BMKG Minta Warga Cilacap Waspada Potensi Hujan Lebat 3 Hari ke Depan

BMKG Minta Warga Cilacap Waspada Potensi Hujan Lebat 3 Hari ke Depan

Anang Firmansyah - detikJateng
Selasa, 19 Agu 2025 16:01 WIB
Ilustrasi Hujan
Ilustrasi hujan. Foto: Getty Images/iStockphoto
Cilacap -

Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo meminta warga Kabupaten Cilacap untuk waspada hujan lebat tiga hari ke depan. Hal ini usai banjir melanda wilayah Kecamatan Kawunganten pada hari ini.

"Berdasarkan data curah hujan dalam 24 jam terakhir yang kami pantau hari ini, pukul 07.00 WIB, curah hujan lebat terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Kawunganten dan Karangpucung sebesar 77 milimeter serta Kampunglaut serta 75 militer," kata Teguh saat dihubungi wartawan, Selasa (19/8/2025).

"Sedangkan wilayah lain di Kabupaten Cilacap termasuk Purwokerto, Kabupaten Banyumas, terpantau terjadi hujan dengan intensitas sedang," lanjut dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teguh mengatakan keberadaan bibit siklon tropis 90W di Samudra Pasifik sebelah timur Filipina juga ikut memicu dinamika cuaca.

"BMKG memprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih dapat terjadi dalam tiga hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, maupun tanah longsor," terangnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Teguh, kondisi dinamika atmosfer yang berpengaruh pada peningkatan curah hujan pada hari Senin (18/8) di antaranya nilai Dipole Mode Index (DMI) tercatat negatif 0,94 sehingga berdampak pada meningkatnya hujan di Indonesia bagian barat.

"Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut ini disebut sebagai DMI. Jika DMI positif umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan DMI negatif berdampak pada meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat," jelasnya.

Selain itu menurutnya, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga sebagai pemicu pergerakan awan dan curah hujan di wilayah tropis yang berada di Samudra Hindia ikut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan.

Seperti diketahui, sejumlah permukiman warga di Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap terendam banjir. Hal ini dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi sejak Selasa (18/8) sore hingga malam hari.

Camat Kawunganten, Misran menjelaskan banjir disebabkan hujan deras pada Senin malam yang membuat saluran air meluap karena tidak mampu menampung debit air. Selain permukiman, banjir juga sempat merendam jalan raya dan area persawahan.

"Di Dusun Tegalanyar, ketinggian air di jalan mencapai 60 sentimeter, bahkan di dalam rumah warga bisa sampai 80 sentimeter. Ada sekitar 58 kepala keluarga yang terdampak banjir," kata Misran, Selasa (19/8).

Selain itu, menurut Misran banjir juga merendam 24 rumah di Dusun Kubang. Ketinggian air di wilayah ini mencapai 50 sentimeter.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat peristiwa ini. Sebagian besar warga tetap bertahan di rumah masing-masing. Siang ini masih ada beberapa rumah yang terendam air," terangnya.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads