Seorang pria bernama Ahmad Abdul Aziz alias Memed Potensio mendadak viral karena dijuluki Thomas Alva Edi Sound, penemu sound horeg. Memed menceritakan dia mendapat julukan demikian, sekaligus membantah bahwa dialah yang menemukan sound horeg.
Saat hadir di Pagi Pagi Ambyar Senin (11/8), dilansir detikHot Selasa (12/8/2025), Memed merasa panggilan itu muncul di media sosial saja.
"Sebenarnya karena teman saya. Teman saya kan content creator, namanya itu channelnya Edi Sound Horeg gitu. Dia kalau bikin video dibikin watermark Edi Sound Horeg. Mungkin teman-teman tahunya nama saya Edi, jadi digabungin sama Thomas Alva," ucapnya menduga-duga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian mengklarifikasi sebutan Thomas Alva Edi Sound. Ia menegaskan dirinya bukanlah yang pertama menginisiasi keberadaan sound horeg.
"(Saya) bukan (inisiator) sound horeg pertama kali. Saya operator. Saya yang menata suara," tegasnya.
Ia mengaku, matanya yang sayu itu tidak hanya disebabkan bawaan sejak lahir. Memed atau Ahmad Abdul Aziz mengutarakan dirinya kurang tidur karena karnaval sound horeg dimulai pada jam 12 malam hingga selesai pukul 5 subuh.
Memed jadi viral karena momen saat dia mengoperasikan sound horeg disertai lagu 'Selamat Jalan' yang dibawakan Tipe X. Memed berkata, dia justru senang diparodikan.
"Senang-senang aja viral. Follower juga nambah, endorse banyak. Yang banyak ini, (endorse) masker mata. Senang sekali, kemarin apalagi kan diparodiin sama Juventus," ucapnya.
Memed merujuk kepada unggahan Instagram Juventus. Video tersebut berisi salah satu pemainnya, Khephren Thuram, tengah duduk di depan laptop.
Pemegang rekor terbanyak juara Serie A Italia menuliskan caption, 'Thuram Alfa Edi Sound'.
Bisa Raup Puluhan Juta
Memed Potensio melanjutkan karena jadwal acara yang cenderung malam, dirinya hanya mampu mengisi satu lokasi saja per harinya.
Meski begitu, pria asal Blita yang menggeluti sound horeg sejak 2019 tersebut mengungkapkan bisa meraup puluhan juta sekali mengoperasikan.
"Sekitar Rp 20 sampai Rp 30 juta tergantung lokasi," katanya.
Pro kontra sound horeg disebut bisa merusak gendang telinga karena suara yang dihasilkan melebihi 100 dBA (desibel). Belum lagi, banyak rumah yang hancur.
"Yang saya rasakan masih aman. Mungkin kuping saya yang salah. Kalau itu (rumah rusak) justru tuan rumahnya senang. Setelah rusak itu diganti sama panitia. Gak semua rumah kayak gitu," jelas Memed.
(apu/ahr)