Hii! Piton 3 Meter Ngumpet di Atap Rumah Pak RW Kenaiban Klaten

Hii! Piton 3 Meter Ngumpet di Atap Rumah Pak RW Kenaiban Klaten

Achmad Hussein Syauqii - detikJateng
Selasa, 29 Jul 2025 09:45 WIB
Regu 2 Damkar Klaten mengevakuasi ular piton di rumah warga Desa Kenaiban, Klaten, Selasa (29/7/2025).
Regu 2 Damkar Klaten mengevakuasi ular piton di rumah warga Desa Kenaiban, Klaten, Selasa (29/7/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Ular piton sepanjang sekitar 3 meter membuat geger warga Dusun Tundungan, Desa Kenaiban, Kecamatan Juwiring, Klaten. Ular tersebut melilit kayu atap di rumah ketua RW.

"Ularnya itu naik ke atap setinggi 4 meter. Panjangnya ular sekitar 2,5-3 meter jenisnya piton," ungkap ketua RW 4 Dusun Tundungan, Margono (50) kepada detikJateng di lokasi, Selasa (29/7/2025) pagi.

Diceritakan Margono, ular itu diketahui ibu-ibu yang sedang jalan-jalan pagi sekitar pukul 05.00 WIB di depan rumahnya. Warga yang melihat kaget dan berteriak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu-ibu teriak minta tolong kaget juga lihat ular di atap. Terus saya telpon Damkar Klaten yang langsung ke sini dievakuasi,'' katanya.

Menurut Margono ular itu sebenarnya titipan warga yang ditangkap di sungai sehari sebelumnya. Ular ditangkap di rumpun bambu saat normalisasi sungai.

ADVERTISEMENT

"Pas bersihkan pohon bambu sungai kemarin warga menemukan ular tersebut terus dititipkan di garasi rumah. Tadi pagi setelah geger ternyata ular itu yang lepas," lanjut Margono.

Anggota regu 2 Damkar Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Sri Barata Eka Wardana mengatakan regu piket mendapat laporan langsung ke lokasi. Sesampainya lokasi, ular ditemukan sedang melilit kayu atap.

"Ular sudah melilit kayu atap dan blandar. Panjangnya ular sekitar 2,5-3 meter dengan jenis piton," kata Barata di lokasi kejadian.

Barata mengatakan untuk evakuasi mengerahkan tiga personel naik ke atap. Evakuasi berjalan pelan karena harus melepaskan lilitan ular di atap rumah.

"Satu personel pegang kepala, satu melepaskan lilitan dari kayu atap dan satu orang menjaga pergerakan ularnya. Ya harus bersabar karena melilit atap," terang Barata.

"Untuk ular kita bawa ke mako dan dilakukan karantina sebelum nanti kita lepaskan di alam. Keterangan pemilik rumah ular itu kemarin sore ditangkap di sungai tapi pagi ini melilit di atap," imbuhnya.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads