Sejumlah massa masih bertahan di depan Kantor Bupati Pati hingga sore ini. Meski begitu, suasana sudah nampak landai dibanding beberapa waktu lalu.
Pantauan detikJateng di lokasi, Rabu (13/8/2025) pukul 15.35 WIB nampak sejumlah massa masih terlihat di depan Kantor Bupati Pati. Mereka nampak hanya duduk-duduk di area depan pagar. Beberapa juga ada yang mulai meninggalkan lokasi.
Kini, suasana nampak lebih kondusif dibanding sebelumnya yang sempat ricuh. Petugas kepolisian yang sempat keluar untuk membubarkan massa kini sudah kembali ke halaman Kantor Bupati Pati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini terlihat botol air mineral menumpuk di halaman Kantor Bupati Pati imbas lemparan massa yang mendesak Bupati Pati Sudewo Mundur. Beberapa kaca di kompleks Kantor Bupati Pati juga pecah.
Selain itu, lobi Gedung DPRD Pati juga nampak porak poranda. Terlihat pot pecah dan tanah berserakan, dinding di lokasi juga dicoret-doret massa.
Diketahui demo di Kantor Bupati Pati berlangsung sejak pagi. Massa menuntut agar Sudewo mengundurkan diri.
![]() |
Demo juga beberapa kali berlangsung ricuh. Massa sempat memaksa masuk ke Kantor Bupati Pati melempari petugas dengan botol. Polisi juga sempat melepas gas air mata hingga massa kocar kacir.
Massa juga sempat menduduki DPRD Pati. DPRD Pati pun menggelar rapat paripurna dan menyepakati hak angket dan pansus pemakzulan Bupati Sudewo.
Perwakilan Fraksi Gerindra, Yeti, menyarankan hak angket untuk memastikan pemerintah transparan untuk berjalan yang kondusif Pati Bumi Mina Tani.
Perwakilan Fraksi PKB Mahdun juga melihat bahwa Bupati tidak berpihak kepada masyarakat.
"Proses penetapan terkait kenaikan pajak PBB yang dilakukan, meskipun dibatalkan, efek menimbulkan kegaduhan saat ini," dia menjelaskan
"Sehingga pemerintahan dapat berhati-hati melakukan kebijakan," lanjut dia.
Ketua DPRD Pati, Ali Badrudi, akhirnya mengetok untuk membuat hak angket mengenai usulan pembentukan pansus pemakzulan Bupati Pati, Sudewo.
"Rapat paripurna mengenai tentang kebijakan Bupati Pati. Pengembangan pada saat terbentuk pansus untuk mengusut kebijakan Bupati Pati," jelasnya.
Respons Bupati Sudewo
Sudewo sendiri telah buka suara atas desakan massa yang memintanya agar mundur. Dia menyebut dirinya terpilih secara konstitusional dan tak bisa berhenti karena tuntutan itu.
"Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis jadi tidak bisa saya berhenti dengan tuntutan itu, semua ada mekanismenya," ujar Sudewo di Kantor Bupati Pati, Rabu (13/8/2025).
Sudewo juga menyatakan bahwa dirinya menghormati hak angket yang disepakati oleh DPRD Pati.
"Itu kan hak angket yang dimiliki DPRD, jadi saya menghormati hak angket tersebut, paripurna tersebut," ujarnya.
Menurutnya demo hari ini menjadi pembelajaran bagi dirinya. Dia berjanji akan lebih baik lagi dan berharap agar warga Pati menjaga soliditas,
"Ini pembelajaran bagi seluuh masyarakat Pati untuk menjaga soliditas, menjaga kekompakan jangan sampai terporvokasi siapapun. Jadi Pati ini adalah milik semuanya, yang harus menjaga Kabupaten Pati siapa? Ya warga Pati, saya harap ini jadi pembelajaran bagi warga Pati dan untuk saya," lanjutnya.
(afn/ahr)