Ketua KPK soal Amnesti Memperjelas Status Bersalah Hasto: Namun Dikasihani

Nasional

Ketua KPK soal Amnesti Memperjelas Status Bersalah Hasto: Namun Dikasihani

Adrial akbar - detikJateng
Senin, 04 Agu 2025 15:47 WIB
Setyo Budiyanto
Setyo Budiyanto. Foto: Ari Saputra
Solo -

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa amnesti yang diberikan kepada Hasto Kristiyanto semakin memperjelas status bersalahnya, tetapi diampuni atau dikasihani oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Amnesti yang diberikan semakin memperjelas bahwa status bersalah tetap melekat namun diampuni oleh Presiden atau dikasihani," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto kepada wartawan, Senin (4/8/2025), dikutip dari detikNews.

Setyo mengatakan KPK sudah melakukan penegakan hukum sesuai aturan. Dia menjelaskan, Hasto juga telah dinyatakan bersalah dalam kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPR untuk Harun Masiku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tugas penegakan hukum oleh KPK sudah dijalankan secara profesional oleh para penyelidik, penyidik dan penuntut sampai putusan yang menyatakan terbukti bersalah," tegasnya.

Seperti diketahui, Hasto dinyatakan bersalah dalam kasus suap PAW untuk Harun Masiku. Dia dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara. Hasto lalu mendapat amnesti sehingga tak perlu menjalani masa hukumannya.

ADVERTISEMENT

Megawati Sindir KPK

Sebelumnya, Megawati menyinggung institusi KPK setelah Presiden Prabowo memberi amnesti kepada Hasto.

"Maaf ya, kalau saya lihat KPK sekarang, sedihnya bukan main saya. Saya lah yang membuat, namanya Komisi Pemberantasan Korupsi. Coba teman-teman, kalau sekarang modelnya kaya begini, lalu bagaimana? Coba saja dipikir. Kan aneh, saya merasa aneh kok," kata Megawati dalam pidato di Kongres PDIP yang digelar di Bali, Sabtu (2/8).

Megawati kemudian mengungkit soal amnesti yang diberikan Prabowo kepada Hasto.

"Masa urusan begini aja Presiden harus turun tangan? Coba pikirkan. Lho saya kan pernah presiden. Jadi setelah liku-likunya. Coba kalian kayak gitu. Ya kan ya? Lucu ya? Kenapa sih? Kok KPK jadi begitu? Itulah," ujar Presiden ke-5 RI ini.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads