Cerita Raya, Bocah yang Viral Meninggal Usai Tubuhnya Dipenuhi Cacing

Regional

Cerita Raya, Bocah yang Viral Meninggal Usai Tubuhnya Dipenuhi Cacing

Syahdan Alamsyah - detikJateng
Senin, 18 Agu 2025 18:52 WIB
Cacing gelang di tubuh seorang wanita dari India.
Ilustrasi cacing gelang yang ditemukan di tubuh manusia. Foto: Facebook/Harry Welling
Solo -

Seorang bocah di Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya viral karena muncul video berdurasi 9 menit di mana anak 4 tahun itu meninggal usai tubuhnya dipenuhi cacing gelang (askariasis). Bagaimana ceritanya?

Tayangan yang diunggah akun Rumah Teduh itu kini sudah ditonton lebih dari 9,8 juta kali di Facebook. Dalam video digambarkan bagaimana Raya dirawat di ICU tanpa identitas kependudukan maupun kartu BPJS. Kondisinya disebut kritis hingga ada cacing yang keluar dari hidung, mulut, dan anus. Namun hingga saat ini pihak relawan Rumah Teduh masih sulit dikonfirmasi langsung oleh detikJabar.

Berdasarkan penelusuran, terungkap Raya tinggal bersama keluarganya di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balita itu tinggal bersama ayahnya, Udin, ibunya, Endah, serta kakak perempuannya yang masih berumur 7 tahun. Mereka menghuni rumah semi panggung dengan dinding papan GRC.

ADVERTISEMENT

Edah (40), kerabat Raya, merupakan orang pertama yang melaporkan kondisi Raya yang sakit-sakitan. Ia juga yang melihat adanya cacing keluar dari tubuh si bocah.

Ia bercerita momen saat cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari tubuh Raya, tepatnya di bagian hidung. Saat itu, Raya tengah terbaring lemah di IGD.

"Iya, satu dari hidung mah emang itu ada, saya lihat. Saya kira itu alat dari rumah sakit. Katanya ibu itu ada apa dari rumah sakit bukan, enggak tau katanya. Bukannya di sini enggak pasang. Eh saya mah enggak pasang kata perawat. Pas dilihat uteuk-utekan itu cacing," jelas Edah, seperti dikutip Senin (18/8/2025).

Edah menuturkan pihak keluarga tidak tahu pasti apa yang diderita Raya. Ia pun kaget saat tahu banyak cacing bersemayam di tubuh keluarganya tersebut.

"Cuman bilang asalnya cuman paru, kirain cuma satu cacing itu aja. Taunya banyak, saya juga dilihatin sama relawan saat mengantar jasad Raya. Katanya diliatin tuh ini hasil scan, ronsen banyak cacing, gitu doang," ungkapnya.

Awal Mula Raya Dibawa ke RS

Edah kemudian mengungkapkan momen Raya dibawa ke rumah sakit. Ia langsung menghubungi relawan Rumah Teduh saat mendapati kondisi Raya semakin parah.

"Saya masih saudara, saya yang bawa ke relawan Rumah Teduh, rumah sakit. Saya laporan ke relawan kan disuruh dibawa ke rumah sakit ke dokter anak. Dia kan enggak punya apa-apa, enggak punya KK, enggak punya BPJS. Saya coba video-in itu ke relawan, kata relawan punya BPJS nggak, enggak. Udah gitu siap ke sini, dibawa lah langsung sama saya ke situ. Raya dijemput sama relawan untuk pengobatan," ujarnya.

Terpisah, Plt Camat Kabandungan, Budi Andriana, juga merespons soal kasus yang viral ini. Ia menyebut peristiwa itu terjadi di wilayahnya, tepatnya Kampung Padangenyang, Desa Cianaga.

"Tadi mungkin sudah disampaikan oleh kepala desa, dari pembina desa, dari puskesmas. Sebetulnya itu terkait pola asuh, memang terkait pola asuh bukan kewenangan kami, karena terkait dengan keluarga. Mungkin tadi ketika ada kasus seperti itu, kami pun awalnya tidak tahu, alhamdulillah dengan koordinasi sebetulnya sudah berjalan," kata Budi.

Ia mengungkap, sejak kecil Raya sudah dilaporkan memiliki kondisi keluarga yang serba terbatas.

"Terkait informasi yang diperoleh ketika usia dua bulan ada laporan, kebetulan keluarganya agak kurang (sakit mental), mohon maaf, jadi ketika dua bulan suka dibawa ke gunung mencari kayu bakar atau apa. Terus kemarin juga ketika kita ada laporan ingin melakukan rekaman terkait administrasi kependudukan itu menghilang dua hari sehingga menyulitkan kami terkait proses selanjutnya. Waktu saya terima kabar tanggal 15 Juli malam, terus tanggal 16 Juli kita perintahkan untuk membawa keluarga, beserta semuanya untuk melakukan pengecekan administrasi kependudukan. Itu menghilang dua hari, sehingga hari Senin baru bisa dilakukan," beber Budi.

Soal video yang beredar, Budi menjelaskan sejak awal pihaknya sudah melakukan berbagai upaya bersama desa dan puskesmas. Namun, dia khawatir ada pengobatan yang tidak diteruskan oleh pihak keluarga.

"Yang saya khawatirkan ketika diberi obat dari puskesmas terkait dengan cacing atau apa itu tidak diberikan. Tapi alhamdulillah dari kejadian itu menjadi pantauan kami secara berjenjang," katanya.

Budi juga membenarkan kabar soal banyaknya cacing dalam tubuh Raya, meski ia menekankan bahwa pihaknya tidak pernah menerima bukti dokumentasi medis secara resmi.

"Betul terkait itu memang saya juga heran waktu itu. Pertama kenapa akhirnya kita tahunya, dan waktu itu juga saya minta kepada orang yang mengantarnya dari Yayasan Teduh itu coba saya minta untuk laporan dan koordinasi ke berbagai stakeholder, tetapi tidak diberikan, intinya seperti itu dengan alasan cukup dari kami dan tidak akan disebarkan," katanya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads