Usia tidak mengendorkan semangat para lansia untuk merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Seperti para lansia di Panti Jompo Soekinto, Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh Banjarnegara yang bersusah payah makan kerupuk hingga berjoget.
Lomba diawali dengan makan roti tanpa menggunakan tangan. Roti diletakkan di kening, kemudian para lansia ini menggerak-gerakan wajahnya agar roti turun ke mulut.
Lomba ini pun membuat para peserta ini tertawa. Belum lagi saat lomba makan kerupuk. Mengingat beberapa lansia sudah tidak punya gigi, sehingga kesulitan saat menggigit kerupuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiwit, salah satu lansia peserta lomba mengaku senang saat mengikuti berbagai lomba. Meskipun nenek yang mengaku berusia 63 tahun ini terlihat kesulitan saat mengikuti lomba makan kerupuk.
"Senang sekali rasanya (ikut lomba Agustusan), ramai. Tadi ikut lomba makan kerupuk, makan roti dan joget. Susah banget tadi, tapi akhirnya berhasil makan kerupuk," ujarnya di sela-sela acara di Panti Jompo Soekinto, Kamis (14/8/2025).
Siti, lansia lain, mengaku kesulitan saat makan kerupuk. Sebab, saat dimakan kerupuknya bergoyang-goyang. Namun demikian, ia mengaku bangga masih bisa ikut merayakan Hari Kemerdekaan RI.
"Tadi pas makan kerupuk susah, karena kerupuknya digoyang-goyeng, nggak bisa diam. Tapi sih senang dan bangga karena masih bisa ikut merayakan Agustusan," kata dia.
![]() |
Sementara itu, pendiri sekaligus pengasuh Panti Jompo Soekinto, Tina mengatakan, peringatan HUT RI dilakukan dengan berbagai lomba. Di antaranya, lomba makan roti, lomba makan kerupuk, sambung ayat suci, dan lomba berjoget.
"Hari ini banyak perlombaan, dan semua pesertanya adalah mbah-mbah yang ada di panti jompo ini. Ada makan kerupuk, sambung ayat, makan roti dan berjoget. Meski ada yang nggak punya gigi tapi tetap semangat," sebutnya.
Perayaan ini sengaja dilakukan agar para lansia yang berada di Panti Jompo Soekinto tetap bisa merasakan kebahagiaan. Meski mereka tinggal di panti jompo dan jauh dari keluarganya.
"Tujuannya agar mbah-mbah yang ada di sini bisa ikut merasakan kebahagiaan. Jadi meski tinggal di panti jompo mereka tetap bahagia," katanya.
Saat ini, di Panti Jompo Soekinto Desa Prigi terdapat 25 lansia. Mereka berasal dari berbagai daerah.
"Jumlah keseluruhan di sini ada 25 lansia. Asalnya beragam, ada yang dari Banjarnegara ada juga dari luar daerah," imbuhnya.
(aku/afn)