (Tahiyat) Awal 14. Tasyahud (Tahiyat) Akhir 15. Mengucapkan Salam
Terdapat berbagai amalan yang biasanya dikerjakan oleh kalangan muslim tertentu di saat Rebo Wekasan berlangsung, termasuk mengerjakan sholat sunnah. Sebagai acuan bagi siapa saja yang hendak mengerjakannya, mari simak cara mengerjakan sholat Rebo Wekasan beserta hukum dan bacaan niatnya.
Untuk diketahui, Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang berkembang di kalangan masyarakat tertentu. Tradisi tersebut berkaitan erat dengan hari Rabu terakhir bulan Safar. Apabila merujuk dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, Rebo Wekasan di tahun ini jatuh pada tanggal 26 Safar 1447 Hijriah yang bertepatan dengan hari Rabu, 20 Agustus 2025.
Rebo Wekasan yang di dalam bahasa Jawa disebut juga sebagai Rebo Pungkasan. Di dalam buku 'Historiografi Sejarah Lokal Gresik' karya Ahmad Ali Murtadho, dijelaskan konon sejak zaman dahulu sudah ada begitu banyak ritual dalam menyambut datangnya Rebo Wekasan ini. Dikatakan pada saat itu, tidak sedikit kalangan masyarakat yang meyakini bulan Safar adalah waktu Allah menurunkan banyak penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan diyakini ada 500 lebih macam penyakit yang diturunkan pada bulan tersebut. Oleh sebab itu, agar dapat terhindar dari musibah sebagian ulama menyarankan agar melakukan tirakatan dengan memohon kepada Allah SWT. Tirakatan yang dimaksud bisa dilakukan dengan banyak-banyak melakukan ibadah. Misalnya saja berdoa hingga mengerjakan sholat sunnah.
Oleh sebab itu, tidak sedikit orang berlomba-lomba untuk mengerjakan amalan baik di Rebo Wekasan ini. Termasuk mengerjakan sholat sunnah saat Rebo Wekasan berlangsung. Berikut panduannya bagi setiap muslim.
Hukum Mengerjakan Sholat Rebo Wekasan
Sebelum mengetahui tata cara atau bacaan niatnya, mari terlebih dahulu memahami hukum mengerjakan sholat sunnah ini. Menurut buku 'Jabalkat I: Jawaban Problematika Masyarakat' karya Purnasiswa 2015 MHM Lirboyo, ada dua pandangan berbeda yang menyikapi sholat Rebo Wekasan ini.
Meskipun telah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun, tapi ternyata pengerjaan sholat Rebo Wekasan masih menjadi perdebatan di kalangan muslim. Ada pihak-pihak yang memandang pengerjaan sholat yang diniatkan untuk Rebo Wekasan tidak boleh.
Alasan larangan tersebut dikarenakan sholat yang diniatkan secara khusus di Rebo Wekasan tidak disyariatkan dalam Islam. Bahkan dikatakan ibadah tersebut akan menjadi bid'ah madmumah. Di dalam sebuah riwayat hadits turut dijelaskan tentang ibadah yang tidak sesuai syariat, maka akan menjadi hal yang tertolak. Sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah r.a. yang menceritakan Nabi SAW pernah bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدُّ متفق عليه
"Barangsiapa mengadakan hal baru dalam agama kami ini yang bukan berasal darinya, maka hal tersebut tertolak." (HR. Bukhari-Muslim)
Pandangan berbeda justru menyebut sholat di Rebo Wekasan diperbolehkan asalnya diniatkan sebagai sholat mutlak atau sholat isti'adzah. Istilah sholaat isti'adzah berarti sholat sunnah yang dilakukan untuk menjaga diri dari musibah.
Hal senada juga dijelaskan dalam buku 'Amalan Shalat Rebo Wekasan: Amalan Versi Blokagung' karya Ulin Nuha Mahali, yang menjelaskan tentang boleh atau tidaknya mengerjakan sholat Rebo Wekasan. Dikatakan dalam buku ini sholat Rebo Wekasan hanya sebatas nafilah mutlaqoh atau sholat sunnah mutlak.
Adapun niat dari sholat sunnah tersebut dikerjakan semata-mata agar bisa lebih dekat kepada Allah SWT. Oleh sebab itulah, sholat di Rebo Wekasan dapat dikerjakan dengan mengacu pada sholat mutlak pada umumnya. Wallahu a'lam bishawab.
Niat Mengerjakan Sholat Rebo Wekasan
Mengutip dari buku 'Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah' karya Zezen Zainal Alim, sholat mutlak adalah sholat sunnah yang bisa dilakukan kapan saja. Biasanya sholat mutlak tidak terikat oleh sebab atau peristiwa tertentu. Oleh sebab itu, pengerjaan sholat ini bisa dilakukan tanpa terikat waktu.
