Jawaban Menohok Jokowi Usai PSI Disebut Berkesan Tak Terbuka

Jawaban Menohok Jokowi Usai PSI Disebut Berkesan Tak Terbuka

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 31 Jul 2025 18:34 WIB
Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) ditemui di kediaman di Sumber, Banjarsari, Kamis (31/7/2025)
Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) ditemui di kediaman di Sumber, Banjarsari, Kamis (31/7/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemilihan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dilakukan secara terbuka. Jokowi juga memuji PSI yang telah berani melakukan e-voting.

"(Tidak ada settingan pemilihan Ketum PSI?) Ya coba tanyakan saja, pemilihan terbuka kok," kata Jokowi di rumahnya di Sumber, Banjarsari, Solo, Kamis (31/7/2025).

"Ya, ini kan apa e-voting, voting online pertama untuk partai di Indonesia ya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jokowi, apabila pemilihan secara terbuka kemarin ada kekurangan, itu bisa menjadi perbaikan ke depan. Meski begitu, ia mengapresiasi PSI yang berani melakukan pemilihan yang diikuti 180 ribu orang.

"Jadi kalau masih ada apa, kekurangan ya, nanti akan menjadi perbaikan ke depan. Tetapi bahwa keberanian untuk melakukan e-voting, melakukan voting online dengan peserta sebanyak 180-an ribu orang adalah sebuah keberanian yang patut diacungi jempol," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Dilansir detikNews, Senin (21/7), politikus PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima, menyikapi Kaesang Pangarep yang kembali menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Aria Bima menghormati kongres PSI sebagai mitra berdemokrasi PDIP.

"Intinya bahwa PSI sebagai mitra berdemokrasi PDIP kita ingin bagaimana kualitas demokrasi ini harus ditumpang oleh demokrasi lewat partai politik, maka saya mengapresiasi Kongres PSI sebagai partai yang dikatakan lebih progresif bagaimana partai itu partai yang super-terbuka," ujar Aria Bima di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025).

Aria Bima lantas menyikapi kemungkinan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Dewan PSI. Ia melihat jika Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina dan putranya Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI, akan menimbulkan kesan yang tidak terbuka.

"Tapi kalau partainya itu super terbuka terus Pak Jokowi Ketua Dewan Pembina terus Mas Kaesang Ketua Umum kan nanti lebih tidak go public, he-he-he," ujar Aria Bima.

"Katanya terbuka? Itu nanti kesannya jadi tidak terbuka, kesannya kok terus menjadi partai domestik lagi, he-he-he," tambahnya.

Kendati demikian Aria Bima menegaskan jika hal itu merupakan domain partai lain yang tidak bisa diurusi oleh pihak luar. Ia dalam posisi menghormati keputusan PSI.

"Nah kalau ini menjawab pertanyaan, kalau kamu ngomong bahwa kalau Pak Jokowi jadi Ketua Dewan Pembina dikesankan nanti menjadi partai yang domestik, dikesankan, tapi itu hak daripada PSI," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi hadir saat pembukaan kongres PSI pada Sabtu (19/7). Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan mendukung penuh dan bekerja keras untuk PSI.

"Oleh sebab itu, saya akan full mendukung PSI. Oleh sebab itu, saya akan bekerja keras untuk PSI," tutur Jokowi yang disambut meriah pada kader PSI.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads