Talut pengaman jalan sepanjang sekitar 20 meter di jalan Cokro-Tulung, Kecamatan Tulung, Klaten, rusak. Talut itu ambles, padahal terlihat belum lama dibangun, dan masih ada proyek pengecoran.
Talut yang ambrol posisinya berada di sisi kiri jalan dari arah Cokro. Tembok talut yang belum diplester tersebut terlihat retak, pecah, dan miring ke sungai.
Pengecoran beton di jalan tersebut masih berlangsung di sisi kanan. Sedangkan setengah badan yang belum dicor masih digunakan untuk lalu lintas kendaraan dari dua arah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJateng di lokasi, siang tadi, terlihat tiga unit truk muatan berat melintas dari arah Tulung menuju Cokro. Saat truk melintas di samping talut yang ambrol, truk harus berjalan pelan karena tanahnya ambles.
![]() |
Dari arah timur, truk tronton tanpa muatan juga melintas ke arah Tulung meski harus mepet ke talut jalan. Warga yang menggunakan kendaraan kecil dan sepeda motor harus mengalah saat truk melintas.
Papan proyek dan rambu sudah dipasang di ujung jalan. Namun kendaraan berat tetap saja melintas di jalan tersebut.
"Ya begitu, truk masih lewat meskipun ada pengecoran. Kan separo jalan dulu ngecornya," kata seorang pengguna jalan, Adi, kepada detikJateng, Jumat (15/8/2025).
Menurut Adi, pengecoran sudah separuh jalan dari simpang tiga Ngaliyan, Desa Daleman ke barat. Truk masih bisa melintas padahal jalan lain juga ada.
"Sebenarnya ada jalur lain tidak lewat sini. Misalnya lewat Desa Majegan ke timur lewatnya Ponggok," ujar dia.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Pemkab Klaten, Suryanto, menyatakan sudah mengetahui informasi soal rusaknya talut jalan tersebut.
"Segera, besok diperbaiki. "Sebenarnya (kendaraan berat) sudah dialihkan, tapi ya masih ada yang nekat," kata Suryanto kepada detikJateng saat diminta konfirmasi.
Dia juga menjelaskan soal proyek pengecoran di jalan tersebut.
"Panjang yang dicor sejauh 1.023 meter, lebar 6 meter dengan nilai kontrak Rp 3,22 miliar," jelas Suryanto.
(dil/ams)