Seperti namanya, sholat sunnah mutlak hukumnya adalah sunnah. Ada bacaan niat sholat mutlak yang bisa diamalkan. Berikut bacaan sholat sunnah mutlak:
أُصَلَّى سُنَّةَ الْمُطْلَقِ رَكْعَتَيْنِ اللَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal mutlaqi rak'aatain lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat shalat sunah mutlak dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Kapan Sholat Rebo Wekasan Bisa Dikerjakan?
Mengingat sholat mutlak tidak terikat oleh waktu, maka kaum muslim dapat mengerjakan sholat ini kapan saja. Termasuk pada Rebo Wekasan yang sedang berlangsung saat ini. Pengerjaan sholat mutlak di Rebo Wekasan bisa dimulai pada malam Rebo Wekasan hingga waktu ini berakhir.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Rebo Wekasan jatuh pada hari Rabu, 20 Agustus 2025. Namun demikian, malam Rebo Wekasan justru berlangsung di hari sebelumnya. Mengapa demikian? Alasannya karena pergantian hari di kalender Hijriah atau Islam berlangsung saat matahari tenggelam atau ditandai dengan waktu Maghrib tiba.
Oleh sebab itu, dapat dipahami malam Rebo Wekasan sudah berlangsung di hari Selasa, 19 Agustus 2025 pada saat matahari terbenam atau Maghrib tiba. Kemudian sholat mutlak yang dikerjakan saat Rebo Wekasan dapat ditunaikan dalam jumlah rakaat yang tidak terhingga. Sebagai pengingat, berikut jadwal sholat Rebo Wekasan:
- Malam Rebo Wekasan: Selasa, 19 Agustus 2025 (25 Safar 1447 Hijriah)
- Rebo Wekasan: Rabu, 20 Agustus 2025 (26 Safar 1447 Hijriah)
Tata Cara Mengerjakan Sholat Rebo Wekasan
Dikutip dari laman NU Online, melalui kitab Al-Risalah Al-Badi'ah terdapat anjuran mengerjakan sholat mutlak sebanyak 4 rakaat saat Rebo Wekasan. Pengerjaannya dengan cara menunaikan sholat mutlak 4 rakaat dalam 2 kali salam.
Tidak hanya itu saja, ada anjuran untuk mengamalkan surat tertentu dalam ayat suci Al-Quran. Setiap rakaatnya bisa dilengkapi dengan bacaan ayat suci Al-Quran tertentu. Sebut saja Surat Al-Fatihah sebanyak 1 kali, Surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Surat Al-Falaq 1 kali, dan Surat An-Nas sebanyak 1 kali.
Berikut tata cara sholat mutlak Rebo Wekasan yang dihimpun dari buku 'Panduan Shalat Praktis & Lengkap' karya Ust Syaifurrahman El-Fati tentang pengerjaan sholat fardhu atau sunnah pada umumnya, dimulai dari takbiratul ihram sampai salam.
1. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat
Apabila seorang muslim mampu, maka berdiri tegak menghadap kiblat. Kemudian bagi yang tidak mampu, dapat sambil duduk menghadap kiblat.
2. Membaca Niat Sholat
Selanjutnya dapat dilanjutkan dengan membaca niat di dalam hati. Bacaan niat dapat disesuaikan dengan situasi seseorang sholat fardhu atau sunnah, baik itu dikerjakan sendirian maupun berjemaah.
3. Takbiratul Ihram
Melakukan takbiratul ihram dengan membaca takbir 'Allahu Akbar' sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu.
4. Membaca Iftitah
Sambil bersedekap (tangan kanan di atas tangan kiri), membaca doa iftitah. Berikut bacaannya:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بكرةً وَأَصِيلًا إِنِّي وَجَهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Allaahu akbar kabiira, walhamdu lillaahi katsiira, wasubhaanallaahi bukrataw ba ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawaati wal ardha haniifan muslima wamaa anaa minal musyrikiin, inna shalaati wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil 'aalamin, laasyariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin."
Artinya: "Allah Maha Besar, dari segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah pagi sore, saya arahkan mukaku kepada yang maha menciptakan langit dan bumi dengan hati yang jujur, selaku seorang muslim, bukan sebagai orang yang musyrik, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku itu adalah untuk Allah, memelihara alam semesta yang tidak punya sekutu sama sekali, begitulah saya diperintah oleh Allah sebagai seorang muslim."
