Apa Itu Self Acceptance? Ini Pengertian, Tujuan, dan Cara Melakukannya

Apa Itu Self Acceptance? Ini Pengertian, Tujuan, dan Cara Melakukannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 31 Jul 2025 10:09 WIB
Middle aged asia people old mom holding hands trust comfort help young woman talk crying stress relief at home. Mum as friend love care hold hand adult child feel pain sad worry of life crisis issues.
Ilustrasi self acceptance. Foto: Getty Images/ChayTee
Solo -

Konsep self acceptance bisa dibilang sebagai sebuah usaha yang dilakukan oleh seseorang, salah satunya demi mewujudkan kesejahteraan mental. Namun demikian, mungkin tidak sedikit orang yang justru dibuat penasaran tentang apa itu self acceptance?

Merriam Webster Dictionary mendefinisikan self acceptance sebagai tindakan atau keadaan menerima diri sendiri. Self acceptance juga dikenal sebagai istilah yang menggambarkan tindakan atau keadaan dalam memahami sekaligus mengenali kemampuan atau justru keterbatasan diri sendiri.

Untuk itu, self acceptance menjadi hal yang cukup bermanfaat bagi sebagian orang. Terutama mereka yang ingin belajar menerapkan konsep penerimaan diri. Apakah detikers salah satunya? Jika iya, mari mengenal secara lebih dekat dengan istilah self acceptance ini. Salah satunya dengan cara membaca informasi yang tersaji di dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Self Acceptance

Self acceptance merupakan sebuah istilah yang berkaitan dengan konsep atau latihan yang bisa dilakukan oleh seorang individu agar dapat menerapkan penerimaan diri. Dijelaskan dalam buku 'Pelatihan Self-Compassion Pada Siswa dalam Meningkatkan Kesehatan Mental' oleh Elisa Br Ginting, dkk., self acceptance atau latihan penerimaan diri adalah proses menerima diri sendiri apa adanya.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu saja, self acceptance juga melibatkan konsep penerimaan diri, baik itu kekuatan sekaligus kelemahannya. Self acceptance juga dapat membantu seseorang agar menerima dirinya tanpa penilaian atau kritik secara negatif.

Kemudian pengertian self acceptance juga dapat dimaknai sebagai sikap menerima segala aspek di dalam diri kita tanpa adanya syarat. Baik itu yang berkaitan dengan sifat positif maupun negatif, serta sesuatu yang berkaitan dengan keberhasilan atau kegagalan.

Dengan adanya self acceptance, setiap individu juga dapat mengembangkan konsep menghargai dan mencintai diri sendiri. Inilah yang membuat self acceptance dapat membantu seseorang mengakui kenyataan siapa dirinya, tanpa berusaha untuk menolak atau bahkan mengubahnya.

Sementara itu, Jimmy Ellya Kurniawan, dkk., dalam bukunya 'Understanding Leisure Wellbeing: Promoting Psychological Wellness through Leisure Activities', menjelaskan self acceptance atau penerimaan diri adalah kemampuan bagi seorang individu untuk mengakui dan menerima diri sendiri. Penerimaan ini tidak hanya berkaitan dengan kelebihan saja, tapi juga kelemahan maupun keterbatasan yang dimiliki.

Self acceptance juga membuat seseorang memiliki rasa harga diri, penghargaan diri, sekaligus ketiadaan kritik terhadap diri sendiri atas kekurangan atau kelemahan yang dimiliki. Untuk itu, self acceptance berkaitan erat dengan kesejahteraan dan kesenangan individu.

Hal tersebut dikarenakan individu yang menerapkan self acceptance akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang penghargaan terhadap dirinya. Termasuk menciptakan rasa puas dan pemenuhan dalam perjalanan hidupnya.

Tujuan Self Acceptance

Self acceptance sebagai bagian dari konsep penerimaan diri dapat memiliki tujuan tertentu bagi setiap individu. Masih mengacu dari buku yang sama, yaitu 'Understanding Leisure Wellbeing: Promoting Psychological Wellness through Leisure Activities', sebagian individu menerapkan self acceptance sebagian bagian dari perjalanan penemuan dirinya.

Namun demikian, ada juga beberapa orang yang melakukan self acceptance bertujuan untuk mendorong pertumbuhan pribadinya. Self acceptance atau penerimaan diri termasuk dalam bidang leisure dan psychological well-being. Ini tidak terlepas dari pengalaman hidup yang memberikan kepuasan dan kebermaknaan.

Bagi setiap individu yang melakukan self acceptance, maka akan merasakan manfaat tertentu. Berikut beberapa di antaranya:

  • Peningkatan rasa kebebasan
  • Pengurangan ketakutan akan kegagalan
  • Peningkatan penghargaan diri
  • Peningkatan kemandirian
  • Keberanian mengambil risiko

Lebih lanjut, mengutip dari buku sebelumnya, yaitu Pelatihan Self-Compassion Pada Siswa dalam Meningkatkan Kesehatan Mental', ada beberapa manfaat menerapkan self acceptance. Ini uraiannya:

  • Meningkatkan kesejahteraan emosional
  • Meningkatkan rasa bahagia dan kepuasan hidup
  • Mengurangi stres dan kecemasan
  • Mengurangi tekanan untuk menjadi sempurna
  • Menguatkan hubungan interpersonal
  • Membangun hubungan yang sehat dengan orang lain

Cara Melakukan Self Acceptance

Lantas, bagaimana cara melakukan self acceptance? Sebagai konsep penerimaan diri, self acceptance tentu berasal dari diri sendiri. Oleh karenanya, setiap individu perlu untuk membentuk niat atau komitmen yang kuat terlebih dahulu sebelum benar-benar berlatih self acceptance.

Kemudian ada langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan agar dapat menerapkan self acceptance. Dihimpun dari laman PsychCentral dan Very Well Mind, berikut beberapa di antaranya.

1. Memaafkan Diri Sendiri

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk melakukan self acceptance adalah dengan berusaha memaafkan diri sendiri. Tidak jarang seseorang masih merasa bersalah atas tindakan atau pemikiran tertentu yang masih menghantui hingga sekarang. Alih-alih membiarkan pikiran tersebut muncul, cobalah agar memaafkan diri sendiri.

Meskipun memaafkan diri sendiri bukanlah perkara yang mudah, tapi dengan memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk memaafkan atas hal-hal yang terjadi dapat membantu menerima apa yang telah dilakukan. Tidak hanya sekadar menyadarinya, tapi juga memikirkan tanggung jawab atau tindakan yang harus diambil agar dapat mengatasinya.

2. Berbuat Baik Pada Diri Sendiri

Selama ini kita diajarkan untuk memberikan kebaikan kepada orang lain. Bahkan hal ini dianggap sebagai perilaku yang terpuji untuk dilakukan. Namun demikian, adakalanya setiap individu justru lupa untuk berbuat baik kepada dirinya sendiri.

Padahal berbuat baik kepada diri sendiri juga penting untuk dilakukan. Terutama apabila ingin menerapkan konsep self acceptance. Cobalah untuk menuliskan ide-ide yang dapat membantu diri sendiri dalam menciptakan kebahagiaan atau mengatasi tantangan tertentu. Kemudian melakukan perawatan diri juga perlu untuk dicoba. Baik itu dengan menerapkan pola makan sehat, rajin berolahraga, hingga bermeditasi.

3. Welas Asih Pada Diri Sendiri

Tak hanya berbuat baik saja, individu yang ingin belajar self acceptance juga perlu untuk welas asih terhadap dirinya sendiri. Welas asih dapat dilakukan dengan memberikan kehangatan dan pengertian kepada diri sendiri saat mengalami masa-masa sulit.

Dibandingkan menyalahkan atau mempertanyakan tentang kesulitan yang terjadi selama ini, sikap welas asih lebih berfokus pada memberikan kekuatan atau toleransi kepada diri sendiri dalam melaluinya. Tidak ada salahnya menerima ketidakmampuan diri sendiri atau kesulitan yang dialami. Kemudian fokus mencari akar masalah yang terjadi dan menyelesaikannya dengan solusi.

