Semburan lumpur hitam kembali terjadi di Brebes, Jawa Tengah. Semburan kali ini terjadi di tempat umum dan sempat menutup jalan umum Desa Krasak, Kecamatan Brebes.
Semburan lumpur muncul pada Kamis (31/7/2025) malam pukul 19.30 WIB. Lumpur warna hitam mengkilat menyembur di ruas jalan Desa Krasak.
Material lumpur yang keluar ini menyebar dan menutup badan jalan desa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makmuri (41), warga Desa Krasak saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, material yang keluar cukup banyak sehingga dengan cepat memenuhi jalan desa. Jalan desa ini pun akhirnya ditutup karena terhalang lumpur.
"Tadi jam 19.30 lumpur itu keluar di jalan. Tidak lama menyebar dan menggenangi badan jalan," ujar Makmuri.
Warga ini mengaku, kejadian serupa juga pernah terjadi di Desa Krasak. Empat hari lalu, ada dua titik lokasi yang mengeluarkan lumpur.
"Kemarin pas berbarengan dengan di Desa Wangandalem ada dua titik yang mengeluarkan lumpur. Hari ini terjadi lagi, berarti ini yang ketiga," ungkap Makmuri.
Warga menyebut, semburan lumpur itu sebagai dampak dari proyek pipanisasi gas. Di mana, pemasangan pipa dilakukan dengan cara mengebor tanah sedalam 8 meter.
"Selain keluar lumpur, beberapa rumah mengalami keretakan. Kami khawatir banyak yang terkena dampaknya," imbuh warga ini.
Dugaan pipanisasi sebagai penyebab keluarnya lumpur juga diungkapkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Brebes, Wibowo Budi Santoso. Dikatakannya, penyebab semburan ini sama dengan yang terjadi di Desa Wangandalem Senin (28/7) kemarin, yakni dampak pipanisasi gas.
"Tidak jauh dari lokasi ini ada pekerjaan pipanisasi gas dengan alat bor ukuran besar. Saat bor dipakai menimbulkan getaran dan keretakan sehingga mengeluarkan lumpur," jelasnya.
Semburan lumpur berhasil diatasi sekitar pukul 21.00 WIB. Puluhan pekerja proyek pipanisasi dikerahkan untuk membuang lumpur yang menutup badan jalan.
"Tadi para pekerja proyek dikerahkan ke lokasi untuk mengatasi semburan lumpur. Sekitar jam 21.00 sudah bisa diatasi dan jalan kembali bisa dilalui," pungkas Wibowo.
(apu/apu)