5. Membaca Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ٧
Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm. Al-ḫamdu lillâhi rabbil-'âlamîn. Ar-raḫmânir-raḫîm. Mâliki yaumid-dîn. Iyyâka na'budu wa iyyâka nasta'în. Ihdinash-shirâthal-mustaqîm. Shirâthalladzîna an'amta 'alaihim ghairil-maghdlûbi 'alaihim wa ladl-dlâllîn.
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
6. Membaca Surat Pendek Al-Quran
Setelah membaca Al-Fatihah, dapat dilanjutkan dengan membaca surat pendek di dalam Al-Quran. Misalnya saja seperti yang dianjurkan, yaitu Surat Al-Kautsar, Surat Al-Falaq, hingga Surat Al-Ikhlas.
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُࣖ ٣
Innâ a'thainâkal-kautsar. Fa shalli lirabbika wan-ḫar. Inna syâni'aka huwal-abtar.
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah)." (QS. Al-Kautsar: 1-3)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ٥
Qul a'ûdzu birabbil-falaq. Min syarri mâ khalaq. Wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab. Wa min syarrin-naffâtsâti fil-'uqad. Wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki'." (QS. Al-Falaq: 1-5)
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ٤
Qul huwallâhu aḫad. Allâhush-shamad. Lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya." (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
7. Rukuk
Kemudian membaca takbir 'Allahu Akbar' sambil mengangkat tangan dengan kedua siku yang dirapatkan dan telapak tangan yang disejajarkan dengan bahu, lalu dilanjutkan dengan bacaan tasbih sebanyak tiga kali. Adapun bacaan tasbih saat rukuk adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyyal 'adziimi wabihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung."
8. I'tidal
Bangun dari rukuk untuk berdiri tegak dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga. Sembari mengucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ.
Sami'allaahu liman hamidahu
Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."
Selama berdiri tegak, terdapat doa yang bisa dilantunkan. Berikut bacaannya:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ.
Rabbanaa lakal hamdu mil'us-samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.
Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit, sepenuh bumi dan sepenuh apapun yang Engkau kehendaki sesudah itu."
9. Sujud
Meletakkan dahi ke bawah lantai atau sajadah sebagai tempat sholat. Kemudian melantunkan bacaan tasbih sebanyak tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'la wa bi hamdihi.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya."
10. Duduk di Antara Dua Sujud
Bangun dari sujud dengan mengucapkan takbir 'Allahu Akbar' kemudian duduk di antara dua sujud. Saat sudah duduk dengan sempurna, ucapkan bacaan doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَ عَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي.
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku, cukuplah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku."
11. Sujud
Kembali lakukan sujud untuk kedua kalinya dengan bacaan yang sama. Berikut bacaannya:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'la wa bi hamdihi.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya."
12. Bangkit Rakaat Selanjutnya
Selanjutnya dapat bangkit kembali untuk melakukan rakaat selanjutnya. Lantunkan bacaan dan gerakan yang sama mulai dari takbir, rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kembali.
13. Tasyahud (Tahiyat) Awal
Selanjutnya setelah sujud kedua pada rakaat kedua membaca doa tasyahud awal. Caranya dengan meletakkan tangan kanan di atas paha dengan posisi jari-jari menggenggam. Kemudian jari telunjuk ditegakkan saat kalimat 'illallaah' dibaca. Saat melakukan tasyahud awal berikut bacaan doa yang bisa dilantunkan:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shala-wat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Ya Allah, limpahkanlah."
14. Tasyahud (Tahiyat) Akhir
Apabila seseorang akan mengakhiri rakaat sholatnya, dapat melakukan duduk tasyahud (tahiyat) akhir. Caranya sama seperti tasyahud awal, tetapi kepala dalam posisi kepala agak sedikit miring. Berikut bacaan doa tasyahud atau tahiyat akhir:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatu lillaahi. Assalaamu 'alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shala-wat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Ya Allah, limpahkanlah."
Kemudian terdapat bacaan doa tambahan yang bisa diamalkan. Berikut bacaannya:
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
Wa 'alaa aali Muhammadin kamaa shallaita 'alaa Ibraahiim, wa 'alaaaali Ibraahiim, wa baarik 'ala Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta 'alaa Ibraahiim wa 'alaa aali Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya: "Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (sholawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia)."
15. Mengucapkan Salam
Menengokkan wajah ke kanan sambil mengucapkan salam 'Assalamualaikum wa rahmatullah' dan menengokkan wajah ke kiri untuk salam yang kedua.
Itulah tadi rangkuman mengenai sholat Rebo Wekasan berupa sholat mutlak yang bisa dikerjakan kapan saja dengan hukum, niat, dan tata cara lengkapnya. Semoga membantu.
(anm/apu)