4. Tetapkan Batasan Sehat

Sering kali penerimaan diri perlu dilakukan, salah satunya kepada individu yang selama ini menganggap remeh dirinya. Terlebih lagi sikap meremehkan tersebut muncul karena adanya alasan tertentu, baik dari dalam dirinya maupun lingkungan sekitar. Oleh karenanya, menetapkan batasan yang sehat perlu dilakukan.

Individu dapat menetapkan batasan dan patuhi batasan tersebut. Kemudian jangan biarkan orang lain melanggar batasan yang sudah ditetapkan. Selain mencegah adanya perlakuan buruk, cara ini juga diharapkan dapat membantu individu lebih tegas terhadap apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada mereka.

5. Afirmasi Positif

Selanjutnya, afirmasi positif perlu dilakukan untuk berlatih self acceptance. Ada berbagai langkah sederhana yang bisa dilakukan agar dapat membiasakan diri menerapkan afirmasi positif. Misalnya saja dengan berbicara kepada diri sendiri dan mengatakan berbagai hal yang positif.

Kemudian fokus melihat sisi positif dari setiap situasi juga dapat dilakukan. Alih-alih berfokus pada pikiran negatif, ada baiknya bingkai ulang hal tersebut dengan pikiran yang lebih positif. Misalnya saja dengan memikirkan setidaknya satu hal yang dilakukan dengan benar dan berikan kata-kata positif berupa kalimat ucapan terima kasih atau penyemangat.

Beda Self Acceptance dan Resilience

Istilah self acceptance sering kali dikaitkan dengan resilience. Lantas, apa bedanya antara self acceptance dan resilience ini? Sebelumnya telah dijelaskan self acceptance merupakan konsep penerimaan diri sendiri. Hal tersebut ternyata berbeda dengan makna yang terkandung dalam konsep resilience.

Mengutip dari laman resmi University of Bristol, dapat diketahui resilience berarti ketahanan. Pengertian resilience adalah kemampuan seseorang dalam mengenali berkah tersembunyi di balik setiap tantangan atau kesulitan.

Dengan menerapkan resilience, seseorang dapat berusaha memperkuat atau mengembangkan sesuatu yang dimiliki dalam dirinya. Hal ini dilakukan agar mereka mampu memberikan kekuatan atau mempersiapkan dirinya untuk hal-hal tak terduga di masa mendatang. Terutama yang berkaitan dengan kesulitan atau tantangan yang akan dihadapi nantinya.

Kemudian di dalam buku 'Membangun Perubahan Lewat Satu Kebiasaan Sederhana' oleh Dian Nafi, dijelaskan resilience adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi, menghadapi, hingga tumbuh setelah mengalami kesulitan. Individu yang memiliki resilience atau ketahanan tidak hanya berfokus pada seberapa banyak cobaan yang bisa dihadapi. Lebih dari itu, mereka dapat mengetahui proses saat menghadapinya dan cara agar bisa bangkit kembali.

Sebuah penelitian dari American Psychological Association mengungkap orang dengan resilience atau ketahanan memiliki kekuatan yang mampu mengatasi stres, tetap berfokus pada tujuan, hingga membentuk kesejahteraan mental yang lebih baik. Inilah yang membuat resilience berkaitan erat dengan fleksibilitas mental individu dan kemampuan mereka untuk melihat sebuah kesulitan sebagai bagian dari proses hidupnya.

Nah, berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami self acceptance dan resilience adalah dua hal berbeda. Self acceptance lebih kepada konsep penerimaan diri sendiri, sedangkan resilience adalah kemampuan individu dalam memaknai kesulitan sebagai sesuatu yang bermakna dan menjadi bagian dari proses hidupnya.

Itulah tadi penjelasan mengenai pengertian self acceptance lengkap dengan tujuan, cara melakukan, dan bedanya dengan resilience. Semoga informasi ini membantu.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads